"Saat juru mudi menghidupkan mesin kapal terjadi ledakan keras dari bagian mesin diikuti percikan api. Api menyambar seluruh kapal," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Administratur Pelabuhan (Adpel) Tenau Kupang, Suparman, di ruang kerjanya, Senin (8/10/2012) kemarin.
Suparman mengatakan, KM Selat Madura mengangkut 300 drum BBM ke Sabu Raijua merupakan kapal jenis pengangkut barang. Selama ini kapal itu selalu digunakan mengangkut BBM dan sembako dari Kupang menuju Sabu dan Rote.
Dalam kejadian itu, lanjut Suparman, enam orang ABK dan juragan kapal menyelamatkan diri terjun ke laut. Kapal berbobot 42 GT itu terapung dan terbawah arus hingga kelautan lepas dalam posisi terbakar. Api yang menghanguskan KM Selat Madura baru padam sekitar pukul 10.00 Wita, setelah kapal itu tengelam ke dalam laut.
Suparman mengatakan, proses penyidikan kapal pengangkut BBM yang terbakar itu akan dilakukan Adpel setelah para korban sudah sembuh.
"Kami akan melakukan penyelidikan dengan membuat berita acara pemeriksaan di Adpel Tenau. Kapal itu didesain untuk mengangkut barang seperti semen dan sembako. Izin berlayar saat ini untuk mengangkut BBM ke Sabu," jelas Suparman.
Dijelaskannya, kebakaran KM Selat Madura ini merupakan peristiwa kedua kebakaran kapal motor di Pelabuhan Rakyat Namosain. Empat bulan lalu kapal motor pengangkut sembako juga terbakar.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang di tempat kejadian perkara menyebutkan, KM Selat Madura yang sempat lego jangkar di Pantai Namosain itu hendak berangkat menuju Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, mendroping 300 drum BBM (solar dan premium).
Ketika ledakan terjadi, percikan api menyambar drum berisi bensin dan solar di kapal itu. Ledakan menimbulkan nyala api dengan ketinggian ratusan meter di atas permukaan laut. Kebakaran itu menimbulkan kepanikan warga di Namosain karena kerasnya bunyikan ledakan.
Beruntung saat itu KM Selat Madura, milik seorang pengusaha di Rote, berlabuh sekitar 200 meter dari bibir Pelabuhan Rakyat Namosain, sehingga jauh dari kapal motor lain yang sedang berlabuh di pelabuhan itu.
Mahmud, salah seorang saksi mata, menuturkan, KM Selat Madura hendak berangkat ke Sabu mengangkut 300 drum BBM. Kapal itu sudah sering mengangkut BBM dari salah seorang pengusaha di Kota Kupang tujuan Sabu.
"Kadang kapal itu mengangkut hingga 500 drum. Kapal Selat Madura memiliki bobot besar dari kapal motor lainnya yang mengangkut BBM ke Sabu," ujarnya.
Ketika ledakan keras, katanya, warga berhamburan keluar rumah.
"Untung kapalnya berlabuh agak jauh dan terjadi arus laut sehingga KM Selat Madura dengan api yang tetap berkobar terseret ke laut lepas dan jauh dari kapal-kapal nelayan lainnya," ujarnya.
Beberapa ABK yang megalami luka bakar di seluruh tubuh dilarikan warga ke RSU Kupang untuk mendapatkan pertolongan medis. Disaksikan Pos Kupang, kemarin, asap hitam tebal terus mengepul dari kapal yang terbakar. Api baru padam ketika seluruh kapal tenggelam.
Salah seorang petugas pada agen BBM yang enggan menyebutkan namanya mengaku, di KM Selat Madura ada 300 drum BBM terdiri dari atas solar 250 drum dan bensin 50 drum untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi warga Sabu.
"Kami tidak tahu penyebab terjadinya kebakaran ini. Mungkin saat menghidupkan mesin di dalam ruangan mesin hampa udara sehingga terjadi ledakan," tuturnya.
0 Response to " Kapal Pengangkut 300 Drum BBM Meledak"
Posting Komentar