Rabu, 06 Februari 2013

Bajak laut bikin kalut

Bajak laut bikin kalut
Bajak laut bikin kalut  

Laporan Asosiasi Pelaut Afrika Timur dilansir dari BBC (2011), setidaknya ada lima geng bajak laut dengan 1.100 anggota bersenjata lengkap. Namun ada tiga kelompok besar mengorganisir sumber daya manusia perompak Negara Tanduk Dunia itu yakni nelayan, teknisi penguasa informasi dan kelautan, serta anggota senior mantan militer rezim Siad Berre pernah memerintah Somalia. Mereka membelot pada 1991 tepat pecah perang saudara.

Kantor berita the Associated Press pernah melaporkan (2/12/2010) mereka menguasai perairan Somalia terdiri dari empat kelompok utama yakni Marka, pemimpinnya bernama Yusuf Muhammad Siad Inda'ade. Mereka menguasau kota pesisir Marka atau Maakhir Land. Geng ini kurang terorganisir namun cukup berbahaya. Ada pula Penjaga Pantai Nasional pimpinan Garaad Muhammad spesialis merampok kapal kecil dan perahu nelayan di Kismayo bagian selatan.

Kelompok Putland terdiri dari para nelayan lebih terorganisir dan rapi. Kelompok ini dipimpin Abdirahman Farole. Terakhir angkatan laut Somalia mempunyai struktur militer dan mempunyai armada serta komandan laut aktif hingga saat ini. Sulit menemukan pemimpin sah lantaran mereka kerap berpura-pura patroli laut. Namun mereka pengecut sebab menjalankan aksi lalu mengatas namakan tiga kelompok lain. Perilaku pengkambing hitaman ini sampai sekarang masih terpelihara.

Beberapa penyanderaan tersohor sudah pernah terjadi. Paling lama perompak Somalia menahan kapal Masindra 7 asal Malaysia selama 230 hari. Mereka juga pernah membajak kapal Sinar Kudus milik Indonesia selama 46 hari dengan 20 awak kapal di dalamnya.

Dunia bukannya tidak mengupayakan diri untuk meredam premanisme laut ini. Mulai Januari 2009 sekitar 30 kapal perang sejumlah negara ikutan berpatroli di lepas pantai Somalia dan Teluk Aden. Namun usaha ini nampaknya jarang membuahkan hasil sebab mereka mengaku buta membaca perompak asli dan mereka mempunyai ribuan taktik rapi dalam menjalankan aksi mereka. Malah kemarin mereka menyandera kapal tanker Prancis di perairan Pantai Gading. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Diam-diam mereka mengembangkan wilayah kekuasaan dan dunia lengah soal ini.

Perompak Somalia juga pernah membuat bangsa ini cemas sebab salah satu kapal kargo MV Sinar Kudus pernah disandera. Kapal ini mengangkut Feronikel ke Kota Rotterdam, Belanda. Namun di Teluk Aden awak kapal berjumlah 20 orang masuk ke perangkap bajak laut. Laporan terakhir Associated Press (26/1/2012) sekitar 155 orang dari berbagai negara masih dalam penyanderaan. Diantara mereka bahkan ada yang sudah dua tahun tidak dilepaskan. Hidup mereka hanya berpindah-pindah dari satu kelompok ke kelompok lain sambil menunggu penebusannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar