RIZKY ADRIANSYAH /KOMPAS IMAGES ILUSTRASI
Nakhoda kapal, Akmal (45), warga Desa Binoko, Kecamatan Rukunawa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, saat dimintai keterangan di Markas Polsek Puring, mengatakan, dia tidak dapat meminta pertolongan karena kapal tidak dilengkapi radio komunikasi. "Telepon genggam juga tak berfungsi, karena tidak ada sinyal di tengah laut," tutur Akmal.
Kapal "Tunas Makmur" berbobot 93 grosston dengan panjang 22,1 meter lebar 6,54 meter itu, berangkat dari Pelabuhan Wanci Wakatobi 4 November. Namun saat berada di selatan Pulau Jawa, tiba-tiba mesin kapal mati tanpa bisa diperbaiki.
Menurut Akmal, mesin kapal mati pada 15 November dan berada 30 mil dari pantai. Dia mengaku beberapa kali memberi isyarat minta pertolongan dengan bendera, namun jarak yang cukup jauh membuat nelayan yang melintas tidak bisa melihatnya. Beruntung perbekalan masih mencukupi baginya dan delapan awak kapal.
Warga Desa Sidoharjo yang geger dengan kapal yang terdampar dalam kondisi pecah langsung menjarah isi kapal, termasuk pecahan badan alat transportasi tersebut.
0 Response to "Kapal dari Wakatobi Terdampar di Kebumen"
Posting Komentar