Marine Surveyor & Inspection Services

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)
Marine Surveyor

Pelaut Indonesia Didorong Berani Ke Jepang

Pemuda Pelaut Indonesia Didorong Berani Ke Jepang
imageLulut Adiantoro, 13 Tahun di Jepang (Foto: MH Habieb Shaleh/suaramerdeka.com)

MAGELANG, suaramerdeka.com - Banyak lulusan sekolah-sekolah di Indonesia yang kesulitan mencari kerja dan akhirnya menjadi pengangguran. Namun hal ini tidak berlaku bagi Lulut Adiantoro (31). Sejak lulus dari SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan tahun 1999, pria kelahiran Solo 27 Maret 1981 berhasil menembus persaingan dan lolos sebagai tenaga kerja Indonesia di Jepang.

Di negeri Sakura, ia menjalani profesi sebagai teknisi mesin kapan penangkap ikan tuna. Selama tiga minggu dalam sebulan ia mengarungi lautan pasifik. Lulut meniti karir mulai dari nol. Kini setelah 13 tahun berlalu, ia berhasil posisi strategis. Jika dulu gajinya 'hanya' Rp juta per bulan kini Lulut mengantongi sekitar Rp 15 juta setiap bulan.

"Bekerja di Jepang menjadi idaman banyak orang di Indonesia. Namun salah jika kita merantau hanya berpikir mengumpulkan uang untuk modal usaha. Kelak yang kita punya ya cuma uang itu saja," kata dia.

Menurut Lulut jika hanya memiliki uang maka seseorang akan gagal dalam merintis usaha. Hal ini karena budaya, pengetahuan dan ketrampilan di Jepang sangat berbeda dengan di Indonesia. Untuk itu, kata dia, yang harus dilakukan seorang TKI adalah mencari pengetahuan, dan pengalaman baru.

"Kita harus tanamkan baik-baik apa yang bisa kita pelajari di Jepang dan bisa diterapkan di Indonesia. Jika tidak kelak kita akan gagal," kata dia.
Saat ini ada puluhan alumni sekolahnya yang bekerja di Jepang, imbuhnya. Jika ditambah dengan dari daerah lain maka ada ribuan WNI yang mencari nafkah di negeri matahari terbit tersebut. "Saya tanamkan kepada yunior saya untuk tidak hanya mencari uang namun pengetahuan dan ketrampilan baru," kata Lulut.

Untuk itu, Lulut sengaja mengambil cuti dari pekerjaannya untuk menemui adik-adik kelasnya di SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan. Kepada mereka Lulut mendorong untuk berpikir besar dan berani bersaing mendapatkan pekerjaan di Jepang.

Jepang menawarkan tantangan pekerjaan dengan gaji besar, kata Lulut. Selain itu, Jepang juga memiliki teknologi canggih dan pengetahuan yang maju sehingga bisa ditiru Indonesia. Disebutkan bahwa Jepang memiliki masalah besar di bidang kelautan karena generasi mudanya enggan menjadi pelaut. Kini rata-rata pelaut Jepang sudah berusia di atas 40 tahun.

Bahkan jika ada lima pelaut di Jepang maka bisa diperkirakan tiga di antaranya berasal dari Indonesia. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengirimkan anak-anak mudanya ke Jepang.

"Anak muda Jepang tak lagi berminat menjadi pelaut. Saya perkirakan 25 tahun ke depan Jepang menemui kesulitan besar. Ini menjadi peluang anak muda Indonesia. Saya dorong pemuda kita untuk merantau ke Jepang jadi Pelaut," kata dia.

0 Response to "Pelaut Indonesia Didorong Berani Ke Jepang"

Posting Komentar

Program Perhitungan Minyak Petroleum Create your own banner at mybannermaker.com!
bisnis tiket pesawat online Peluang Bisnis Tiket Pesawat
Draft Survey Software untuk Pelaut

cek tiket pesawat murah