Sebuah kapal tongkang yang belum diketahui namanya menabrak Jembatan Dua Barelang di Kepulauan Riau pada Minggu dini hari, kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Batam, Dwi Djoko Wiwoho.

"Hari ini sekitar pukul 03.00 WIB pagi Jembatan Dua tertabrak kapal tongkang yang belum diketahui namanya. Tiang kapal tongkang menabrak bawah jembatan," kata Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Minggu.

Djoko mengatakan usai menabrak, kapal tersebut berhasil melewati jembatan yang dirancang Mantan Ketua Otorita Batam BJ Habibie itu. Anggota Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam kemudian berhasil mengamankan kapal tongkang itu.

"Saat ini kapal sudah berhasil diamankan setelah anggota Ditpam mengejarnya," kata Djoko.

Ia mengatakan petugas Ditpam BP Batam masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut.

Djoko mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, meski pada Sabtu malam, biasanya Jembatan Satu dan Jembatan Dua dipadati pengunjung.

Mengenai kondisi jembatan, Djoko memastikan masih bisa dilalui oleh kendaraan di atasnya, karena hanya bagian bawah jembatan yang rusak.

Penabrakan rangkaian Jembatan Barelang itu merupakan yang kedua kali terjadi sepanjang dua tahun terakhir.

Sebelumnya pada 6 Juni 2013, tongkang bernama APC Aussie I menabrak Jembatan Enam Barelang. Akibat penabrakan itu, jembatan rusak dan ditutup sebagian untuk keselamatan pengendara.

Saat itu, kapal terbawa arus saat cuaca buruk hingga mendekat ke arah jembatan dan menabraknya sekitar pukul 02.30 hingga pukul 03.10 WIB.

Kapal terbawa arus sejauh 1,33 mil dari posisi awal di kawasan lego jangkar Perairan Galang sejak pukul 02.30WIB. Cuaca Ekstrem saat itu menyebabkan putusnya delapan jangkar kapal sehingga terbawa arus gelombang perairan.

Selama 40 menit Kapal APC Aussie I terbawa arus gelombang laut yang saat itu sedang ekstrem melewati alur perairan selebar 40 meter hingga menabrak Jembatan Enam sekitar pukul 03.10 WIB