Jakarta - Pemerintah Indonesia berhasil membebaskan sebuah kapal dan 9 anak buah kapal (ABK)-nya yang dibajak di Selat Singapura. TNI AL membenarkan peristiwa ini. Ada 2 kapal berbendera Malaysia yang dibebaskan TNI AL.
"Memang benar kejadian itu. Kapal Sinhin 5 dan tongkang Sinhin 6 berhasil ditemukan. Kapal tersebut membawa peralatan berat," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Surapati saat dihubungi detikcom, Senin (2/1/2012).
Menurut Untung, dari informasi yang diterima ABK yang berhasil diselamatkan adalah 8 orang, bukan 9 orang. ABK itu terdiri dari 4 orang warga negara Indonesia, 1 orang warga negara Malaysia dan 3 orang warga negara Myanmar.
Berikut kronologis peristiwa tersebut hingga penemuan kapal Sinhin 5 dan Sinhin 6 oleh TNI AL:
Tanggal 23 Desember 2011: Kapal Sinhin 5 dan Sinhin 6 berangkat dari Port Klang Malaysia dengan tujuan Sarawak.
Tanggal 29 Desember 2011: TNI AL mendapat informasi dari AL Singapura kalau kedua kapal tersebut hilang kontak. Dugaan kapal dirompak. Saat itu juga, TNI AL melakukan pemeriksaan kepada setiap kapal yang beroperasi di Bangka-Belitung. TNI AL juga memerintahkan kepada KRI Pattimura 371 yang beroperasi di Bangka-Belitung untuk melakukan pengejaran kapal bila kapal yang dimaksud masuk ke wilayah Indonesia.
Tanggal 30 Desember 2011: KRI Pattimura 371 melakukan pengejaran di perairan Laut Jawa hingga ke posisi di perairan sekitar Bangka-Belitung.
Tanggal 31 Desember 2011: Pukul 09.30 WIB, KRI Pattimura 371 berhasil menemukan kapal Sinhin 5 dan Sinhin 6. Kedua kapal ditemukan di perairan Bangka-Belitung dan hanya berisi delapan awak ABK. Para awak pun di bawa ke kantor pelabuhan Syekh Bandar, Bangka Belitung untuk diperiksa.
"TNI AL sudah melakukan koordinasi dengan Pemda setempat untuk menarik kedua kapal. Diduga kapal tersebut dirompak. Sampai sekarang kami masih memeriksa dan mengembangkan," jelas Untung.
"Memang benar kejadian itu. Kapal Sinhin 5 dan tongkang Sinhin 6 berhasil ditemukan. Kapal tersebut membawa peralatan berat," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Surapati saat dihubungi detikcom, Senin (2/1/2012).
Menurut Untung, dari informasi yang diterima ABK yang berhasil diselamatkan adalah 8 orang, bukan 9 orang. ABK itu terdiri dari 4 orang warga negara Indonesia, 1 orang warga negara Malaysia dan 3 orang warga negara Myanmar.
Berikut kronologis peristiwa tersebut hingga penemuan kapal Sinhin 5 dan Sinhin 6 oleh TNI AL:
Tanggal 23 Desember 2011: Kapal Sinhin 5 dan Sinhin 6 berangkat dari Port Klang Malaysia dengan tujuan Sarawak.
Tanggal 29 Desember 2011: TNI AL mendapat informasi dari AL Singapura kalau kedua kapal tersebut hilang kontak. Dugaan kapal dirompak. Saat itu juga, TNI AL melakukan pemeriksaan kepada setiap kapal yang beroperasi di Bangka-Belitung. TNI AL juga memerintahkan kepada KRI Pattimura 371 yang beroperasi di Bangka-Belitung untuk melakukan pengejaran kapal bila kapal yang dimaksud masuk ke wilayah Indonesia.
Tanggal 30 Desember 2011: KRI Pattimura 371 melakukan pengejaran di perairan Laut Jawa hingga ke posisi di perairan sekitar Bangka-Belitung.
Tanggal 31 Desember 2011: Pukul 09.30 WIB, KRI Pattimura 371 berhasil menemukan kapal Sinhin 5 dan Sinhin 6. Kedua kapal ditemukan di perairan Bangka-Belitung dan hanya berisi delapan awak ABK. Para awak pun di bawa ke kantor pelabuhan Syekh Bandar, Bangka Belitung untuk diperiksa.
"TNI AL sudah melakukan koordinasi dengan Pemda setempat untuk menarik kedua kapal. Diduga kapal tersebut dirompak. Sampai sekarang kami masih memeriksa dan mengembangkan," jelas Untung.
0 Response to "TNI AL Selamatkan Kapal Berbendera Malaysia di Selat Singapura"
Posting Komentar