Uji Tidak Merusak Material (Non Destructive Test)
- Radiography (X – Ray Test)
Keuntungan dari penggunaan metode ini adalah hasilnya berupa film fotografi yang premanen. Film yang digunakan tersebut diletakan pada bagian yang yang berlawanan pada bagian sambungan terhadap sumber sinar-X. teknik ini memberikan gambar dengan kualitas yang lebih baik dari sambungan, tetapi metode inspeksi ini memiliki kekurangan yang berbeda jika dibandingkan dengan Ultrasonic Test (UT) :
- Lebih mahal tiap satuan panjang dari sambungan (weld).
- Sangat berbahaya untuk pekerjaan struktur karena adanya radiasi.
- Tidak dapat digunakan untuk mencari keretakan pada bagian bersudut.
- Dye Penetrant
- Pre – Treatment.
- Penetrant.
- Cleaning.
- Developer.
- Pre – Treatment (dapat berupa perlakuan panas terhadap hasil lasan yang harus dilakukan sebelum test dilakukan)
- Cleaning, yakni proses pembersihan pada daerah yang akan diperiksa dengan tujuan agar kotoran yang ada pada daerah tersebut tidak mengalangi cairan Penetrant (warna merah) dan Developer (warna putih).
- Penyemprotan Penetrant pada salah satu sisi dan kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan Developer pada sisi yang lainnya.
- Terakhir, akan terlihat hasil dari test yang dilakukan. Jika terdapat/muncul warna merah seperti warna Penetrant pada sisi yang disemprotkan oleh Developer, berarti weld (hasil lasan) tidak bagus karena ditemukan adanya crack. Jika tidak muncul warna merah tersebut, maka hasil lasan tersebut sudah baik. Hasil test ini didapatkan setelah kurang – lebih 10 sampai 20 menit setelah proses penyemprotan Penetrant dan Developer.
- PWHT ( Post Weld Heat Treatment )
- MPI ( Magnetic Particle Inspection )
- Membersihkan area atau daerah weld ( lasan ) sebelum ditest.
- Setelah dibersihkan, daerah yang akan diperiksa tersebut diberikan sejenis penetrant ( warna putih ).
- Kemudian magnet ditempelkan di atasnya.
- Jika ditemukan adanya garis – garis seperti retak dan berwarna hitam atau gelap maka dapat dipastikan bahwa hasil dari lasan tersebut terdapat cacat crack.
Magnetic particle inspection
- Ultrasonic Thickness Test
Prinsip yang sama dapat digunakan untuk sambungan las. Perbedaannya hanya pada ukurannya yang membatasi lokasi yang akan diperiksa, dimana harus selalu pada tempat yang permukaannya halus untuk meyakinkan terpancarkannya gelombang unltrasonic. Pada sambungan unjung (butt weld) dapat diperiksa dengan menggunakan metode ini dan untuk memeriksa pada bagian dengan bentuk yang tidak merata sudah dikembangkan dengan menggunakan system komputerisasi. Metode inspeksi ini sangat sensitive dan merupakan teknik yang baik untuk inspeksi.
Ultrasonic Thickness Gouging Test.
Ultrasonic Thickness Gouging Test atau UT Gouging Test merupakan tes yang dilakukan pada pelat. UT Gouging Test ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar atau ukuran dari pelat yang diperiksa. Besarnya toleransi atau batas minimum dari pelat yang diperbolehkan sangat tergantung pada badan atau biro klasifikasi.
Pada test ini digunakan alat khusus yang mengahasilkan gelombang ultrasonic. Dengan mengunakan alat tersebut akan didapat berapa besar ketebalan dari pelat yang diminta. Kemudian hasilnya dapat diberikan secara stastistik melalui laporan UT Gouging, dimana kita dapat melihat besarnya ketebalan pelat yang diperiksa.
Ultrasonic Thickness Flow Test.
Ultrasonic Thickness Flow Test atau UT Flow Test hampir sama dengan UT Gouging Test, tetapi pada UT Flow Test ini kita dapat mengetahui ada tidaknya cacat pada hasil lasan ( welding ).
Kinerja pada alat UT Flow Test juga hampi sama dengan alat yang digunakan pada UT Gouging Test, dimana pada alat tersebut menghasilkan gelombang ultrasonic. Tetapi pada alat UT Flow kita dapat mengetahui jika di dalam lasaan (welding) terjadi porosity atau crack. Alat tersebut akan memperlihatkan pada ketebalan berapa dalam sambungan (welding) yang terdapat porosity atau crack.
- Vacuum Test
Setelah proses welding, untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran maka dilakukan vacuum test, yakni pada daerah welding seams yang baru tersebut dipasang vacuum tester (alat untuk Vacuum Test). Setelah alat tersebut terpasang, alat tersebut kemudian di vakumkan (disedot udara di dalamnya) sehingga menghasilkan daya hisap yang tinggi.
- Air Test
Dalam melakukan Air Test, pertama – tama ruang tangki dipastikan sudah kedap udara. Kemudian tangki tersebut diberikan pressure/tekanan dengan udara. Jika tekanan udara di dalam tangki tersebut mengalami penurunan maka dapat dipastikan bahwa tangki tersebut mengalami kebocoran dan perlu untuk diperbaiki.
Adapun Air Test ini merupakan general test yang dilakukan hanya untuk mengetahui adanya kebocoran atau tidak, tetapi tidak mengetahui letak kebocoran pastinya dimana.
- Hydro Test
sumber
0 Response to "Non Destructive Test Uji Tidak Merusak Material "
Posting Komentar