PERSAINGAN KAPAL CURAH DOMESTIK KIAN KETAT
Persaingan antar operator kapal angkutan curah di dalam negeri semakin ketat seiring dengan masuknya empat armada jenis handymax berkapasitas angkut masing-masing 45.000 ton. Ketua Bidang Angkutan Curah Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners Association (INSA) Bambang Sudarsono mengatakan dengan masuknya empat kapal handymax itu, jumlah armada angkutan curah di dalam negeri bertambah menjadi 38 unit. Dia menuturkan keempat kapal itu kemungkinan akan menggarap pangsa muatan ke luar negeri karena kegiatan pengangkutan batu bara di dalam negeri dengan menggunakan armada jenis handymax ataupun panamax kini sudah jenuh.
“Dengan masuknya empat kapal handymax itu menggarap pasar batu bara domestik akan memperbesar ketidakseimbangan antara pasokan kapal dan kebutuhan, Kami harapkan kapal-kapal itu menggarap muatan ekspor,” katanya. Menurut dia, salah satu pemilik kapal itu sudah menyampaikan rencananya untuk memasukkah dua unit handymax ke Indonesia dalam rangka memperkuat armada niaga nasional. “Mereka ingin menggarap pangsa ekspor,” ujarnya. Sementara itu, dua kapal lainnya yang segera memperkuat armada niaga nasional adalah milik PT Meranti. Perusahaan pelayaran tersebut baru saja menerima kucuran kredit pembiayaan dari PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN) senilai US$ 35 juta. Direktur Utama PT PANN Ibnu Wibowo mengakui perseroannya telah menyetujui permohonan pembiayaan pengadaan dua unit kapal curah yang diajukan oleh PT Meranti.
Ibnu menjelaskan dua kapal itu akan dikerahkan oleh pemiliknya untuk merebut pangsa muatan ke luar negeri, terutama batu bara, karena saat ini 95% dari total potensi ekspor komoditas nasional itu yang mencapai 220 juta ton per tahun dinikmati oleh pelayaran asing. Pada akhir tahun lalu, sebanyak empat kapal pengangkut muatan curah milik tiga perusahaan nasional dengan kapasitas total 237.000 ton memperkuat armada berbendera Merah Putin guna memenuhi kebutuhan armada dalam negeri. Dari keempat kapal itu, satu unit di antaranya dengan tipe panamax milik PT Karya Teknik Utama berbobot 85.000 ton, dua unit handymax milik PT Tanto Intim Line masing-masing berkapasitas 45.000 ton, dan satu unit panamax milik PT Andika line berkapasitas 62.000 ton.
Dengan demikian, hingga akhir tahun lalu, kapal berbobot besar itu jumlahnya mencapai 34 unit dengan kapasitas angkut total 1,58 juta ton. Dengan masuknya empat kapal handymax, kini armada angkutan curah yang berbendera Indonesia sebanyak 38 unit dengan kapasitas angkul 1,82 juta ton. Bambang menambahkan pihaknya belum bisa memprediksi kondisi pasar muatan curah dalam negeri pada semester II tahun ini karena ketersediaan armada jenis handymax ataupun panamax berlebih, sedangkan permintaan tidak mengalami pertumbuhan.
- sumber : Bisnis Indonesia
0 Response to "Berita Kapal Melaporkan PERSAINGAN KAPAL CURAH DOMESTIK KIAN KETAT"
Posting Komentar