Marine Surveyor & Inspection Services

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)
Marine Surveyor

Kapal Tanker MT. Jelita Bangsa Di Tangkap Saat Kencing Di Batam

Kapal Tanker MT. Jelita Bangsa Di Tangkap Bea Cukai Saat Kencing Di Batam

Berita Kapal Pelaut 2014 - Informasi baru terkait perkembangan penangkapan Kapal Tanker MT. Jelita Bangsa yang di sewa oleh Pertamina untuk memuat minyak mentah cair yang dimuat dari Pelabuhan Dumai untuk menuju ke Terminal Pertamina di Balongan dikabarkan ditangkap oleh pihak berwenang pengawas Bea dan Cukai dari Kantor Cabang Karimun di Batam karena kencing atau memindahkan muatan minyak yang ada di kapal tanker MT. Jelita Bangsa ke kapal kecil penerima minyak bunker club kapal tanker MT. Ocean Maru

Kapal Tanker MT. Jelita Bangsa
Kapal Tanker MT. Jelita Bangsa Di Tangkap Saat Kencing Di Batam


Pada Selasa 3 Juni 2014 lalu, Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau beserta Kepolisian menangkap usaha penyelundupan minyak terbesar dalam sejarah. Siapa kapal yang menyelundupkan minyak ini?

Dalam siaran pers Ditjen Bea dan Cukai, Kamis (5/6/2014), kapal yang ditangkap bernama MT Jelita Bangsa dengan bendera Indonesia. Kapal ini menyelundupkan minyak mentah yang berasal dari sumur milik Chevron Pacific Indonesia di Dumai.

Harusnya, kapal tanker tersebut mengirimkan minyak mentah ke kilang Pertamina di Balongan, Jawa Barat. Minyak ini telah menjadi milik Pertamina. Namun, ternyata kapal tersebut malah mengirimkan minyaknya ke sebuah kapal bernama MT Ocean Maju. Kegiatan ini ilegal.

Menurut Bea Cukai, MT Jelita Bangsa merupakan kapal dengan panjang 232 meter yang disewa oleh PT Pertamina (Persero). Kapal ini dimiliki oleh PT Trade Maritim Tbk (TRAM). Kapal ini membawa 59.507,66 metrik ton minyak mentah. Pada saat ditangkap, minyak yang ditransfer ke MT Ocean Maju telah mencapai 800 metrik ton.

Sementara untuk MT Ocean Maju ini menurut Bea Cukai tidak terdaftar.

Potensi kerugian dari minyak yang diselundupkan MT Jelita Bangsa mencapai Rp 450 miliar. Dan ini berimplikasi pada berkurangnya pasokan bahan baku BBM dalam negeri.

Ada 2 orang tersangka yang diamankan, yaitu nakhoda dan mualim MT Jelita Bangsa, serta nakhoda dan bungker clark MT Ocean Maju. Penyelidikan ini masih berjalan.

Sebelunya, Kapusdik Reskrim Polri Kombes Pol Alex Sampe mengatakan, selain minyak mentah, ada juga BBM yang diselundupkan oleh kapal MT Jelita Bangsa ini.


Perusahaan pemilik kapal MT Jelita Bangsa yang tertangkap oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tanjung Karimun di perairan Malaysia, karena kedapatan menyelundupkan minyak mentah.  Dan PT Pertamina akan segera mengambil tindakan yang tegas atas kejadian tersebut.

Pengakuan terbaru Pertamina cukup mencengangkan. Ternyata minyak dari kapal tanker MT Jelita Bangsa yang ditangkap Bea Cukai karena berusaha menyelundup ke Malaysia bukan milik Pertamina. Nah lho...

Seperti diketahui sebelumnya, tanker MT Jelita Bangsa milik PT Trada Maritim Tbk ini disewa Pertamina untuk mengangkut 402 ribu barel minyak dari sumur Chevron di Dumai, dan dibawa ke Kilang Balongan. Namun tanker ini malah bergerak ke perbatasan Malaysia untuk menyelundup.

Penyelundupan minyak tersebut dilakukan dengan cara 'mengencingi' minyak ke tanker lain. Minyak yang sudah mengalir MT Jelita Bangsa ke kapal MT Ocean Maju mencapai 800 ton dari yang direncanakan 1.000 ton. Saat proses transfer minyak mentah tersebut terjadi, aparat Bea Cukai Tanjung Balai Karimum menangkap seluruh nahkoda dan kapten kedua kapal tersebut.

Pertamina selaku pihak yang menyewa MT Jelita Bangsa terus mengikuti perkembangan penyelidikan oleh Direktorat Bea Cukai Tanjung Balai Karimun.

"Dalam perkembangan penyelidikan, kami dapat informasi dipastikan kargo minyak milik kami 402.000 barel tersebut masih utuh dan tersegel, belum terbuka dan bukan minyak yang dijual oleh MT Jelita Bangsa ke MT Ocean Maju," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir kepada detikFinance, Selasa (10/6/2014).

