Sebuah tulisan seorang pelaut indonesia, kami posting kembali di blog Berita Kapal, sebuah catatan perjalanan dari India ke Dumai dan Buah Berbaik Sangka Kepada Allah SWT, berikut kutipan tulisannya:
Peristiwa ini terjadi sewaktu aku masih di atas kapal MT. Eglantine ( udah dijual ke Tanzania ). Waktu itu kapal selesai bongkar RBD Palm Olein ( Refined Bleached Deodorised Palm Olein, turunan dari CPO Crude Palm Oil ) di kota Karwar - India dan diorder oleh kantor untuk berlayar kearah Indonesia/Singapore tanpa ada kepastian pelabuhan muat berikutnya.
Sore itu setelah beberapa hari perjalanan, yakni ketika kapal melintas pulau Rondo ( pulau paling barat diatas pulau Sabang ) dan akan mulai masuk selat Malaka, datang e-mail dari kantor Hongkong memberitakan ada tujuh kemungkinan pelabuhan muat, yaitu 4 di Malaysia ( Port Klang, Pasir gudang, Sandakan dan Lahat Datu ) serta 3 pelabuhan di Indonesia ( Batam, Dumai, Belawan ).
Seperti biasa, semua crew sangat senang dengan option yang didalamnya terdapat pelabuhan di negara sendiri ( saat itu Eglantine sudah 4 bulan lebih tidak masuk Indonesia ) dan kami semua sangat berharap pelabuhan Indonesialah yang terpilih.
Dan aku, sebagai suami yang punya istri yg sedang hamil tua, serta anak yg masih kecil, tentu memilih Belawan sebagai next loading-port.
Maka doa dipanjatkan setiap selesai sholat ( doa yang lugu dan kekanak-kanakan banget, sebab diantara doa tsb adalah minta kepada Allah SWT supaya kapal diarahkan ke Belawan sebagai pelabuhan muat, agar aku dapat bertemu dengan anak-istri yang sangat kurindukan ).
Namun begitulah, manusia boleh minta apa saja kepada Tuhan yang menciptakannya sejauh permintaan itu untuk kebaikan. Mau tau isi doaku yang panjang dan kekanak-kanakan itu ?. Ini doanya,
“ Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, hambamu yang hina dan berdosa ini datang kehadapanmu memohon ampun. Ampunilah ya Allah dosa kedua orang tua hamba yang telah lebih dulu menghadapmu, maafkanlah salah dan khilaf mereka.
Seandainya ada dosa dan salah mereka yang belum sempat mereka minta ampun kepadaMu, biarlah hamba, sebagai anaknya yang menanggung dosa-dosa itu jika Engkau berkenan asalkan mereka tidak Kau siksa karena dosa-dosa itu.. Ya Allah yang maha penerima taubat, lapangkanlah kubur mereka, jika sempit. Terangkanlah jika gelap, hentikanlah siksanya, jika mereka sedang disiksa karena dosa-dosa mereka, setidak-tidaknya selama hamba menadahkan tangan ini kehadiratMu ya Allah.
Ya Allah, Zat yang nyawa hamba ada di TanganMu, Perkenankanlah permohonan ini untuk kedua orang tua hamba, karena semasa mereka hidup didunia , belum pernah sekalipun hamba membalas semua kebaikan mereka, belum pernah hamba menyenangkan hati ibunda yang telah bersusah payah mengandung dan menanggung sakit luar biasa ketika melahirkan hamba.
Belum pernah hamba menyenangkan hati ayahanda yang bersusah payah mencari nafkah dibawah terik matahari dan dinginnya hujan. Hanya doa inilah yang bisa hamba persembahkan untuk kedua orang tua hamba, sebagai balas budi hamba kepada mereka berdua.
Ya Allah yang maha pemaaf, demi sifatMu yang maha pemaaf, maafkanlah hamba yang pernah berburuk sangka kepada Engkau ketika kedua orang tua hamba meninggalkan kami, anak-anaknya yang masih kecil. Maafkanlah hamba yang pernah menganggap Engkau tidak mengasihi dan menyayangi kami karena begitu cepat Engkau renggut kasih sayang ibunda dan ayahanda dari kami.
Maafkanlah Ya Allah, kini hamba mengerti dan memahami, bahwa apa yang terjadi pada hamba adalah yang terbaik buat kami dan semuanya adalah dengan seizinMu. ya Allah, maafkanlah dosa-dosa hamba, tiada yang dapat mengampuni kesalahan kecuali Engkau.
