AP
Ilustrasi kapal pesiar
Berita Lainnya
Laporan Wartawan Pos Kupang, Jumal Hauteas
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO -- Kapal pesiar Samurai milik pengusaha Bali, I Made Parka (27), terbakar di sekitar Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Rabu (12/9/2012) pukul 11.00 Wita. Belum diketahui asal mula apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran itu.
Kebakaran yang terjadi selama satu jam ini menghanguskan sebagian besar kapal tersebut dan Supriadi (36), warga asal Malang, Jawa Timur yang sedang beristirahat di atas kapal tersebut. Supriadi yang sempat berusaha memadamkan api dengan baju kaos yang dipakainya juga menderita luka bakar pada kedua tangannya dan paha hingga lutut bagian kiri.
Supriadi yang ditemui Pos Kupang di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Labuan Bajo, Rabu (12/9/2012), mengaku tidak tahu persis awal mula terjadinya kebakaran tersebut. Saat itu ia sedang beristirahat di ruang depan kapal tersebut.
Saat beristirahat di ruang depan, ia melihat adanya asap dari gudang. Saat itu ia langsung masuk dan membuka baju kaosnya lalu dicelup ke dalam air yang ada di gudang tersebut. Baju kaos yang dicelupkan ke dalam air tersebut kemudian digunakannya untuk memadamkan api. Namun usahanya gagal. Justru dirinya yang menjadi korban kebakaran tersebut.
"Tadi saya lagi istirahat disitu. Saya ini tenaga lepas saja. Saya baru habis antar kapal Samurai lainnya ke sini (Labuan Bajo, Red), kemudian karena kapal itu (Samurai I) lagi parkir sehingga saya istirahat. Saya juga dengan dua ABK, satunya Bahar dan satunya saya tidak tahu namanya. Tetapi saat kebakaran terjadi dan saya masuk berusaha memadamkan api saya tidak melihat mereka berdua," kata Supriadi.
Dikatakannya, pada gudang tersebut terdapat meja yang biasanya digunakan untuk duduk bercerita bagi setiap orang yang berada di kapal tersebut. Namun saat kebakaran terjadi dan dirinya masuk, tidak ada orang di sana.
"Tadi saya masuk dan berusaha kasih padam api dengan baju, tidak ada orang di gudang. Apinya sedang menyala pada jerigen ukuran 30 liter yang habis dipakai mengisi solar. Tetapi apinya tidak padam. Malah makin membesar sehingga tangan dan kaki saya jadi begini (terbakar). Tidak ada orang yang mau membantu memadamkan api saat itu. Semuanya meminta saya keluar dan biarkan kapalnya terbakar," jelasnya.
Pantauan Pos Kupang dari TPI Labuan Bajo, Rabu (12/9/2012), kapal yang terbuat dari kayu ini terbakar pada bagian belakangnya. Sejumlah warga berusaha memadamkan api tersebut menggunakan peralatan seadanya, seperti ember-ember kecil untuk mengambil air guna memadamkan api dari bagian depan kapal.
Upaya yang dilakukan puluhan warga ini berhasil memadamkan api sekitar pukul 12.00 Wita. Namun sebagian besar isi kapal diduga hangus terbakar. Warga kemudian mendorong kapal tersebut menggunakan sejumlah speed boat ke arah pesisir pantai Pulau Bajo.
Informasi lain yang diperoleh Pos Kupang dari sumber yang dapat dipercaya, Rabu (12/9/2012), kapal tersebut memiliki empat orang ABK, yakni Bahar, Leo, Umbu, dan Meki. Sedangkan kapten kapalnya bernama Muhamad Rizal (34) yang pada saat kejadian juga tidak berada di dalam kapal.
