Jakarta - Rangga Nugraha, saksi mata kecelakaan antara BMW X5 milik Rasyid Amrullah Rajasa dengan Daihatsu Luxio menceritakan kesaksiannya. Dia tahu persis saat kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (1/1/2012).
Rangga adalah warga Bogor yang saat kejadian sedang mengemudikan mobil Toyota Avanza tepat di belakang mobil BMW X5 yang dikemudikan Rasyid. Rangga bukan teman Rasyid. Dia mengenal Rasyid saat bersama-sama mengevakuasi para korban. Dia memiliki gambar video sesaat setelah kecelakaan dan telah ditunjukkan kepada detikcom.
Berikut cerita lengkap Rangga yang diwawancara detikcom, Rabu (2/1/2013).
Anda saksi mata atau temannya?
Saya saksi mata, saya di belakang mobilnya, kita kenal karena saat itu saling membantu dan ngobrol. Miris juga lihatnya.
Bagaimana kronologinya?
Dia masuk tol dari tol dalam kota, saya masuk dari Cililitan, waktu masuk di Tol Jagorawi dari Cililitan, jarak mobil Rasyid 100 meter di depan mobil saya. Saya maintain kecepatan 140 km/jam, jadi saya perkirakan kecepatannya juga segitu. Itu di lajur 3, lajur kedua dari kanan.
Terjadinya di KM 03. Itu yang saya agak janggal. Itu kan setelah siang saya baru tahu kalau dia menabrak Luxio. Di TKP soalnya nggak ada Luxio. Saya sempat mengira melindas orang, ternyata ngelindes tas, 2 tas travel gede. Saya ngerem juga, saya menghindar ke kiri, terus banting ke kanan, berhenti di depan mobil Rasyid.
Tidak melihat mobil Luxio?
Awalnya saya pikir itu orang menyeberang, karena nggak ada sama sekali mobil di depan mobil Acid (Rasyid mengenalkan kepada dirinya bernama Acid). Saya lihat sampai di depan Gerbang Tol TMII sampai 2 Km nggak ada. Mobilnya ke mana yang ditabrak.
Kelempar katanya dari mobil, ada yang teriak-teriak, 'Mana anak saya, mana anak saya'. Saya tanya nyeberang atau gimana, 'nggak saya naik mobil, mobilnya jalan terus Mas'.
Saya lihat ada 3-4 orang bergelimpangan di jalan. Sekeluarga kayanya, ada anak kecil, ada kakaknya, ada ibu, bapaknya. Saya bantu rescue Harun (57), begitu saya datengin dia isi kepalanya sudah berceceran. Kemudian ditolongin Mbak-mbak baju hijau, sepertinya dia patah.
Bagaimana reaksi Rasyid Amrullah sesaat setelah kecelakaan?
Humble yah, dia turun langsung tarik semua yang ada di tengah jalan, 'Ayo kita ke rumah sakit dulu'. 2 Mobil yang berhenti, yaitu mobil saya dan Terrano hitam. Terrano hitam jalan pelan cuma ngelihat dan cuma nanya. Kita minta tolong hubungin Jasa Marga.
Rasyid saat itu sendirian?
Rasyid sendirian, dia nggak mabuk kok, cukup sadar. Dia cukup responsible. Dia bilang urusan polisi nanti gue yang tanggung jawab, dia nyelametin dulu.
Ada petugas Jasa Marga dan Ambulans?
Petugas Jasa Marga kemudian datang, cuma 1 mobil. Ambulans belum datang.
Kemudian dievakuasi ke mobil siapa para korban?
Mobil Rasyid nggak bisa jalan, air bag keluar semua, kacanya pecah. Kalau mobil BMW begitu transmisinya langsung berhenti. Kemudian diderek.
Ambulans datang berapa menit setelah kecelakaan?
Ada satu ambulans datang, 30 menit kemudian. Waktu kecelakaan masih sepi banget memang, sekitar 5 mobil saja. Setelah itu baru agak padat. Begitu petugas datang, langsung di-handle, handle-nya cepat, tidak sampai 5 menit. 1 Ambulans dan 1 mobil.
Anda mengevakuasi korban ke rumah sakit mana?
Saya dropping ke RS UKI, sama petugas Jasa Marga. SIM-nya Rasyid saya minta. Jujur untuk gue buat cover biaya korban, karena biasanya di rumah sakit harus ada penjaminnya. Karena petugas Jasa Marga ikut meng-handle, saya balik.
Betul Anda merekam kecelakaan itu?
Pas ngelihat saya nge-record, ternyata nggak kepencet. Nah saat saya menelepon orang tua saya, ternyata malah kepencet sekitar 2 menit, situasi pada saat itu.
Kebetulan ada pelintas beberapa petugas Polres Jakut, mungkin sedang patroli, Pak Hadi, Pak Utomo dan Pak Jaya, tiba di lokasi, handle sebentar kemudian diserahkan PJR.
