Ribuan Pelaut Bekerja di Luar Negeri Tidak Prosedural

 

Berita Kapal - Pelaut, Batam : Diperkirakan setiap tahun ribuan TKI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) bekerja di luar negeri tidak prosedural. Mereka bekerja di berbagai negara di dunia.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, agar para pelaut ini tidak mudah terbujuk rayu rayuan perusahaan yang tidak jelas ijinnya. "Kita terus kampanye soal ABK Pelaut agar berhati-hati bila ingin kerja keluar negeri," kata Jumhur

Berbicara kepada wartawan di Batam, Jumhur berjanji akan memenjarakan pimpinan perusahaan yang telah menelantarkan para TKI Awak Buah Kapal (ABK) di Trinidad dan Tobacco serta di Abizan, Pantai Agung dipenjarakan.

Dalam catatan BNP2TKI, Kedua perusahaan yang memberangkatkan para peluat ini adalah, PT Karlwey Multi Global (PT Kartigo) dan PT Bahana Samudera Atlantik. "Saya meminta agar pimpinan PT yang memberangkatkan ABK Trinidad dan Abizan dicabut ijinnya, dan dipenjarakan," tegas Jumhur, di batam, Kamis (6/12/2012).

Disinyalir, kedua perusahaan itu telah menempatkan para TKI ABK secara non-prosedural. "Mereka menempatkan para ABK bermoduskan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Mereka tidak diberi kompetensi sesuai standar internasional," tegas Jumhur.

Di Trinidad dan Tobacco, ada 163 ABK terdampar. Sedang di Abizan ada 32 orang. Para ABK ini terlantar akibat agensi perusahaan yang menempatkan mereka bangkrut. Akibatnya, para ABK ini belum dibayarkan gajinya sejak awal mereka bekerja.

Ia menambahkan, para ABK dari Trinidad ini sudah ada 51 orang yang sudah dipulangkan. "Pemerintah telah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk memberi makan mereka selama terdampar lima bulan di luar negeri dan biaya pemulangan," ujar Jumhur.

Jumhur menuyatakan, setiap tahunnya ribuan ABK yang berangkat secara non-prosedural. Karenanya dirinya meminta agar para calon agar tidak mudah terbujuk rayu rayuan perusahaan yang tidak jelas ijinnya. "Kita terus kampanye soal ABK Pelaut agar berhati-hati bila ingin kerja keluar negeri," kata Jumhur

Ribuan Pelaut Bekerja di Luar Negeri Tidak Prosedural

 

Tweet