Banjir melumpuhkan Jakarta pagi ini karena hujan lebat sejak malam. Aktivitas warga Jakarta pun terhambat. Namun warga Jakarta tak habis akal untuk menembus banjir. Warga Jakarta kreatif memakai alat-alat seadanya untuk menembus banjir dan melanjutkan aktivitasnya. Seperti apa?
Foto ini diambil fotografer detikcom Agung Pambudhy pada Rabu (16/1/2013) kemarin ini di kawasan Kawasan Jati Pinggir, Petamburan, Jakarta Barat.
Tarifnya tergantung. Tergantung jarak, tergantung negosiasi dengan tukang gerobak. Rata-rata penarik gerobak menarik jasa Rp 15 ribu per orang. Tak heran kondisi ini membuat tukang gerobak menangguk untung. Bagi-bagi rezeki di saat hujan.
Jalanan yang tergenang air tak bisa dilewati kendaraan jenis apa pun. Sejumlah warga yang memanfaatkan jasa penyeberangan itu tampak sumringah. Warga tampak berhati-hati, tak ingin pakaian dan sepatunya basah.
Banjir di tempat ini mencapai atap rumah warga, seperti yang diambil fotografer detikcom, Ramses pada Rabu kemarin.
Seperti foto yang dikirimkan Ario Jiwandoko, pembaca detikcom, pada pukul 12.00 WIB. "Banjirnya cukup tinggi sehingga hanya bus-bus besar dan juga truk yang bisa melewati daerah ini," kata Ario, Kamis (17/1/2013).
Ario mengatakan, akibat banjir ini banyak pengendara motor dan mobil yang memutuskan untuk memutar balik dan menghindari terowongan ini. Namun masih ada pemotor yang ngotot untuk melewati terowongan yang tertutup air tersebut. "Banyak yang memutar balik, tapi ada pemotor yang nekat untuk melintas," katanya.
Pemotor ini menaikkan motornya ke dalam bus APTB berwarna biru yang akan melintas di kawasan itu. Bus ini terlihat kosong. Ada beberapa orang yang menolong pemotor itu untuk menaikkan motor bebek berwarna hitam itu ke atas bus.
"Saya nggak tahu bayarnya berapa, tapi ada beberapa petugas yang menolong menaikkan motor itu ke atas bus," katanya.
Seperti yang tertangkap kamera wartawan detikcom, Ahmad Juwari pada Kamis (17/1/2013) ini, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), mobil Damkar mengangkut warga untuk melintasi Jalan Jenderal Sudirman yang lumpuh karena banjir.
"Banjir terjadi di parkiran kampus Atma Jaya," kata Claudia, salah seorang pembaca kepada detikcom, Kamis (17/1/2013), yang mengirimkan foto tersebut.
Menurut TMC Polda Metro Jaya, banjir di sekitar Atmajaya mencapai sepinggang orang dewasa. Genangan air ini membuat aktivitas di kampus ini terganggu.
KRL yang berangkat dari Pondok Ranji jam 7 pagi hari ini setelah tersendat-sendat akhirnya berhenti total persis menjelang jembatan fly over Stasiun Tanah Abang. Setelah menunggu sekitar 1 jam tanpa adanya kepastian dan informasi dari petugas KRL akhirnya sebagian penumpang memilih meninggalkan kereta dengan cara berjalan kaki.
Dengan sepatu dilepas, celana dilipat mereka rela menembus banjir dengan air yang keruh dan air yang terus meninggi. Sebagian penumpang yang tidak mau berbasah ria tetap setia menunggu dengan harapan banjir akan berhenti.
Setelah 2 jam tidak ada tanda-tanda air akan turun, akhirnya sisa penumpang yang tersisa mengajak warga seputaran warung/gubuk liar sepanjang rel kereta api untuk bergotong royong membuat jalan evakuasi untuk para penumpang kereta dari gerbong ke daerah yang aman.
Pada awalnya warga sekitar tidak ada yang bersedia, tetapi setelah para penumpang kereta sepakat untuk membayar Rp 10.000 setiap orang sekali seberang, maka dengan semangat tinggi akhirnya mereka bahu membahu membuat jalur evakuasi. Dan para penumpang yang sabar akhirnya dengan aman bisa meninggalkan lokasi dengan bantuan penduduk sekitar. Akhirnya saya dan para penumpang lainnya tiba dengan selamat di area yang aman.
Berikut total biaya yang rela dikeluarkan oleh para penumpang sbb :
Jembatan darurat Rp.10,000
Bantuan warga dengan cara membimbing dan memegang meja Rp 2.000
Biaya pinjam tangga dari kolong jembatan ke muka jalan Rp 2.000
Total biaya pertolongan Rp 14.000
"Bila yang lain masih menggunakan perahu karet, lain halnya dengan beberapa warga di Tangerang yang menyelamatkan motornya dengan menggunakan alat berat," tulis Rendy melalui email kepada detikcom, Kamis (17/1/2013) ini.
Namun sayang, taman jalan yang lembek membuat bus tersebut terperosok. Ada-ada saja.
0 Response to "12 Cara Kreatif & Nekat Warga Jakarta Tembus Banjir"
Posting Komentar