Marine Surveyor & Inspection Services

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)
Marine Surveyor

[pelaut] FW: Sebagai Motivasi

 



Date: Mon, 4 Jul 2011 02:35:04 -0700
From: gitawati2003@yahoo.com
Subject: Sebagai Motivasi
To: pelaut-owner@yahoogroups.com

Wanita Indonesia Sang Ahli Desain KapalNAMANYA Henny Poerwanti. Gelarnya berderet-deret. Maklum, ia double sarjana(mechanical engineer dan naval architect). Saat ini menetap di Singapura danbergerak di bidang konsultan perkapalan. Sekarang dipercaya menjadi engineeringmanager di Modec (pemilik FPSO terbesar di dunia). Berikut pengalaman Henny,wanita Indonesia yang jago mendesain kapal.PERJALANAN karir saya di bidang
Industri perkapalan dimulai sejak tahun 1992 diKodja Bahari Jakarta. Pada waktu itu saya mendapat kehormatan dari KampusPoliteknik untuk mensupport GTZ.GTZ adalah sebuah lembaga milik pemerintah Jerman yang bertugas membantunegara-negara berkembang dalam memajukan negaranya. Apa hubungannya GTZ dengandunai perkapalan? Ketika itu Kodja Bahari menjadi salah satu galangan kapalterbesar kedua di Indonesia yang menerima project pembangunan kapal penumpangGotland Vessel milik sebuah perusahaan Swedia.Awalnya, saya mulai bekerja sebagai designer perkapalan (specialismachinery/kamar mesin).
Padahal waktu itu saya belum lulus kuliah.Seingat saya, mereka yang dikirim dari kampus jumlahnya mencapai lima orang dansaya satu-satunya perempuan. Kehidupan yang keras mulai dari mengerjakan design,hingga turun kelapangan untuk inspeksi, lalu memberi petunjuk kepada parapekerja galangan sudah mulai saya rasakan sejak tahun 1992.Sebagai wanita yang bekerja di dunia yang keras dan bisa menaklukkan kehebatankaum Adam sungguh merupakan kebanggan dan kepuasan tersendiri. Bukan berartisaya tidak menghargai mereka, tetapi kemampuan otak, kemampuan dalam halmengatur orang, bernegosisasi dan juga menyelesaikan berbagai macam problem dikantor maupun di lapangan merupakan tantangan tersendiri.Contoh sederhana saja, ketika kuliah dulu, saya satu-satunya wanita dari 40mahasiswa yang mengambil jurusan mesin kapal. Enggak heran kalau saya selalu dinomor kancilkan alias selalu mendapat giliran akhir setiap kali melakukanpraktek lapangan, praktek bengkel ataupun uji laboratorium.Dari yang saya ceritakan, intinya adalah kita (kaum wanita) harus bermentalbaja, pantang menyerah dan harus bisa berdiri sama tinggi dengan mereka kaumlaki-laki.Pengalaman dari Kodja dengan begitu minim fasilitas membentuk mental sayasemakin bertambah satu lapis. Dari seorang yang pendiam dan feminim, tiba-tibamenjadi seorang yang sedikit agresif. Begitu kata ibu saya.Agresif dalam arti, saya tidak pernah merasa takut dan kepercayaan diri otomatisselalu bertambah. Kerasnya hidup dan bekerja di Jakarta tidak membuat sayamenjadi wanita yang gampang mengeluh dan juga putus asa.Dan yang membuat saya sungguh bersyukur dapat bekerja ke Jakarta, waktu itu sayabekerja dengan insinyur dari Jerman dan saya mendapat banyak ilmu mengenaipekerjaan lapangan mulai design, inspeksi kapal, hingga pekerjaan lapangan(mengelas, memotong plat/ pipa, menyambung dan memasang ke kapal) menjadi bagianyang harus saya lakukan.Wuihh, betapa tidak pada waktu itu saya juga satu-satunya wanita di Kodja Baharigalangan empat yang menyandang gelar diploma (masih belum ada insinyur wanitapada waktu itu di bidang perkapalan).***DARI Jakarta saya kembali ke kota di mana saya dilahirkan, Surabaya. Sayamelanjutkan karir di bidang yang sama. Di sini prestasi saya banyak di belakangmeja. Lebih banyak ke design daripada ke lapangan. Sejak itu saya mulai fokuspada design kapal, mulai dari kapal untuk kepentingan militer, kapal tanker,kapal cargo (bulk carrier) hingga kapal penumpang.Ketika mengerjakan kapal cargo, saya mendapatkan kesempatan untuk berangkat kenegeri Belanda untuk mengikuti training. Kesempatan itu menjadi pintu kedua bagisaya untuk bisa melihat dunia luar.Tidak mudah untuk bisa berangkat ke Belanda, jika tidak karena kepala bagiansaya yang pada waktu itu berjuang untuk membela hak saya. Mengapa? Sebenarnya,mereka yang akan dikirim adalah karyawan lain yang sama sekali tidak mengerjakanproyek ini.Kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa persaingan di dunia perkapalan adalahsangat kuat antara laki-laki dan wanita. Kami
