JAKARTA, FAJAR -- PT Pelayaran Indonesia (Pelni)akan membeli satu unit kapal dari Jerman untuk menggantikan satu kapal perintis yang dipensiunkan pada tahun ini. Kapal pengganti yang harganya mencapai Rp800 miliar ini direncanakan akan mulai beroperasi pada 2014.
"Satu kapal akan kita ganti karena usianya sudah lebih dari 30 tahun, ini semata -mata demi meningkatkah faktor keamanan dan kenyamanan penumpang," ujar Direktur Utama PT Pelni Jusabela Sahea kemarin.
Dana yang dikeluarkan untuk pengadaan kapal perintis pengganti diperkirakan sebesar Rp 800 Miliar.
Anggaran tersebut, kata Jusabella rencananya akan diambil dari dana internal Pelni. Adapun kapal perintis pengganti itu akan dibeli dari produsen kapal asal Jerman, seperti yang biasa dilakukan untuk pengadaaan kapal Pelni selama ini.
Menurutnya, proses pemesanan kapal sudah mulai dilakukan awal 2012 dan diharapkan rampung tahun ini juga. "Sehingga kapal tersebut kita harapkan bisa sampai di Indonesia dan beroperasi pada 2014," ungkapnya.
Saat ini, PT Pelni mempunyai tiga kapal perintis, 25 kapal penumpang, empat kapal barang, dan empat kapal roro untuk operasional sehari-hari. Pada tahun ini Pelni mengincar laba bersih sebesar Rp20 miliar seiring dengan program utama memperbesar muatan kargo umum dan kontainer. Sedangkan laba diluar usaha ditargetkan sekitar Rp13,8 miliar. "Salah satunya dengan memperbesar muatan kargo yang bisa memberi keuntungan lebih besar," lanjutnya.
"Untuk itu, Pelni akan memodifikasi tujuh unit kapal secara bertahap untuk meningkatkan porsi angkutan barang. Langkah itu akan dilakukan seiring penurunan jumlah penumpang angkatan laut,"Kapal-kapal yang semula hanya mengangkut penumpang akan dimodifikasi sehingga bisa melayani penumpang, barang dan kendaraan," bebernya.
Dari tujuh kapal tersebut, pihaknya akan mengutamakan tiga kapal pada tahun ini, yaitu tipe 2.000 satu unit, dan tipe 1.000 sebanyak dua unit. Berdasarkan hitungan perusahaan, satu unit kapal yang dimodifikasi bisa menaikkan pendapatan per kapal hingga 27,5 kali lipat. "Sepanjang tahun 2011, kita berhasil meraih laba Rp 3 miliar," tuturnya.
Sejak bertahun- tahun Pelni mengalami kerugian yang dipicu karena merosotnya jumlah penumpang angkutan laut yang banyak beralih ke angkutan udara, karena biaya lebih murah dan waktu tempuh yang singkat. "Tahun inu Pelni memproyeksikan pendapatan usaha sekitar Rp 2,62 triliun atau naik 6,50 persen dibanding tahun lalu," lanjutnya.
Untuk meringankan beban operasional Pelni, Jusabela berharap, pemerintah membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) BBM sebesar 10 persen. Sebab dalam setahun Pelni harus mengeluarkan dana hingga Rp85 miliar hanya untuk membayar pajak bahan bakar itu. "Kalau BBM naik Rp 1.500 per liter, pajak BBM kita tahun ini bisa mencapai Rp140 miliar," katanya.
Dia mengaku, pelaku usaha kapal laut cukup berat dalam menjalankan bisnisnya. Sebab, pendapatan perusahaan kapal setiap tahun harus dipangkas 1,2 persen untuk negara. "Kemungkinan kita akan minta tambahan dana PSO, karena biaya operasional kita membengkak kalau harga BBM nanti naik. Tahun ini alokasi PSO kita Rp897 miliar, kita akan hitung lagi butuh tambah berapa," jelasnya. (jpnn/upi)
0 Response to "Pelni Beli Kapal Jerman Rp800 M"
Posting Komentar