Ali mengatakan, tentunya menjadi pertanyaan pihaknya, minyak dari mana dan milik siapa yang dijual oleh MT Jelita Bangsa sebanyak 1.000 ton

"Minyak 1.000 ton itu bukan jumlah kecil, kami juga bertanya-tanya dari mana itu minyak mentah berasal, karena bukan dari kargo minyak yang kami beli, dari perusahaan mana, dari sumur mana, itu kita juga tidak tahu," ujarnya.

Ali meminta aparat penegak hukum baik Bea Cukai dan Kepolisian dapat mengungkap semua ini, Pertamina sangat mendorong masalah ini dibuka selebar-lebarnya dan transfaran.

"Kami tidak ingin dijadikan kambing hitam, disalahkan masyarakat. Seperti kasus MT Marta Global tahun lalu itu kargo minyak kami utuh, tidak berkurang seliterpun, tapi dari mana minyak yang diselundupkan sampai sekarang juga nggak diketahui, jadi kami ingin itu terungkap siapa yang bermain selama ini," tutupnya. 


"Kita telah kirimkan surat peringatan kepada pemilik kapal, kalau benar terbukti menyelundupkan minyak, maka kami akan putus kontrak dan blacklist tidak akan pernah kami gunakan lagi jasanya," tegas Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir.

Pekan lalu, terjadi upaya penyelundupan minyak ke Malaysia oleh kapal MT Jelita Bangsa. Seharusnya, kapal tanker tersebut mengirimkan minyak mentah ke kilang Pertamina di Balongan, Jawa Barat. Namun ternyata kapal tersebut malah dikirim ke sebuah kapal bernama MT Ocean Maju. Ali menegaskan kembali, Pertamina tidak akan rugi, karena sudah ada kontrak.

Ada sejumlah orang yang diamankan terkait aksi penyeludupan, yakni nakhoda dan mualim MT Jelita Bangsa, serta nakhoda dan bungker clark MT Ocean Maju dan penyelidikan sampai saat ini masih dalam proses

Kapal tanker MT Jelita Bangsa yang disewa PT Pertamina (Persero) 'raib' dari Pelabuhan Ketapang, Kanwil DJBC khusus Kepri. Kapal berbendera Indonesia yang berbobot 51.647 ton dengan panjang 232 meter, lebar 42 meter dan bernomor IMO (International Maritime Organization) 8917821 tersebut, milik PT Trade Maritim Tbk (TRAM) dengan nakhoda berinisial Iv yang merupakan warga Batam.

Kapal yang disebut merupakan milik warga Batam beriniasial 'A' itu diberangkatkan dari sumur Chevron Pacific Indonesia (CPI) Dumai, Riau, menuju ke Kilang Balongan, Jawa Barat, Senin (2/6/2014) pukul 9.00 WIB lalu, dengan membawa 59.507,66 metrik ton Crude Oil (minyak mentah-red).

Hanya saja, saat berada di sebelah utara Pulau Karimun Anak, Kabupaten Karimun, Selasa (3/6/2014) dini hari, Kapal tanker MT Jelita Bangsa dibelokkan ke arah Malaysia dengan cara mematikan vessel tracking (alat pelacak-red) yang telah terpasang di kapal tanker tersebut.

Malangnya, saat bertransaksi di perairan East OPL (Out Port Limit) dengan mentransfer 800 metrik ton atau sekitar 1000 ton minyak mentah ke MT Ocean Maju, melalui Ship To Ship (STS), Tim gabungan yang terdiri dari Kanwil DJBC khusus Kepri, Mabes Polri, SP4 dan Satgas BBM berhasil menggerebeknya.   

Selain mengamankan 59.507,66 metrik ton minyak mentah dari kedua kapal tersebut, petugas juga mengamankan BBM jenis solar sebanyak 59.888 metrik ton. Sehingga potensi kerugian dari minyak yang diselundupkan MT Jelita Bangsa mencapai Rp450 miliar dan itu berimplikasi pada berkurangnya pasokan bahan baku BBM dalam negeri.

Dari dua kapal tanker yang diamakan, tim gabungan berhasil mengamankan sebanyak 36 kru kapal tanpa perlawanan. Sebanyak 26 orang merupakan kru kapal tanker MT Jelita Bangsa dan 10 lainnya crew MT Ocean Maju yang satu diantaranya merupakan kapten kapal.

Ironisnya, pejabat teras di Kanwil DJBC khusus Kepri tidak bersedia memberikan komentar, terkait raibnya kapal berukuran raksasa tersebut. "Siang Pak, penanganan perkara ada di Pak Budi/ Kabid Penyidikan," terang Kabid Penindakan dan Sarana Operasi (PSO), Agus Wahyono, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (10/6/2014) melalui pesan singkat, ketika dipertanyakan keberadaan kapal berukuran raksasa tersebut.

