Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
EMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan, Indonesia masih kekurangan tenaga pandu kapal. "Saya tidak bisa kasih angka, tetapi masih minim," katanya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Rabu, 3 April 2013.
Untuk itu, Mangindaan meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ia menuturkan, jumlah kapal di Indonesia semakin bertambah. Pada 2005, ada sekitar 6.000 kapal di Indonesia.
"Sekarang sudah 11 ribu kapal, belum termasuk kapal dari luar dan kapal pariwisata," ucapnya. Mangindaan memprediksi Indonesia akan kelabakan jika tidak memiliki jumlah tenaga pandu yang mencukupi untuk melayani ribuan kapal tersebut. Saat ini Indonesia memiliki 1.200 tenaga pandu.
Menurut Mangindaan, satu sekolah pandu yang ada saat ini sudah mencukupi. Ia menargetkan ada minimal 50 orang lulusan setiap tahun untuk dapat memenuhi kebutuhan. Setiap orang disebut bisa melayani delapan kapal dalam satu hari. "Yang menjadi pertanyaan sekarang, animo untuk menjadi pandu," katanya.
Saat ini, kata Mangindaan, jumlah pandu yang disediakan oleh badan usaha pelabuhan (BUP), seperti PT Pelindo, masih minim. Oleh karena itu, kapal yang akan masuk alur pelabuhan harus menunggu giliran layanan pandu.
0 Response to "Indonesia Kekurangan Tenaga Pandu Kapal"
Posting Komentar