Ya Allah, takkan sanggup badan ini menanggung panasnya api neraka, takkan sanggup wajah ini menatap dua malaikat yang menanyai didalam kubur, tak kan sanggup tubuh ini menahan sengatan Syujalaukra, ular yang kau ciptakan untuk menyiksa orang berdosa didalam kubur.
Ya Allah, betapa banyak hamba melakukan dosa, betapa sering hamba ingkar kepadaMu, betapa hamba melakukan apa yang Kau larang dan meninggalkan apa yang Kau perintahkan. Engkau menyaksikan semua yang hamba perbuat, hanya Engkaulah yang bisa menghapus dosa hamba. Ya Allah yang maha melihat, hamba memohon perlindunganMU pada hari dimana tak ada tempat berlindung kecuali Engkau. Ya Allah, panjangkanlah umur hamba, jika itu baik buat hamba, istri, anak dan orang-orang disekitar hamba serta orang-orang mukmin. Cabutlah nyawa ini secepatnya jika tubuh yang kotor ini masih akan membuat dosa.
Ya Allah, saat ini hamba jauh dari istri dan anak. Lindungilah mereka, jauhkanlah mereka dari godaan setan yang terkutuk, jadikanlah mereka ( wanita-wanita yang Engkau titipkan pada hamba ) , penghuni surgamu kelak . Kini hamba sedang berjalan diatas bumiMu yang terhampar luas, berlayar dengan nikmatMu. Tiada yang hamba inginkan saat ini kecuali bertemu dengan istri yang sedang mengandung anak titipanMU. Hanya satu yang hamba rindukan, yakni melihat senyum bahagia anak semata wayang, mahkluk yang kau amanahkan kepada hamba untuk dibesarkan dan dididik dengan bimbinganMU. Ya Allah yang maha mendengar doa orang yang berdoa, tiada yang hamba inginkan dariMU kecuali ridho dan pengabulan doa ini. Alhamdulillhahirobbil alamin. “
Dikabulkankah doaku?. Besok paginya, ketika kapal mendekati perairan sumatra utara, datang berita lanjutan kemarin dari Hongkong yang menyatakan pelabuhan muat adalah Dumai. Begitu mendengar khabar tersebut, semua crew sangat gembira ( karena pelabuhan manapun asal di Indonesia, sama saja, yang penting bisa telpon murah, belanja kemilan, dan nyobain makanan Indonesia di dalam negri sendiri, karena sudah agak bosan dengan menu sehari-hari dikapal yg dimasak koki cowok ).
Sedangkan aku ?.
Saat itulah setan dengan liciknya membisikkan kedalam dada, “ Percuma juga kamu sholat dan berdoa sampai meleleh air matamu, ternyata ‘gak didengar apalagi dikabulkan, udahh….mendingan biasa-biasa aja, sholat kalau sempat aja “. Begitulah jahatnya setan mengajak manusia untuk berburuk sangka kepada Allah SWT. Namun aku udah kenyang dengan tipuan setan jenis ini. . Aku tetap beranggapan bahwa Dumai adalah yang terbaik buat saat itu.
Pasti ada maksud dan tujuan serta hikmah dibalik hal ini. Berbaiksangka kepada Allah SWT adalah jauh lebih baik dan membuat kita lapang dada. Aku berfikir, mungkin jika kapal ke Belawan, ada hal-hal buruk yang akan menimpa. Dan di Dumai, aku yakin ada sesuatu yang akan diperoleh.
Begitulah kenyataannya, ternyata aku ditakdirkan untuk bertemu seseorang ( seseorang yang banyak merubah cara berfikir dan cara memandang dunia ) dikota Dumai. Saat memasuki sebuah toko grosir dan berbelanja macam-macam keperluan pribadi, kami ( aku dan beberapa kawan ) disambut dan dilayani oleh beberapa penjaga toko yang semuanya laki-laki serta seorang pria muda berusia 25 tahunan dan ternyata pemilik toko tsb .
Apa yang istimewa saat itu ?.
Adalah wajah sipemilik toko yang masih belia yang memancarkan cahaya iman dan taqwa.
Sedangkan aku yg laki-laki aja terkesima, apalagi kalau wanita yang melihatnya, bisa dipastikan akan terpesona. Saat aku bertanya kepada salah satu pelayan toko, dimana bisa beli buku-buku agama, yang menjawab malahan si pemilik wajah bercahaya tersebut. Belakangan kami kenalan, namanya Emil. Mula-mula dia menunjuk kearah kiri tokonya kira-kira jarak 4 pintu, tapi kemudian dia tanya,
“ Abang mau beli buku apa ?”.