Pemilik kapal, I Made Parka (27), saat ini masih berada di Denpasar-Bali, sehingga belum berhasil dikonfirmasi mengenai nilai kerugian akibat kebakaran tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO -- Kapal pesiar Samurai milik pengusaha Bali, I Made Parka (27), terbakar di sekitar Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Rabu (12/9/2012) pukul 11.00 Wita. Belum diketahui asal mula apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran itu.
Kebakaran yang terjadi selama satu jam ini menghanguskan sebagian besar kapal tersebut dan Supriadi (36), warga asal Malang, Jawa Timur yang sedang beristirahat di atas kapal tersebut. Supriadi yang sempat berusaha memadamkan api dengan baju kaos yang dipakainya juga menderita luka bakar pada kedua tangannya dan paha hingga lutut bagian kiri.
Supriadi yang ditemui Pos Kupang di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Labuan Bajo, Rabu (12/9/2012), mengaku tidak tahu persis awal mula terjadinya kebakaran tersebut. Saat itu ia sedang beristirahat di ruang depan kapal tersebut.
Saat beristirahat di ruang depan, ia melihat adanya asap dari gudang. Saat itu ia langsung masuk dan membuka baju kaosnya lalu dicelup ke dalam air yang ada di gudang tersebut. Baju kaos yang dicelupkan ke dalam air tersebut kemudian digunakannya untuk memadamkan api. Namun usahanya gagal. Justru dirinya yang menjadi korban kebakaran tersebut.
"Tadi saya lagi istirahat disitu. Saya ini tenaga lepas saja. Saya baru habis antar kapal Samurai lainnya ke sini (Labuan Bajo, Red), kemudian karena kapal itu (Samurai I) lagi parkir sehingga saya istirahat. Saya juga dengan dua ABK, satunya Bahar dan satunya saya tidak tahu namanya. Tetapi saat kebakaran terjadi dan saya masuk berusaha memadamkan api saya tidak melihat mereka berdua," kata Supriadi.
Dikatakannya, pada gudang tersebut terdapat meja yang biasanya digunakan untuk duduk bercerita bagi setiap orang yang berada di kapal tersebut. Namun saat kebakaran terjadi dan dirinya masuk, tidak ada orang di sana.
"Tadi saya masuk dan berusaha kasih padam api dengan baju, tidak ada orang di gudang. Apinya sedang menyala pada jerigen ukuran 30 liter yang habis dipakai mengisi solar. Tetapi apinya tidak padam. Malah makin membesar sehingga tangan dan kaki saya jadi begini (terbakar). Tidak ada orang yang mau membantu memadamkan api saat itu. Semuanya meminta saya keluar dan biarkan kapalnya terbakar," jelasnya.
Pantauan Pos Kupang dari TPI Labuan Bajo, Rabu (12/9/2012), kapal yang terbuat dari kayu ini terbakar pada bagian belakangnya. Sejumlah warga berusaha memadamkan api tersebut menggunakan peralatan seadanya, seperti ember-ember kecil untuk mengambil air guna memadamkan api dari bagian depan kapal.
Upaya yang dilakukan puluhan warga ini berhasil memadamkan api sekitar pukul 12.00 Wita. Namun sebagian besar isi kapal diduga hangus terbakar. Warga kemudian mendorong kapal tersebut menggunakan sejumlah speed boat ke arah pesisir pantai Pulau Bajo.
Informasi lain yang diperoleh Pos Kupang dari sumber yang dapat dipercaya, Rabu (12/9/2012), kapal tersebut memiliki empat orang ABK, yakni Bahar, Leo, Umbu, dan Meki. Sedangkan kapten kapalnya bernama Muhamad Rizal (34) yang pada saat kejadian juga tidak berada di dalam kapal.
Pemilik kapal, I Made Parka (27), saat ini masih berada di Denpasar-Bali, sehingga belum berhasil dikonfirmasi mengenai nilai kerugian akibat kebakaran tersebut.
0 Response to "Kapal Pesiar Samurai Terbakar di Labuan Bajo"
Posting Komentar