KENDARINEWS.COM (Kendari): Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian 10 anak buah kapal (ABK) KM Kembang Doa (144 GT), yang tenggelam di perairan Binongko, Kabupaten Wakatobi Minggu siang (13/1) lalu. Kapal naas yang memuat pakaian bekas asal Maumere, Papua menuju Wanci, Kabupaten Wakatobi, diterjang gelombang besar setinggi 4-5 meter di perairan laut Banda tersebut.
"Berdasar laporan itulah Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Wakatobi, Pos AL Wanci, Pos Polair Wanci juga keluarga masing-masing korban masih melakukan pencarian namun hingga kini belum membuahkan hasil," terang Jafar.
Kepala Basarnas Kendari, Jafar mengaku tim SAR gabungan
terdiri dari Pos SAR Wakatobi, Pos AL Wanci, Pos Polair Wanci dan keluarga masing-masing korban, masih kesulitan melakukan proses pencarian akibat cuaca buruk beberapa pekan terakhir ini.
Untuk memudahkan melakukan pencarian, Kamis (17/1) tim SAR gabungan, menggunakan helikopter milik Air Transport Service PK-EAC. Fokus pencarian 10 ABK KM Kembang Doa dilakukan diposisi 56 mil, dari pulau Moromahu arah Tenggara pulau Binongko. "Sudah lima hari proses pencarian namun 10 korban belum ada ditemukan, termasuk kapalnya," ujar Jafar, kemarin.
Jafar menjelaskan, jika selama sepekan belum ditemukannya kapal yang di nahkodai, Empeng bersama sembilan ABK kapal, maka proses pencarian akan dihentikan. "Idealnya pencarian dilakukan selama sepekan, jika dalam kurun waktu tidak diketemukan maka pencarian akan dihentikan," ujarnya.
Informasi tenggelamnya kapal tersebut diketahui, setelah salah satu ABK kapal motor itu sempat menelepon salah satu keluarganya di Wakatobi, jika kapal mereka akan tenggelam. Sayangnya, belum sempat tuntas posisi kapal tersebut, komunikasi terputus. "Jika dilihat dari koordinat berdasarkan telepon salah satu ABK kapal, posisi kapal terakhir berada di posisi 18 Mil Arah Timur Pulau Binongko," tutur Jafar. (ano/KP)
Kepala Basarnas Kendari, Jafar mengaku tim SAR gabungan
terdiri dari Pos SAR Wakatobi, Pos AL Wanci, Pos Polair Wanci dan keluarga masing-masing korban, masih kesulitan melakukan proses pencarian akibat cuaca buruk beberapa pekan terakhir ini.
Untuk memudahkan melakukan pencarian, Kamis (17/1) tim SAR gabungan, menggunakan helikopter milik Air Transport Service PK-EAC. Fokus pencarian 10 ABK KM Kembang Doa dilakukan diposisi 56 mil, dari pulau Moromahu arah Tenggara pulau Binongko. "Sudah lima hari proses pencarian namun 10 korban belum ada ditemukan, termasuk kapalnya," ujar Jafar, kemarin.
Jafar menjelaskan, jika selama sepekan belum ditemukannya kapal yang di nahkodai, Empeng bersama sembilan ABK kapal, maka proses pencarian akan dihentikan. "Idealnya pencarian dilakukan selama sepekan, jika dalam kurun waktu tidak diketemukan maka pencarian akan dihentikan," ujarnya.
Informasi tenggelamnya kapal tersebut diketahui, setelah salah satu ABK kapal motor itu sempat menelepon salah satu keluarganya di Wakatobi, jika kapal mereka akan tenggelam. Sayangnya, belum sempat tuntas posisi kapal tersebut, komunikasi terputus. "Jika dilihat dari koordinat berdasarkan telepon salah satu ABK kapal, posisi kapal terakhir berada di posisi 18 Mil Arah Timur Pulau Binongko," tutur Jafar. (ano/KP)
0 Response to "Pencarian 10 ABK KM Kembang Doa "
Posting Komentar