“ Apa aja asal bisa buat nambah ilmu saya “, jawabku
“ Kalau gitu, biar saya yang belikan “, si Emil menawarkan jasa baik. kuserahkan uang dan dia pergi ke toko buku membelikan entah buku apa untukku. Tak sampai lima menit dia datang dengan buku Fadhilah Amal ( lihat gambar ) .
“ Nih bang bukunya, abang baca sampai habis selama dikapal, mudah2an banyak manfaat untuk abang, InsyaAllah “, ujar si Emil sambil menyerahkan buku beserta uang kembaliannya. Lebih jauh si Emil menceritakan bahwa dia adalah anggota Jamaah Tabligh, yaitu kelompok orang-orang yang berdakwah keseluruh penjuru dunia. Saat itu dia dan kelompoknya sedang bersiap-siap untuk berangkat ke Bangladesh untuk siar agama Allah, yakni ISLAM.
Demikianlah, buku tersebut kubaca dikapal. Dan memang banyak perubahan dalam caraku berfikir dan melihat dunia. Sampai sekarang pengaruh bacaan buku tersebut InsyaAllah makin menambah kemampuanku melihat dunia dengan mata yang lain, bukan mata yg dikepala. Allah memang Maha Besar dan Maha Mengetahui apa yang diinginkan oleh hambanya, ALLAH maha mengetahui isi setiap dada / hati. Lihat surah At Taghabun ayat 4 berikut ini,
” Dia mengetahui apa yang ada di ruang angkasa dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan kamu perlihatkan. Dan ALLAH maha mengetahui segala isi hati.”
Setelah kuingat-ingat, ternyata memang aku sering berdoa sambil memeluk Al Qur’an sebelum membacanya, dalam doa tersebut aku mohon agar Allah SWT menambahkan ilmu kedalam dadaku, dari segala ilmu yang terkandung di Al Qur’an, jika memang DIA berkehendak.
Dan kedatangan kapal ke Dumai serta pertemuanku dengan si Emil, adalah jawaban/ pengabulan doaku sendiri. Demikianlah, mulai sekarang, aku selalu berbaik sangka kepada Sang Khalik, yang menciptakan kita, sebab apapun yang kita terima/kita alami datangnya dari Allah, apakah itu buruk atau baik , berkah atau musibah.
Tak ada seorang pun yang mampu mencegah, jika DIA hendak memberikan kita rezeki/rahmatNYA, dan tidak seorangpun yang mampu mencelakakan/mendatangkan bahaya kepada kita tanpa izinNYA.
Saganoseki – Japan, 2 April 2005
Sore itu setelah beberapa hari perjalanan, yakni ketika kapal melintas pulau Rondo ( pulau paling barat diatas pulau Sabang ) dan akan mulai masuk selat Malaka, datang e-mail dari kantor Hongkong memberitakan ada tujuh kemungkinan pelabuhan muat, yaitu 4 di Malaysia ( Port Klang, Pasir gudang, Sandakan dan Lahat Datu ) serta 3 pelabuhan di Indonesia ( Batam, Dumai, Belawan ).
Seperti biasa, semua crew sangat senang dengan option yang didalamnya terdapat pelabuhan di negara sendiri ( saat itu Eglantine sudah 4 bulan lebih tidak masuk Indonesia ) dan kami semua sangat berharap pelabuhan Indonesialah yang terpilih.
Dan aku, sebagai suami yang punya istri yg sedang hamil tua, serta anak yg masih kecil, tentu memilih Belawan sebagai next loading-port.
Maka doa dipanjatkan setiap selesai sholat ( doa yang lugu dan kekanak-kanakan banget, sebab diantara doa tsb adalah minta kepada Allah SWT supaya kapal diarahkan ke Belawan sebagai pelabuhan muat, agar aku dapat bertemu dengan anak-istri yang sangat kurindukan ).
Namun begitulah, manusia boleh minta apa saja kepada Tuhan yang menciptakannya sejauh permintaan itu untuk kebaikan. Mau tau isi doaku yang panjang dan kekanak-kanakan itu ?. Ini doanya,
“ Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, hambamu yang hina dan berdosa ini datang kehadapanmu memohon ampun. Ampunilah ya Allah dosa kedua orang tua hamba yang telah lebih dulu menghadapmu, maafkanlah salah dan khilaf mereka.
