Bagian-Bagian Penting dalam Pemasangan Mesin Kapal
- Jack Bolt
- Marine chock
Marine chock saat awal berbentuk liquid yang dapat mengeras tergantung dari jumlah resin yang digunakan, sehingga posisi mesin tidak akan berubah seperti alignment sebelum dan sesudah instalasi. Selain sebagai dudukan, marine chock juga berfungsi sebagai penghantar getaran mesin ke baut pengikatnya, sehingga getaran dapat ditransfer ke bangunan kapal.
Begitu pentingnya peranan poring hardener membuat instalasi harus diawasi oleh pihak pembuat pouring harderner dan classification. Untuk jenis chock fast mempunyai tegangan untuk berat mesin sejumlah 7-9 kgf/cm2 atau sekitar 100-130 psi. Jarak lubang untuk penuangan (gap) sebesar 13-19 mm dan ketinggian untuk volume marine chock minimum sebesar 13 mm diukur dari ketinggian bolt sisa didalam alas pondasi mesin dan kontruksi alas.
Berikut ini adalah contoh perhitungan luas marine chock.
- Berat mesin 75000 kg
- Bolt (18) M42
- Berat diam x 2,5 187500 kg
- Tegangan Untuk masing-masing bolt 10417 kgf
- Minimum tension 7145 kgf
- Minimum chock area 75000 / 7 = 10715 cm2 (tegangan yang diterima chock fast)
- Asumsi masing-masing bolt 596 cm2
- Luas Bolt area 16 cm2
- Asumsi project 19,5 cm
- Panjang Chock (596 +16) / 19,5 = 31,5 cm
- Masing-masing Chock 31,5 x 19,5 cm
Sedangkan berat diam maksudnya adalah berat mesin yang dikali dengan 2,5. Nilai ini hampir mirip dengan safety factor yang berfungsi agar bolt dapat memegang secara erat mesin tanpa adanya gerakan.
Tabel Perbandingan Mechanical Properties chockfast
- Holding Down Bolt
Holding down bolt yang mempunyai sertifikat yang harus di classkan kepada surveyor juga dibuat oleh pembuat mesin utama kapal, dimana mereka dapat menentukan mechanical propertiesnya. Sehingga beserta aturan urutan dan besarnya tekanan untuk pengencangan ditentukan oleh pembuat mesin agar saat pengencangan holding down bolt sesuai dengan besarannya, material masih dalam kawasan yield strength atau dalam keadaan elastis.
Contoh holding down bolt pada kapal chemical tanker M00242 adalah sebagai berikut Material spesifik SCM435
- Tensile strength : 780-930 N/mm2
- Yield stress : min 560 N/mm2
- Elongation : min 14 %
- Reduction of area : min 50 %
- Brinell hardness : 230-275 HB
- Impact strength : min 30 J
Holding Down Bolt
(b) Holding Down Bolt (b) Holding Down Bolt dan Equipment
- Holding down bolt 2. Round nut 3. Distance pipe 4. Spherical washer 5. Spherical nut 6. Protecting cap
Nut Holding Down Bolt
(a) Nut bagian bawah. (b)Nut bagian atas.
- Side dan End Chock
Nut Holding Down Bolt
(a) Side Chock. (b) End Chock.
Pemasangan side chock pada pinggir mesin yang berjumlah empat pada salah satu sisi, pertama adalah melakukan clearance side chock. Setelah itu mengelas side chock dengan kondisi flange terikat. Kemudian flange dilepas untuk mengetahui contact surface, lalu hasil contact surface dimachining dengan hand tools agar permukaan rata. Jumlah side chock berbeda-beda untuk setiap kapal yang tergantung besar dan panjangnya mesin utama kapal. Sedangakan pemasangan end chock sangat berbeda dengan side chock karena pada bagian ini menggunakan holding down bolt dimana pengencangan dengan hydraulic jack pada tekanan tertentu. Letaknya berada di belakang flywheel mesinContoh pada kapal M00242 jumlah side chock adalah 8 dan end chock 2, sedangan peletakannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Peletakan side dan end chock
0 Response to "Bagian-Bagian Penting dalam Pemasangan Mesin Kapal"
Posting Komentar