Yang jelas turut berduka cita. Rasyid dari awal nggak bilang dia anaknya siapa, posisinya. Kalau lihat plat mobilnya kan sempat rame itu waktu kawinan kakaknya. Akhirnya pas malam itu tahu kalau Rasyid anaknya Hatta Rajasa.
Kalau boleh tahu jenis mobil Anda?
Avanza
Jadi benar tak melihat Luxio?
Bablas saja, keluar Tol TMII 2 km depan nggak ada. Posisinya simpang siur. Saya dengar itu mobil suka di pangkalan omprengan di UKI.
Kondisi balita Raihan waktu itu bagaimana?
Raihan baju dan celananya kena darah, terus sama boneka beruang almarhum, dibuang sama mama saya, takut katanya. Raihan nggak ada luka fisik, waktu itu masih hidup tanpa menunggu petugas saya pegang denyut nadi masih ada, masih nafas.
Saat itu mau saya bawa, orang Jasa Marga melarang, katanya tunggu ambulans. Memang tunggu ambulans mau berapa lama? Rasyid sama saya marah ini bawa dulu ke rumah sakit.
Setelah dari rumah sakit, saya kembali ke lokasi, Rasyid kelihatan panik, sempat ngobrol sama saya, ngerokok sama saya, tenangkan diri. Saya bilang 'Lo masuk mobil PJR aja'. Mobilnya akhirnya diderek. Saya meluncur (meninggalkan lokasi-Red) itu jam 07.00 WIB.
Cerita Saksi Mata Saat Rasyid Rajasa Tabrak Luxio di Jagorawi
Rasyid Amrullah Anak Hatta Rajasa Nongkrong di Parc 19 Kemang, Tak Minum Alkohol
Jakarta - Sebelum insiden kecelakaan maut di Tol Jagorawi, pengemudi BMW X5 Rasyid Amrullah Rajasa sempat merayakan malam tahun baru di kafe Parc 19 Kemang, Jakarta Selatan. Namun berdasarkan kesaksian rekan-rekannya, Rasyid tak meminum minuman beralkohol.
Alvin Amahl, salah seorang sahabat Rasyid mengatakan, saat malam tahun baru, Rasyid berkumpul bersama sekitar 30 orang di kafe Parc 19 Kemang. Rasyid bersama kekasihnya, Prilla Kinanti, di lokasi tersebut hingga pukul 01.00 WIB dinihari, Selasa (1/1/2012).
"Dia pulang duluan, lalu nganterin pacarnya," ujar Amahl yang saat itu bersama Rasyid di Parc 19, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (2/1/2012).
Amahl bersahabat dengan Rasyid sejak bersekolah di SMA Labschool Cinere pada tahun 2008 lalu. Amahl kini berkuliah di Universitas Paramadina, sementara Rasyid menimba ilmu di London, Inggris.
"Nggak minum, nggak minum. Orang dia sehari-harinya golf, olahraga banget, positif kesehariannya," lanjut dia.
Soal penyakit maag kronis yang diderita Rasyid, Amahl mengaku pernah mendengar keluhannya belakangan ini. Namun dia tak sempat menanyakan soal ini ketika malam tahun baru.
Lebih lanjut, Amahl menilai Rasyid bukanlah sosok yang berdekatan dengan narkoba. Karena itu, dia yakin bukan itu penyebab kecelakaan yang merenggut dua korban jiwa pada 1 Januari 2013 kemarin itu.
"Kalau anak menteri biasanya sombong, Rasyid itu jauh dari stereotype itu. Jauh juga dari narkoba, jauh banget," tegasnya.
Usai kejadian, Amahl sempat mengontak Rasyid soal insiden tersebut. Kondisi putra bungsu Hatta Rajasa itu dipastikan masih shock. "Saya sempat teleponan, masih shock banget. Semoga Acid tabah menghadapi cobaan," imbuhnya.
Tri Ramandharu, sahabat Rasyid lainnya juga memberikan penilaian senada. Rasyid bukanlah sosok yang dekat narkoba atau pun minuman keras.
Dharu juga menambahkan, Rasyid selama ini dikenal sebagai pengemudi yang baik. Dia tak pernah kebut-kebutan hingga hilang kendali atas kendaraannya.
"Sangat safety, nggak kebut-kebutan. Biasanya itu yang baru belajar, tapi Rasyid udah lama bisa nyetir," terangnya.
Sebagai teman, Dharu tak percaya dengan insiden ini. Meski tak bersama Rasyid di Kemang saat malam tahun baru, dia yakin sahabatnya tersebut tak minum alkohol.
"Saya nggak percaya bisa begitu," tegasnya.
Pernyataan rekan-rekan Rasyid sesuai dengan penjelasan polisi. Tak ada alkohol dan narkoba yang ditemukan dari urine Rasyid saat dilakukan tes. Meski begitu, Rasyid tetap menjadi tersangka
0 Response to "Cerita Saksi Mata Saat Rasyid Rajasa Tabrak Luxio di Jagorawi "
Posting Komentar