Marine Surveyor & Inspection Services

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)
Marine Surveyor

Sistem Pengencangan Holding Down Bolt Pada Mesin Kapal Chemical Tanker M00242

Sistem Pengencangan Holding Down Bolt Pada Mesin Kapal Chemical Tanker M00242

Kapal chemical tanker yang bernomor seri M00242 adalah kapal yang mempunyai beban mati 25.000 ton, sehingga untuk menciptakan kecepatan yang diinginkan harus membutuhkan daya yang besar pula. Kapal ini mempunyai beban mesin sebesar 10.710  BHP dengan massa 179.600 kg, sehingga perlu dikencangkan dengan kontruksi kapal, agar mesin terikat dan tidak menimbulkan getaran yang besar akibat pemasangan bolt yang tidak merata.

Pengencangan bolt yang disebut dengan holding down bolt mempunyai torsi yang diberikan oleh pembuat mesin utama, contohnya pada mesin kapal M00242 mempunyai torsi sebesar 1.500 bar pada holding down bolt. Alat yang biasa digunakan untuk pengencangan yaitu hydraulic jack (Air Driven High Pressure Pump).
1
 Hydraulic Jack (Air Driven High Pressure Pump).

 Hydrolic jack adalah alat semacam pompa hidrolik dengan menggunakan fluida oli yang sangat sulit dikompres, karena oli mempunyai viskositas yang besar. Untuk menciptakan tekanan 1.500 bar hidrolik jack harus dipompa dengan compressor dengan tekanan konstan minimal sebesar 5 bar. Kelebihan alat ini adalah menggunakan tenaga kompresor dengan indikator yang mudah diatur.

Cara kerja pengencangan menggunakan hydraulic jack adalah sebagai berikut. Setelah holding down bolt dipasang baik di atas dan dibawah permukaan alas, maka dipasang hidrolic nut. Hydraulic nut berbentuk seperti nut namun lebih besar dan terdapat rongga didalamnya, ronggo inilah yang digunakan untuk media menyalurkan tekanan ke holding down bolt. Setelah tekanan diberikan maka akan terdapat ruang untuk pengencangan ulir. Hal ini karena hydraulic nut terikat dengan ulir bolt dan memberikan tekanan kebawah otomatis gaya dari nut diteruskan ke nut yang tidak terdapat ulir sampai ke alas mesin.

Dengan kata lain pengembangan dari hydraulic nut membuat holding down bolt tertarik dan menekan alas mesin, kontruksi kapal serta marine chock, karena pada bagian bawah juga terdapat nut ulir untuk menjaga pergerakan bawah holding down bolt. Pengembangan hydraulic nut akibat tekanan oli membuat defleksi pada bolt dan alas, namun sesuai petunjuk pembuat mesin tekanan yang diberikan sebatas area elastis defleksi, sehinggi ketika tekanan dihentikan dan dinormalkan maka material akan kembali seperti semula namun ditahan dengan penencangan ulir pada nut yang berada didalam hydraulic nut. Otomatis karena gaya elastis holding down bolt, maka pengencangan akan lebih kuat.
2
  Instalasi Hydraulic Nut untuk pengencangan
3
Cara Pengencangan Holding Down Bolt
Selain dengan menggunaka cara modern yaitu hydraulic jack yang mempunyai indicator tekanan, terdapat juga cara manual dengan dengan menggunakan torsi untuk pengencangan. Penggunaan torsi biasanya dilakukan pada bagian yang berada pada posisi vertikal dan sulit dijangkau. Torsi adalah moment gaya antara gaya yang diberikan dengan pada engkol. Peralatan yang digunakan berupa engkol yang sesuai dengan ukurna bolt, tali/rantai, dan katrol yang mempunyai indikator berat.
Contoh pengencangan menggunkan torsi adalah bolt untuk flywheel mesin utama dengan propeller shaft. Bagian bolt sistem ini sangat tersembunyi dan sulit dijangkau, sehingga langkah yang digunakan untuk mengencangkan bolt ini menggunakan torsi. Besaran torsi yang digunakan diberikan oleh pembuat mesin dan disesuaikan pada nilai elastis material. Sehingga saat gaya dilepas material akan kuat ikatannya.
4
Peralatan Pengencangan Torsi (engkol,katrol, rantai)
(a)    Engkol. (b)  Katrol
Urutan pengencangan pada holding down bolt bukanlah sesuatu yang sembarangan, Biasanya pembuat mesin memberikan data besarnya torsi dan urutan pengencangannya. Pengencangan holding down bolt dimuali dari tengah bagian mesin, hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan bahkan menghilangkan tegangan sisa pada kontruksi mesin dan alas saat pengencangan. Tegangan sisa akan terbuang menuju sisi kontruksi. Apabila salah dan tidak sesuai urutan maka kontruksi akan mudah fatigue.
5
Skema Urutan Lurus
Selain skema diatas terdapat skema urutan berupa cross (silang) yang biasa digunakan untuk mesin-mesin kecil.
6
Skema Urutan Silang

0 Response to "Sistem Pengencangan Holding Down Bolt Pada Mesin Kapal Chemical Tanker M00242"

Posting Komentar

Program Perhitungan Minyak Petroleum Create your own banner at mybannermaker.com!
bisnis tiket pesawat online Peluang Bisnis Tiket Pesawat
Draft Survey Software untuk Pelaut

cek tiket pesawat murah