Sabtu, 12 November 2011

(Emergency Stations)Tempat Berkumpul Dalam Keadaan Darurat Di Kapal

TEMPAT BERKUMPUL DALAM KEADAAN DARURAT

(Emergency Stations)

Sijil Darurat adalah suatu daftar yang berisi peran/tugas setiap crew di atas kapal dalam keadaan darurat/emergensi. Sijil darurat di kapal perlu digantungkan di tempat yang strategis,sesuai,mudah dicapai,mudah dilihat dan mudah dibaca oleh seluruh pelayar dan memberikan rincian prosedur dalam keadaan darurat,seperti:

Tugas-tugas khusus yang harus ditanggulangi di dalam keadaan darurat oleh setiap anak buah kapal.

Sijil darurat selain menunjukkan tugas-tugas khusus, juga tempat berkumpul (kemana setiap ABK harus pergi).

Sijil darurat bagi setiap penumpang harus dibuat dalam bentuk yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebelum kapal berangkat, sijil darurat harus sudah dibuat, dan salinannya digantungkan di beberapa tempat yang strategis di kapal, terutama di ruang ABK.

Di dalam sijil darurat juga diberikan pembagian tugas yang berlainan bagi setiap ABK, misalnya:

Menutup pintu kedap air, katup-katup, bagian mekanis dari lobang-lobang pembuangan air di kapal dll. Perlengkapan sekoci penolong termasuk perangkat radio jinjing maupun perlengkapan lainnya.

Menurunkan sekoci penolong.

Persiapan umum alat-alat penolong/penyelamat lainnya.

Tempat berkumpul dalam keadaan darurat bagi penumpang.

Alat-alat pemadam kebakaran termasuk panel kontrol kebakaran.

Selain itu di dalam sijil darurat disebutkan tugas-tugas khusus yang dikerjakan oleh anak buah kapal bagian CD (koki, pelayan dll), seperti:

Memberikan peringatan kepada penumpang.

Memperhatikan apakah mereka memakai rompi renang mereka secara semestinya atau tidak.

Mengumpulkan para penumpang di tempat berkumpul darurat.

Mengawasi gerakan dari para penumpang dan memberikan petunjuk di. gang-gang atau di tangga.

Memastikan bahwa persediaan selimut telah dibawa ke sekoci / rakit penolong.

Dalam suatu hal yang menyangkut pemadaman kebakaran, sijil darurat memberikan petunjuk cara-cara yang biasanya dikerjakan pada waktu terjadi kebakaran, serta tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan dalam hubungan dengan operasi pemadaman, peralatan-peralatan dan instalasi pemadam kebakaran di kapal.

Sijil darurat harus membedakan secara khusus semboyan-semboyan panggilan bagi ABK untuk berkumpul di sekoci penolbng mereka masing-masing, di rakit penolong atau di tempat berkumpul untuk memadamkan kebakaran. Semboyan-semboyan tersebut dapat diberikan dengan menggunakan suling kapal atau sirine, kecuali di kapal penumpang untuk pelayaran Internasional jarak pendek dan di kapal barang yang panjangnya kurang dari 150 kaki (45.7 m), yang harus dilengkapi dengan semboyan-semboyan yang dijalankan secara elektronis. Semua semboyan ini dibunyikan dari anjungan.

Semboyan untuk berkumpul dalam keadaan darurat terdiri dari 7 atau lebih tiup pendek yang diikuti dengan 1 tiup panjang dengan menggunakan suling kapal atau sirine dan sebagai tambahan semboyan ini, boleh dilengkapi dengan bunyi bel atau gong secara terus menerus

(……..———). Jika semboyan ini berbunyi, berarti semua orang di atas kapal harus mengenakan pakaian hangat dan baju renang dan menuju ke tempat darui’at mereka. ABK melakukan tugas mereka sesuai dengan apa yang tertera di dalam sijil darurat dan selanjutnya menunggu perintah. Setiap jurumudi dan anak buah sekoci, menuju kesekoci dan mengerjakan :

Membuka tutup sekoci, dilipat dan masukkan ke dalam sekoci (sekoci-sekqci kapal modern sekarang ini sudah tidak memakai tutup lagi tetapi dibiarkan terbuka);

2 Orang di dalam sekoci masing-masing seorang di depan untuk memasang tali penahan sekoci yang berpasak (cakil) dan seorang yang dibelakang untuk memasang prop sekoci.

Tali penahan yang berpasak tersebut dipasang sejauh mungkin ke depan tetapi sebelah dalam dari lopor sekoci dan di sebelah luar tali-tali lainnya, lalu dikencangkan.

Memeriksa apakah semua awak kapal dan penumpang telah memakai baju renang dengan benar.

Selanjutnya siap menunggu perintah.

Cara mempersiapkan sekoci-sekoci penolong, tentu saja sangat bergantung dari jenis dewi-dewi, perlengkapan sekoci, letak dan penataan dewi-dewi di dek. Dengan sendirinya, dalam keadaan darurat perlu selalu dipikirkan untuk membawa perlengkapan tambahan, selain dari perlengkapan sekoci yang telah ada, seperti selimut-selimut, makanan, susu dll, yang akan diterangkan lebih lanjut di dalam bab tersendiri.

Tali Penahan Berpasak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar