Sabtu, 29 Desember 2012

Pihak yang Relevan Pada Rantai Marine Logistic

Pelabuhan adalah salah satu faktor penting, pelabuhan adalah tempat transaksi barang untuk kapal baik sebagai bongkar maupun muat. Faktor di pelabuhan antara lain :
a)      Pelabuhan cepat memenuhi kebutuhan kapal saat bersandar sehingga kapal dapat menambah efesiensi waktu, seperti kita ketahui saat kapal bersandar mereka harus membayar biaya bersandar kepada dinas yang terkait, kalau di Indonesia adalah Dirjen Perhubungan Darat. Dengan cepatnya kebutuhan mereka terpenuhi seperti air bersih, bahan bakar, dll otomatis dapat memangkas biaya untuk bersandar.
b)      Mengurangi surcharger (pemungutan liar) saat kapal berlabuh dan saat muatan diangkut oleh moda darat baik menuju atau dari pelabuhan.
c)      Fasilitas pelabuhan dalam hal bongkar muat, terminal, dan gudang terpenuhi. Hal yang sangat penting karena mempercepat aktifitas bongkar muat dipelabuhan. Di Indonesia sendiri terdapat wacana untuk melakukan merger JICT dan TPK Koja karena terlalu minimnya fasilitas sehingga truk yang akan membawa muatan baik dari dan ke pelabuhan harus mengantri ketika peralatan bongkar muat digunakan oleh kapal yang baru sandar.
d)     Fasilitas laut di pelabuhan contohnya adalah kapal tandu yang memandu kapal besar untuk masuk dan keluar pelabuhan, dengan tersedia kapal tandu ini maka kapal tidak kesulitan dan tidak mengantri untuk bersandar atau berlayar dari pelabuhan, karena hal ini dapat mengefisiensi waktu.
e)      Fasilitas jalan raya dari dan menuju pelabuhan. Kondisi jalan sangat lah penting karena apabila jalan sempit dan arus besar maka akan terjadi kemacetan, sehingga pada pelabuhan besar banyak yang memisahkan arus masuk dan arus keluar, selain itu mereka juga membuat cabang-cabang jalan alternatif untuk memudahkan mobilisasi kendaraan.
  • Pihak Pelayaran
Pemeran utama transportasi adalah kapal, sehingga apabila efisiensi kapal baik maka akan dapat menekan logistic cost perusahaan.
a)      Efesiensi kapal. Contohnya kapal container berukuran besar namun mempunyai bentuk ramping dan menggunakan boulbows otomatis mempunyai hambatan kecil dibanding bentuk besar dan tanpa boulbows, dampaknya adalah akan lebih irit dalam penggunaan bahan bakar.
b)      Mengurangi unit cost dalam operasional. Apabila perusahaan pelayaran dimana yang mengoperasikan kapal dapat mengurangi unti cost maka dapat memangkas logistic cost. Unit cost ini dapat dilakukan dengan menjaga, merawat kapal secara berkala dan menggunakan peralatan di kapal sesuai prosedur, sehingga peralatan dan kapal dapat tahan lama tanpa harus membeli peralatan baru.
  • Pihak Pengguna Jasa
Perusahaan cenderung menggunakan kapal ukuran besar dan kerja sama dalam teknik operasional untuk menekan biaya. Sehingga dalam operasional industri transportasi laut ada beberapa cara yaitu Liner Shipping ( jadwal waktu serta tujuan rutin dan biaya sudah ditetapkan), Tramp Shipping dan Industry Shipping yang memastikan penyediaan dari material. Dengan memanfaatkan sistem operasional ini perusahaan dapat menekan biaya logistic cost karena tidak terlalu mementingkan pengadaan kapal (Inventory cost) yang dapat menyerap modal sangat besar.
3