Seandainya ada dosa dan salah mereka yang belum sempat mereka minta ampun kepadaMu, biarlah hamba, sebagai anaknya yang menanggung dosa-dosa itu jika Engkau berkenan asalkan mereka tidak Kau siksa karena dosa-dosa itu.. Ya Allah yang maha penerima taubat, lapangkanlah kubur mereka, jika sempit. Terangkanlah jika gelap, hentikanlah siksanya, jika mereka sedang disiksa karena dosa-dosa mereka, setidak-tidaknya selama hamba menadahkan tangan ini kehadiratMu ya Allah.
Ya Allah, Zat yang nyawa hamba ada di TanganMu, Perkenankanlah permohonan ini untuk kedua orang tua hamba, karena semasa mereka hidup didunia , belum pernah sekalipun hamba membalas semua kebaikan mereka, belum pernah hamba menyenangkan hati ibunda yang telah bersusah payah mengandung dan menanggung sakit luar biasa ketika melahirkan hamba.
Belum pernah hamba menyenangkan hati ayahanda yang bersusah payah mencari nafkah dibawah terik matahari dan dinginnya hujan. Hanya doa inilah yang bisa hamba persembahkan untuk kedua orang tua hamba, sebagai balas budi hamba kepada mereka berdua.
Ya Allah yang maha pemaaf, demi sifatMu yang maha pemaaf, maafkanlah hamba yang pernah berburuk sangka kepada Engkau ketika kedua orang tua hamba meninggalkan kami, anak-anaknya yang masih kecil. Maafkanlah hamba yang pernah menganggap Engkau tidak mengasihi dan menyayangi kami karena begitu cepat Engkau renggut kasih sayang ibunda dan ayahanda dari kami.
Maafkanlah Ya Allah, kini hamba mengerti dan memahami, bahwa apa yang terjadi pada hamba adalah yang terbaik buat kami dan semuanya adalah dengan seizinMu. ya Allah, maafkanlah dosa-dosa hamba, tiada yang dapat mengampuni kesalahan kecuali Engkau.
Ya Allah, takkan sanggup badan ini menanggung panasnya api neraka, takkan sanggup wajah ini menatap dua malaikat yang menanyai didalam kubur, tak kan sanggup tubuh ini menahan sengatan Syujalaukra, ular yang kau ciptakan untuk menyiksa orang berdosa didalam kubur.
Ya Allah, betapa banyak hamba melakukan dosa, betapa sering hamba ingkar kepadaMu, betapa hamba melakukan apa yang Kau larang dan meninggalkan apa yang Kau perintahkan. Engkau menyaksikan semua yang hamba perbuat, hanya Engkaulah yang bisa menghapus dosa hamba. Ya Allah yang maha melihat, hamba memohon perlindunganMU pada hari dimana tak ada tempat berlindung kecuali Engkau. Ya Allah, panjangkanlah umur hamba, jika itu baik buat hamba, istri, anak dan orang-orang disekitar hamba serta orang-orang mukmin. Cabutlah nyawa ini secepatnya jika tubuh yang kotor ini masih akan membuat dosa.
Ya Allah, saat ini hamba jauh dari istri dan anak. Lindungilah mereka, jauhkanlah mereka dari godaan setan yang terkutuk, jadikanlah mereka ( wanita-wanita yang Engkau titipkan pada hamba ) , penghuni surgamu kelak . Kini hamba sedang berjalan diatas bumiMu yang terhampar luas, berlayar dengan nikmatMu. Tiada yang hamba inginkan saat ini kecuali bertemu dengan istri yang sedang mengandung anak titipanMU. Hanya satu yang hamba rindukan, yakni melihat senyum bahagia anak semata wayang, mahkluk yang kau amanahkan kepada hamba untuk dibesarkan dan dididik dengan bimbinganMU. Ya Allah yang maha mendengar doa orang yang berdoa, tiada yang hamba inginkan dariMU kecuali ridho dan pengabulan doa ini. Alhamdulillhahirobbil alamin. “
Dikabulkankah doaku?. Besok paginya, ketika kapal mendekati perairan sumatra utara, datang berita lanjutan kemarin dari Hongkong yang menyatakan pelabuhan muat adalah Dumai. Begitu mendengar khabar tersebut, semua crew sangat gembira ( karena pelabuhan manapun asal di Indonesia, sama saja, yang penting bisa telpon murah, belanja kemilan, dan nyobain makanan Indonesia di dalam negri sendiri, karena sudah agak bosan dengan menu sehari-hari dikapal yg dimasak koki cowok ).
Sedangkan aku ?.
