TRIBUNNEWS.COM,SUMENEP - Belum ditemukannya 10 orang awak kapal KM LCT Lestari Agung yang tenggelam di perairan Pulau Masalembu, Sumenep, beberapa waktu lalu, akhirnya Pemerintah Kabupaten Sumenep, melaui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerjunkan tim SAR untuk mencari korban tenggelam dan lokasi kapal yang tenggelam.
Menurut BPBD Sumenep, Achmad Fadillah, pihaknya terpaksa menghubungi Tim SAR Surabaya karena upaya pencarian terhadap 10 korban yang hilang sejak tenggelam pada tanggal 1 Januari lalu belum juga ditemukan. Dan karena cuaca yang kurang bersahabat, makanya nelayan dan aparat setempat tidak mampu melanjutkan.
"Peralatan atau kapal yang dimiliki nelayan sepertinya tidak mampu untuk tembus ke daerah tenggelamnya kapal. Makanya terpaksa kita kontak SAR karena mempunyai kapal besar dan peralatan pencarian korban yang cukup canggih," papar Fadhilah, Jumat (4/1/2012).
Dikatakan, sesuai jadwal, tim SAR Surabayatelah berangkat ke kawasan perairan Pulau Masalembu. Sedangkan dugaan tenggelamnya kapal KM LCT Lestari Agung berada di titik kordinat sebelah utara pulau Masalembu, atau disekitar perairan Pulau Keramian yakni sekitar 6 jam
perjalanan laut dari pulau Kalimantan Selatan.
"Makanya tim SAR saat ini sudah terjun ke
lokasi tenggelamnya kapal LCT Lestari Agung, namun hingga kini masih belum ada kontak terbaru apakah perkembangan terkini kejadian tersebut," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Fadhilah, dua orang anak buah kapal (abk) yang berhasil diselamatkan oleh Rahman nelayan asal Desa Masalima, Pulau Masalembu Sumenep, kondisinya semakin membaik dan sudah bisa diajak ngomong serta menceritakan semua kejadian yang menimpa mereka berdua serta rekan-rekannya.
"Kondisinya sudah agak membaik, tetapi kayaknya masih shok atas kejadian tersebut. Sehingga kalaupun bicara hanyasepatah-sepatah kata saja, tetapi sudah mulai pulih,’’ sambungy mantan Kabag ESDM Pemkab Sumenep ini.
Diberitakan Surya (tribunnews group) sebelumnya, kecelakaan laut terjadi di perairan Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Sumenep. Sebuah kapal yang bermuatan alat-alat berat untuk keperluan pengeboran minyak dan gas tenggelam sejak Senin (1/1) lalu, dan korbannya baru ditemukan pada Kamis (3/1/2013). 10 abk hingga kini masih belum ditemukan, sedang 2abk- nya ditolong nelayan setempat.
Dua orang anak buak kapal (abk) yang selamat yakni Erlapadang (32) asal Maluku, dan Rizal (33) asal Jakarta. Keduanya ditolong nelayan bernama Rahman, warga Desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Sumenep saat terkatung-katung di tengah laut. Kedua korban kini sedang dalam perawatan Puskesmas Masalembu Laporan dari Ahmad Rivai wartawan surya
TRIBUNJATIM.COM,SUMENEP - Belum ditemukannya 10 orang awak kapal KM LCT Lestari Agung yang tenggelam di perairan Pulau Masalembu, Sumenep, beberapa waktu lalu, akhirnya Pemerintah Kabupaten Sumenep, melaui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerjunkan
tim SAR untuk mencari korban tenggelam dan lokasi kapal yang tenggelam.
Menurut BPBD Sumenep, Achmad Fadillah,
pihaknya terpaksa menghubungi Tim SAR Surabaya karena upaya pencarian terhadap 10 korban yang hilang sejak tenggelam pada tanggal 1 Januari lalu belum juga
ditemukan. Dan karena cuaca yang kurang bersahabat, makanya nelayan dan aparat setempat tidak mampu melanjutkan.
"Peralatan atau kapal yang dimiliki nelayan sepertinya tidak mampu untuk tembus ke daerah tenggelamnya kapal. Makanya terpaksa kita kontak SAR karena mempunyai kapal besar dan peralatan pencarian korban yang cukup canggih," papar Fadhilah, Jumat (4/1/2012).
Dikatakan, sesuai jadwal, tim SAR Surabaya telah berangkat ke kawasan perairan Pulau Masalembu. Sedangkan dugaan tenggelamnya kapal KM LCT Lestari Agung berada di titik kordinat sebelah utara pulau Masalembu, atau disekitar perairan Pulau Keramian yakni sekitar 6 jam erjalanan laut dari pulau Kalimantan Selatan.
"Makanya tim SAR saat ini sudah terjun ke lokasi tenggelamnya kapal LCT Lestari Agung, namun hingga kini masih belum ada kontak terbaru apakah perkembangan terkini kejadian tersebut," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Fadhilah, dua orang anak buah kapal (abk) yang berhasil diselamatkan oleh Rahman nelayan asal Desa Masalima, Pulau Masalembu Sumenep, kondisinya semakin membaik dan sudah bisa diajak ngomong serta menceritakan semua kejadian yang menimpa mereka berdua serta rekan-rekannya.
"Kondisinya sudah agak membaik, tetapi kayaknya masih shok atas kejadian tersebut. Sehingga kalaupun bicara hanya
sepatah-sepatah kata saja, tetapi sudah mulai pulih,’’ sambungy mantan Kabag ESDM Pemkab Sumenep ini.
Diberitakan Surya (tribunnews group) sebelumnya, kecelakaan laut terjadi di perairan Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Sumenep. Sebuah kapal yang bermuatan alat-alat berat untuk keperluan pengeboran minyak dan gas tenggelam sejak Senin (1/1) lalu, dan korbannya baru ditemukan pada Kamis (3/1/2013).
10 abk hingga kini masih belum ditemukan, sedang 2 abk- nya ditolong nelayan setempat.
Dua orang anak buak kapal (abk) yang selamat yakni Erlapadang (32) asal Maluku, dan Rizal (33) asal Jakarta. Keduanya ditolong nelayan bernama Rahman, warga Desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Sumenep saat terkatung-katung di tengah laut. Kedua korban kini sedang dalam perawatan Puskesmas Masalembu
Sisir Lokasi Tenggelamnya KM LCT Lestari Agung
0 Response to "Sisir Lokasi Tenggelamnya KM LCT Lestari Agung"
Posting Komentar