Pantauan dari pantai Pak Imam Meral, hanya MT Ocean Maju, yang disebut-sebut tak terdaftar, saja yang ada di Pelabuhan Ketapang, Kanwil DJBC Khusus Kepri. Itupun jaraknya sekitar 500 meter dari daratan. Sehingga, keputusan melego-jangkarkan MT Jelita Bangsa  ke lokasi lain, menjadi sebuah pertanyaan besar. Sebab kapal berukuran besar lainnya seperti KM Sinabung, juga melakukan lego jangkar di perairan Pelabuhan Ketapang, Kanwil DJBC khusus Kepri.  

Sebelumnya, sumber di Kanwil DJBC khusus Kepri menjelaskan, berdasarkan pengakuan nakhoda Iv asal Batam, pernah beberapa kali kencing BBM. Untuk harga sekali kencing, Iv mengaku mengikuti harga pasar minyak internasional. Namun begitu, ada sedikit perlakuan istimewa bagi kapal tanker langganan kencing MT Jelita Bangsa berupa penurunan harga sedikit di bawah harga pasar internasional.

Sumber juga mengatakan, MT Jelita Bangsa saat ini berada di perairan Karimun atau tepatnya di perairan area Ship to Ship (STS) Karimun. Sebab melihat kondisi fisiknya, tidak memungkinkan memasuki perairan depan Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri di Kecamatan Meral sebagai lokasi parkir.

"Takutnya kandas kalau dipaksakan (ke Kanwil DJBC Khusus Kepri). Satu-satunya lokasi yang pas yaitu area STS yang memang lokasinya parkirnya kapal-kapal berbadan besar di Karimun," ujar narasumber di internal DJBC Khusus Kepri itu kepada salah satu wartawan di Karimun.
 
PT Pertamina (Persero) akan mem-blacklist perusahaan pemilik kapal MT Jelita Bangsa yang tertangkap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tanjung Karimun di perairan Malaysia, karena kedapatan menyelundupkan minyak mentah.

"Kita telah kirimkan surat peringatan kepada pemilik kapal, kalau benar terbukti menyelundupkan minyak kami akan putus kontrak dan blacklist tidak akan pernah kami gunakan lagi jasanya," tegas Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, Selasa (10/06).

Seperti dilaporkan Detik.com, pekan lalu, terjadi upaya penyelundupan minyak ke Malaysia oleh kapal MT Jelita Bangsa. Seharusnya, kapal tanker tersebut mengirimkan minyak mentah ke kilang Pertamina di Balongan, Jawa Barat. Namun ternyata kapal tersebut malah dikirim ke sebuah kapal bernama MT Ocean Maju. Ali menegaskan kembali, Pertamina tidak akan rugi, karena sudah ada kontrak.

Ada sejumlah orang yang diamankan terkait aksi penyeludupan, yakni nakhoda dan mualim MT Jelita Bangsa, serta nakhoda dan bungker clark MT Ocean Maju. Penyelidikan ini masih berjalan.
 
Kapal tanker berbadan raksasa, MT Jelita Bangsa yang disewa PT Pertamina (Persero) diduga sudah beberapa kali melakukan penyelundupan dan kencing bahan bakar minyak (BBM).

Berdasarkan pengakuan nakhoda asal Batam itu, ia pernah beberapa kali kencing BBM, hanya saja berapa kali, Iv mengaku tidak ingat.

"Berdasarkan pengakuan Iv, Nakhoda MT Jelita Bangsa, ia pernah beberapa kali kencing minyak tapi berapa kali, ia masih bungkam dan ngaku lupa," ujar narasumber di internal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri, Sabtu (7/6/2014).

Untuk harga sekali kencing, Iv mengaku mengikuti harga pasar minyak internasional. Namun begitu, ada sedikit perlakuan istimewa bagi kapal tanker langganan kencing MT Jelita Bangsa berupa penurunan harga sedikit di bawah harga pasar internasional.

"Jangan salah, mereka (penyelundup minyak mentah) juga melek (tahu) harga pasar internasional, hebat kan? Tapi bagi kapal langganan, biasanya harganya diturunkan sedikit dari harga pasar internasional," kata sumber itu lebih lanjut.

MT Jelita Bangsa saat ini telah berada di perairan Karimun atau tepatnya di perairan area Ship to Ship (STS) Karimun.

Tanker yang diduga menyelundupkan minyak mentah milik negara itu tidak memungkinkan memasuki perairan depan Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri di Kecamatan Meral sebagai lokasi parkir dikarenakan ukurannya yang begitu besar, panjang sekitar 200 meter dan tinggi sekitar puluhan meter.

"Takutnya kandas kalau dipaksakan (ke Kanwil DJBC Khusus Kepri). Satu-satunya lokasi yang pas yaitu area STS yang memang lokasinya parkirnya kapal-kapal berbadan besar di Karimun," ujar narasumber di internal DJBC Khusus Kepri itu.
 
 

0 Response to "Kapal Tanker MT. Jelita Bangsa Di Tangkap Saat Kencing Di Batam"

Posting Komentar

Program Perhitungan Minyak Petroleum Create your own banner at mybannermaker.com!
bisnis tiket pesawat online Peluang Bisnis Tiket Pesawat
Draft Survey Software untuk Pelaut

cek tiket pesawat murah