Belawan, (Analisa). Sedikitnya 22 kapal diperiksa dalam operasi Malacca Straits Sea Patrol (MSSP) ke 13, yang dilaksanakan satuan Gugus Tempur Armada RI Kawasan Barat (Guspurlabar) dengan KRI Cut Nyak Dien selama 15 hari.
Selain pemeriksaan terhadap dokumen kapal niaga dan nelayan yang dicurigai, juga digelar patroli di sekitar perbatasan dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, guna menjaga kedaulatan Indonesia.
Demikian disampaikan Komandan Pangkalan Utama TNI AL-I (Lantamal-I) Laksamana Pertama TNI Didik Wahyudi SE bersama Kepala Staf Guspurlabar Kolonel Laut (P) Amarulla Ocatavian, kepada sejumlah wartawan, Jumat (25/1) di Mako Lantamal-I.
Menurut Danlantamal-I, Operasi MSSP meliputi sektor utara Selat Malaka dari lautan sekitar Pulau Sabang yang merupakan pintu sebelah barat sampai Selat Singapura yang merupakan pintu sebelah timur.
Dalam gelaran tersebut, menggunakan tiga cara yakni penempatan sektor patroli KRI dan pesawat udara, memaksimalkan 12 radar IMSS san berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Tujuannya diantaranya untuk menjaga kedaulatan NKRI, penegakkan hukum di laut nasional maupun internasional yang sudah diratifikasi serta pengembangan potensi maritim,"papar Danlantamal-I.
Pada kesempatan Kepala Staf Guspurlabar Kolonel Laut (P) Amarulla Ocatavian, tak hanya mendeteksi masalah kerawanan terhadap kasus perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura pihaknya juga mengamankan bentrokan antar nelayan di perairan.
Langkah antisipasi ini diambil untuk memberikan pengarahan bagi nelayan. Hal ini mengingat akhir-akhir ini antar nelayan sendiri seperti berebut wilayah penangkapan. "Seolah kehadiran nelayan lain di perairan itu seperti mencaplok wilayah penangkapan nelayan setempat sehingga ada ketengangan antar mereka,"katanya.
Dia juga berharap masyarakat berpartisipasi dengan melaporkan masalah keamanan di laut. Pada intinya dengan rangkaian operasi MSSP ini kenyamanan beroperasi nelayan, dan pengguna pelayaran segala bentuk kriminalitas atau perompakan dapat dicegah. (maa)
Demikian disampaikan Komandan Pangkalan Utama TNI AL-I (Lantamal-I) Laksamana Pertama TNI Didik Wahyudi SE bersama Kepala Staf Guspurlabar Kolonel Laut (P) Amarulla Ocatavian, kepada sejumlah wartawan, Jumat (25/1) di Mako Lantamal-I.
Menurut Danlantamal-I, Operasi MSSP meliputi sektor utara Selat Malaka dari lautan sekitar Pulau Sabang yang merupakan pintu sebelah barat sampai Selat Singapura yang merupakan pintu sebelah timur.
Dalam gelaran tersebut, menggunakan tiga cara yakni penempatan sektor patroli KRI dan pesawat udara, memaksimalkan 12 radar IMSS san berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Tujuannya diantaranya untuk menjaga kedaulatan NKRI, penegakkan hukum di laut nasional maupun internasional yang sudah diratifikasi serta pengembangan potensi maritim,"papar Danlantamal-I.
Pada kesempatan Kepala Staf Guspurlabar Kolonel Laut (P) Amarulla Ocatavian, tak hanya mendeteksi masalah kerawanan terhadap kasus perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura pihaknya juga mengamankan bentrokan antar nelayan di perairan.
Langkah antisipasi ini diambil untuk memberikan pengarahan bagi nelayan. Hal ini mengingat akhir-akhir ini antar nelayan sendiri seperti berebut wilayah penangkapan. "Seolah kehadiran nelayan lain di perairan itu seperti mencaplok wilayah penangkapan nelayan setempat sehingga ada ketengangan antar mereka,"katanya.
Dia juga berharap masyarakat berpartisipasi dengan melaporkan masalah keamanan di laut. Pada intinya dengan rangkaian operasi MSSP ini kenyamanan beroperasi nelayan, dan pengguna pelayaran segala bentuk kriminalitas atau perompakan dapat dicegah. (maa)
0 Response to "Operasi MSSP, 22 Kapal Diperiksa Satuan Guspurlabar"
Posting Komentar