Tabel perbandingan sistem chartering kapal

  • Pihak swasta dalam operasional pelabuhan
Pihak swasta dalam menejemn atau operasional di pelabuhan sangat berpengaruh. Contohnya di Indonesia setelah ada peraturan bahwa pelabuhan dapat dipegang oleh swasta muncullah perusahaan-perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan kapal saat sandar, sewa kontainer sampai gudang atau terminal penyimpanan kontainer tersebut selain milik pemerintah yang diatur OP (Otoritas Pelabuhan), dengan adalanya competitor yang dulu hanya dipegang oleh perusahaan pemerintah maka tercipta kompetisi yang sehat sehingga semua pihak berusaha membuat pelayanan yang terbaik dengan harga semurah-murahnya.
  • Pihak Pemerintah
Kebijkan pemerintah untuk menjaga kompetitif industry, misalnya adalah biaya bongkar muat, sandar di permurah untuk meningkatkan daya saing. Selain itu kebijakan yang mendorong sistem transportasi laut seperti yang dilakukan Amerika pada awal 1980. Di Indonesia sendiri mempunyai biaya bongkar muat yang besar dibanding negara lain, otomatis logistic cost akan bertambah ketika ada pelabuhan yang besar biaya bongkar muat, begitu pula sebaliknya. Karena biaya ini adalah kebijakan dari masing-masing negara.
4
Perbandingan biaya terminal handling charges beberapa pelabuhan

  • Pihak Moda Lain (Dry Port)
Penggunaan dry port sebagai alat angkut muatan dari dan ke pelabuhan. Dry port berbeda dengan alat angkut konversional yang menggunakan truk karena sistem ini menggunakan kereta api yang lebih ekonomis dan tepat waktu sehingga pengeluaran logistic cost dapat tereduksi.
5
Perbandingan efisiensi penggunaan bahan bakar
(Source : The U.S. Army Corps of Engineers)
Faktor lain yang mendukung pengurangan Logistic Cost :
  • Dulu internet adalah sesuatu yang mewah dan jarang orang mengenalnya, namun dengan majunya teknologi internet menjadi lebih murah dan dapat diakses oleh semua golongan. Hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk perdagangan dalam sistem informasi, sistem ini menguntungkan karena
  1. Memperluas jaringan pasar
  2. Ekonomis, karena pemesanan cepat tanpa pihak ke tiga dan elektronik tanpa kertas.
  3. Jumlah perjalanan meningkat dilain pihak rata-rata perjalanan tunggal dikurangi sehingga membutuhkan kapal besar agar lebih efisien.
  4. Mengurangi jumlah gudang dan stock cost sehingga berpengaruh pada (Inventory cost)
Semakin banyak struktur dalam sistem penjualan hal itu akan menambah logistic cost suatu perusahaan terkait transportasi barang, sehingga dengan adanya internet dalam perdagangan membuat transaksi yang sederhana dari produsen langsung ke konsumen tanpa melalui agen dari produsen. Selain para pengguna dapat menggunakan mengakses jadwal kapal saat dipelabuhan.
6
Perbandingan pola transportasi tradisional dengan pola transportasi menggunakan teknologi (internet)
        (Source : MIT Logistic Engineering )

  • Teknologi sangat berperan dalam transportasi khususnya di bidang laut. Waktu dan jadwal  dipengaruhi oleh faktor cuaca, sehingga dengan adanya teknologi kita dapat memprediksi cuaca yang notabene tidak dapat dihinglangkan. Dengan begitu maka kapal dapat mencari jalan lain untuk menghindari cuaca buruk dengan tujuan mengejar target sehingga tidak menambah logistic cost. Contohnya adalah GPS dan radar. Alat ini juga dapat mereduksi waktu tunggu dipelabuhan bahkan keputusan tidak berlayar yang sangat merugikan.
  • Keprofesionalan sumber  daya manusia yang terkait dengan logistic cost, baik dari anggota pelayaran, kru kapal, anggota pelabuhan,dan lain-lain berdasarkan deskripsi kerja mereka. Dengan adanya profesionalitas maka hal-hal yang merugikan dan menambah biaya logistic cost akan berkurang, contohnya adalah penggunaan alat sesuai prosedur, penggunaan helm dan baju keselamatan dalam aktivitas di lapangan, selektif dalam memilih kontraktor, negosiasi harga muatan, dan sebagainya
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar