Berita kapal - Monumen Kapal Selam Surabaya
Monumen Kapal Selam (Monkasel) adalah sebuah monumen Kapal Selam terbesar di kawasan Asia, yang dibangun di sisi sungai Kalimas, Surabaya. Monumen ini dibangun dengan ide para sesepuh Kapal Selam dari Angkatan Laut.
Konsep utama adalah:
Untuk membuat kawasan wisata baru di Jawa Timur
Sebagai warisan nilai sejarah yang mencerminkan Indonesia sebagai Negara Maritim
Untuk menjaga aman dan bertindak sebagai obyek konservasi
Sebagai kenangan yang didedikasikan untuk seorang pejuang pemberani yang berjuang gigih.
Monumen Kapal Selam (Monkasel) ini terdapat di bantaran Kalimas, Surabaya. Pembangunan Monkasel dimulai pada tanggal 1 Juli 1995, dan diresmikan oleh Kasal Laksamana TNI Arief Kushariadi pada tanggal 27 Juni 1998, kemudian mulai dibuka untuk umum pada tanggal 15 Juli 1998.
Monumen ini berupa kapal selam asli, yaitu KRI Pasopati dengan nomor lambung 410, termasuk jenis SS tipe Whiskeys Class buatan Vladiwostok, Rusia, tahun 1962. KRI Pasopati masuk ke jajaran TNI AL mulai tanggal 29 Januari 1962 dengan tugas pokok menghancurkan garis lintas musuh (anti shipping), mengadakan pengintaian dan melakukan silent raids. KRI Pasopati 410 dinonaktifkan dari jajaran TNI AL pada tanggal 25 Januari 1990.
KRI Pasopati memiliki panjang 76,6 meter dan lebar 6,3 meter. Kapal ini memiliki kecepatan 18,3 knots di atas air dan 13,5 knots di bawah air. Beratnya dalam kondisi penuh adalah 1300 ton, dan dalam kondisi kosong 1050 ton. Kapal memiliki jarak jelajah 8500 mil laut, dilengkapi dengan persenjataan 12 buah torpedo yang masing-masing panjangnya 7 meter. Untuk mengoperasikan kapal selam ini dibutuhkan 63 orang awak kapal.
Kapal ini terdiri atas tujuh buah ruangan yang berderet dari haluan ke buritan, dimana tiap-tiap ruangan penuh dengan berbagai peralatan yang cukup rumit. Kapal digerakkan dengan tenaga baterai yang berjumlah 224 buah, dengan bahan bakar solar.
Selama pengabdiannya, KRI Pasopati banyak berperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional. Dalam Operasi Trikora, KRI Pasopati terlibat langsung di garis depan, memberi tekanan-tekanan psikologis terhadap lawan, sehingga Irian Barat dapat kembali ke dalam wilayah RI. Selain itu masih banyak operasi penting lainnya yang telah dilakukan KRI Pasopati.
Keistimewaan
Monumen ini berupa kapal selam asli dengan berbagai peralatan yang masih lengkap, sehingga sangat menarik dan sangat bagus untuk dilihat baik bagi masyarakat umum maupun para pelajar.
Peta Lokasi
Spesifikasi
Panjang: 76,6 m
Lebar: 6,30 m
Kecepatan: 18.3 knot di atas permukaan, 13,6 knot di bawah permukaan
Berat penuh: 1.300 tons
Berat kosong: 1.050 tons
Kemampuan penemuan: 8.500 mil laut
Baterai: 224 unit
Bahan Bakar: Diesel
Persenjataan: 12 Torpedo Uap Gas
Panjang: 7 m
Baling-baling: 6 lubang
Awak kapal: 63 termasuk Komandan
KRI Pasopati memiliki jumlah 7 ruangan:
Ruang untuk haluan Torpedo, dipersenjatai dengan 4 torpedo propeller, juga bertindak sebagai penyimpanan untuk torpedo
Ruang Komandan, Ruang Makan, dan Ruang Kerja. Di bawah dek adalah Ruang untuk Baterai I
Jembatan utama dan Pusat Komando. Penyimpanan Makanan di bawah dek
Ruangan Awak Kapal, Dapur, dan penyimpanan untuk Baterai II di bawah dek
Ruangan Mesin Diesel dan Terminal Mesin
Kamar Mesin Listrik
Ruangan Torpedo untuk bagian buritan. Berisi dengan 2 buah Torpedo.
Fasilitas
Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 ini memiliki fasilitas pendukung seperti Video Rama, Musik Life, Kolam Renang untuk anak-anak dan Rekreasi Air di sungai Kalimas. Sebuah Stan suvenir dan area parkir. Di dalam kompleks juga berdiri panggung besar untuk acara tertentu. Video Rama menyajikan film sinematik dan dilengkapi sistem suara stereo akan membawa imajinasi anda menyatu dengan film mengenai Kapal Selam KRI Pasopati 410 disaat menjalankan tugasnya. Sisi Sungai Kalimas adalah tempat yang bagus dan romantis bagi pasangan muda-mudi, atau sarana pendidikan bagi keluarga.
Berita kapal - Monumen Kapal Selam Surabaya
0 Response to "Monumen Kapal Selam Surabaya "
Posting Komentar