PENYAKIT kaum lelaki memang semakin macam-macam . Seperti Robert, 40, dari Ambon ini contohnya. Gara-gara punya penyakit “Luspiri”, dia dilaporkan istri ke polisi. Apa sih “Luspiri” itu? Ternyata itu kepanjangan: asal mulus diampiri. Bagaimana istri tidak kesel, janjian mau ketemu malah slewengan kencan dengan perempuan yang baru dikenalnya.
Penyakit Luspiri memang masih bagian dari induk penyakit lelaki yang bernama “mata keranjang”. Setiap ketemu perempuan cantik, ukuran celananya langsung berubah. Pikirannya kemudian menjadi ngeres, persis ayam jago ketemu babon. Cuma karena manusia punya etika dan budaya, dia tak sampai mengejar-ngejar dan naik ke tembok segala. Cukup lewat lobi-lobi sedikit, kirim SMS. Bila sudah nyambung, dilanjutkan dengan pembangunan koalisi yang dilanjutkan dengan “eksekusi”.
Robert warga Urimesing, Kecamatan Sirimau Ambon, rupanya termasuk lelaki yang punya penyakit Luspiri itu tadi. Tongkrongan dia memang cakep, mudah bikin kaum hawa terkiwir-kiwir. Dan rupanya dia menyadari sekali akan nilai tambahnya, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Semua cewek cantik yang dikenalnya, pasti kemudian bertekuk lutut dan berbuka paha. Tinggal istrinya, Ivone, 36, menderita lahir batin. Badan kurus, kulit tambah hitam. Ewa segitu Robert tak juga kapok, dia terus mengumbar syahwat lewat program Luspiri.
Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, Robert janjian dengan istrinya untuk pergi ke suatu tempat. Lantaran sedang tidak berada di lokasi yang sama, keduanya sepakatan mau ketemu di restoran cepat sajai daerah Urimesing. Dari tempat inilah kemudian direncakan pergi berdua dengan kendaraan mobil. “Papa saya tunggu di sini ya.” Begitu kata Ny. Ivone.
Tapi itulah Robert. Baru mau berangkat menemui istrinya, eh kok mendadak ketemu cewek mulus yang begitu sekel nan cemekel. Dilihat dari sorot mata, gerakan tubuhnya, diyakini bahwa perempuan itu bisa dimainkan. Maka sesuai dengan keahliannya, cewek tersebut didekati dan diampiri. Benar dugaan Robert, sebentar saja sudah nampak begitu akrab. Dan ketika diajak pergi ke sebuah penginepan, dia tidak menolak.
Enak di Robert, kesel bagi Ivone. Ditunggu sampai satu jam lebih kok tidak datang juga. Apakah terjebak macet? Ambon bukan Jakarta, Bung! Ivone kemudian ingat akan penyakit kronis suaminya. Makin yakin ketika HP suaminya dikontak malah tidak aktif. “Oh mungkin sedang dicas, mungkin juga sedang “ngecas” perempuan lain,” kata batin Ivone mulai bersungut-sungut, meski sesungguhnya dia tak punya sungut.
Dengan mencarter ojek dia mencoba mencari jejask suaminya.
Sesuai dengan kelakuan suami, yang disisir Ivone tentu saja hotel. Rupanya benar juga, di sebuah hotel kelas melati tampaklah mobil suaminya diparkir. Ini dia! Dia segera mendatangi bagian resepsionis dan minta ditunjukkan di mana Robert menginap. Saat digedor-gedor kamar yang dipakai Robert, ternyata di dalam ada perempuan asing yang selama ini tak dikenal oleh Ivone. Langsung saja pintu dibanting, dan dia buru-buru menuju kantor polisi. Kepada polisi di Mapolres Pulau Ambon dia minta agar Robert dan gendakannya ditangkap, karena dia telah berbuat selingkuh.
Buruan, keburu selesai dan kehilangan barang bukti.
0 Response to "Bila Pelaut Punya Penyakit `Luspiri`"
Posting Komentar