Saat itulah setan dengan liciknya membisikkan kedalam dada, “ Percuma juga kamu sholat dan berdoa sampai meleleh air matamu, ternyata ‘gak didengar apalagi dikabulkan, udahh….mendingan biasa-biasa aja, sholat kalau sempat aja “. Begitulah jahatnya setan mengajak manusia untuk berburuk sangka kepada Allah SWT. Namun aku udah kenyang dengan tipuan setan jenis ini. . Aku tetap beranggapan bahwa Dumai adalah yang terbaik buat saat itu.
Pasti ada maksud dan tujuan serta hikmah dibalik hal ini. Berbaiksangka kepada Allah SWT adalah jauh lebih baik dan membuat kita lapang dada. Aku berfikir, mungkin jika kapal ke Belawan, ada hal-hal buruk yang akan menimpa. Dan di Dumai, aku yakin ada sesuatu yang akan diperoleh.
Begitulah kenyataannya, ternyata aku ditakdirkan untuk bertemu seseorang ( seseorang yang banyak merubah cara berfikir dan cara memandang dunia ) dikota Dumai. Saat memasuki sebuah toko grosir dan berbelanja macam-macam keperluan pribadi, kami ( aku dan beberapa kawan ) disambut dan dilayani oleh beberapa penjaga toko yang semuanya laki-laki serta seorang pria muda berusia 25 tahunan dan ternyata pemilik toko tsb .
Apa yang istimewa saat itu ?.
Adalah wajah sipemilik toko yang masih belia yang memancarkan cahaya iman dan taqwa.
Sedangkan aku yg laki-laki aja terkesima, apalagi kalau wanita yang melihatnya, bisa dipastikan akan terpesona. Saat aku bertanya kepada salah satu pelayan toko, dimana bisa beli buku-buku agama, yang menjawab malahan si pemilik wajah bercahaya tersebut. Belakangan kami kenalan, namanya Emil. Mula-mula dia menunjuk kearah kiri tokonya kira-kira jarak 4 pintu, tapi kemudian dia tanya,
“ Abang mau beli buku apa ?”.
“ Apa aja asal bisa buat nambah ilmu saya “, jawabku
“ Kalau gitu, biar saya yang belikan “, si Emil menawarkan jasa baik. kuserahkan uang dan dia pergi ke toko buku membelikan entah buku apa untukku. Tak sampai lima menit dia datang dengan buku Fadhilah Amal ( lihat gambar ) .
“ Nih bang bukunya, abang baca sampai habis selama dikapal, mudah2an banyak manfaat untuk abang, InsyaAllah “, ujar si Emil sambil menyerahkan buku beserta uang kembaliannya. Lebih jauh si Emil menceritakan bahwa dia adalah anggota Jamaah Tabligh, yaitu kelompok orang-orang yang berdakwah keseluruh penjuru dunia. Saat itu dia dan kelompoknya sedang bersiap-siap untuk berangkat ke Bangladesh untuk siar agama Allah, yakni ISLAM.
Demikianlah, buku tersebut kubaca dikapal. Dan memang banyak perubahan dalam caraku berfikir dan melihat dunia. Sampai sekarang pengaruh bacaan buku tersebut InsyaAllah makin menambah kemampuanku melihat dunia dengan mata yang lain, bukan mata yg dikepala. Allah memang Maha Besar dan Maha Mengetahui apa yang diinginkan oleh hambanya, ALLAH maha mengetahui isi setiap dada / hati. Lihat surah At Taghabun ayat 4 berikut ini,
” Dia mengetahui apa yang ada di ruang angkasa dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan kamu perlihatkan. Dan ALLAH maha mengetahui segala isi hati.”
Setelah kuingat-ingat, ternyata memang aku sering berdoa sambil memeluk Al Qur’an sebelum membacanya, dalam doa tersebut aku mohon agar Allah SWT menambahkan ilmu kedalam dadaku, dari segala ilmu yang terkandung di Al Qur’an, jika memang DIA berkehendak.
Dan kedatangan kapal ke Dumai serta pertemuanku dengan si Emil, adalah jawaban/ pengabulan doaku sendiri. Demikianlah, mulai sekarang, aku selalu berbaik sangka kepada Sang Khalik, yang menciptakan kita, sebab apapun yang kita terima/kita alami datangnya dari Allah, apakah itu buruk atau baik , berkah atau musibah.
Tak ada seorang pun yang mampu mencegah, jika DIA hendak memberikan kita rezeki/rahmatNYA, dan tidak seorangpun yang mampu mencelakakan/mendatangkan bahaya kepada kita tanpa izinNYA.
Saganoseki – Japan, 2 April 2005
0 Response to "Catatan Perjalanan dari India ke Dumai"
Posting Komentar