kaum hawa mungkin masih dianggapkurang mampu untuk menerima tugas atau tanggung jawab yang berat. Tetapi tentusaja Tuhan berkehendak lain dan itu patut saya syukuri.Penjalanan yant tidak pernah saya bayangkan dan impikan, tetapi menjadiperjalanan karir saya adalah berangkat ke Jerman. Waktu itu sekitar tahun 1997terjadi krisis di Indonesia dan dunia pekapalan mulai sepi. Saya memutuskanuntuk berangkat ke Jerman mengambil double degree di bidang design kapal. Ohiya, gelar insinyur saya selesikan di Surabaya di sebuah Universitas swasta.Pertimbangan waktu itu adalah saya cenderung mengumpulkan pengalaman di bandingkonsentrasi melanjutkan kuliah ke universitas milik pemerintah. Itu juga atasanjuran ayah saya yang mensupport saya 100 persen agar saya bisa survive dibidang saya, sebagai wanita bukan jalur akademis yang penting tetapi pengalamandan kemampuan mendesign serta pengalaman membangun kapal lebih bisa dihargai.Di Jerman saya tinggal di Kota Bremen dan di situ ada sebuah universitas yangdikenal sangat bagus di bidang perkapalan dan kelautan (marine & offhore).Dengan modal tekad dan kemampuan bahasa Jerman, saya melanjutkan study sembaribekerja sebagai partimer di beberapa perusahaan dan galangan kapal. Selain uangyang
menjadi tujuan saya, juga ilmu serta pengalaman yang menjadi incaran saya.Yang unik adalah ketika saya mulai bekerja (tiga bulan setelah kedatangan sayadi Jerman), semua itu terjadi atas bantuan bekas manager saya yang berhasil sayahubungi. Dan alhamdulillah saya diberi kesempatan bekerja selama tiga bulandengan fasilitas yang lumayan.Banyak rekan saya yang terheran-heran ketika saya mendapatkan mobil dariperusahaan. Saya semakin percaya diri dan tidak takut sendiri hidup di negeriorang. Prinsip niat baik dan 'do the best' selalu menajdi pegangan saya.Tiga bulan saya berada di Departement Engineering, tepatnya di bagian
MechanicalEngineering.Di sana saya banyak belajar mengenai system, detail design dan bahkan DIN(Standart Technik Jerman). Bayangkan saya belajar bagaimana satndart yang diakuioleh dunia internasional itu dibuat. Bangga juga dong jika saya mengerti prosesdari pembuatan standarisasi. Selama tiga bulan, saya bekerja partime di galangankapal Luerssen di Vegesack.Tahu tidak betapa galangan ini merupakan galangan kapal yang sangat terkenal diseluruh dunia dan membangun kapal-kapal militer. Sepertinya Tuhan sudah mengaturdan memberi saya persiapan sebelum berangkat ke Jerman. Betapa tidak,
ketika diJakarta saya bekerja di perusahaan Jerman, sehingga profesionalisme dan sistemkerja mereka saya sudah menguasainya.Kemudian di Surabaya saya juga mengerjakan kapal-kapal militer dan bertemudengan bekas manager saya yang memberi kesempatan saya untuk bekerja juga diJerman. Sepertinya semua itu bukanlah kebetulan, alhamdulillah.Pengalaman di Jerman, cukup meyakinkan profesor untuk bisa memulai kuliah disemester yang lebih tinggi. Dan akhirnya saya hanya mengulang di semester empat,tapi harus mengerjakan tugas design yang sudah diberikan sejak semester satudengan waktu hanya tiga bulan.Sempat juga ada perasaan tidak yakin. Dan orang pertama yang saya hubungi adalahbapak saya dan kakek saya, karena motivator kebanggaan dan favorite saya. Sayatelepon, "Pak doakan saya ya untuk bisa ke semester lima saya harusmenyelesaikan design ini dalam waktu tiga bulan."Padahal normalnya nih kalau yang namanya basic design itu dan main frame design,harusnya memakan waktu setahun. Ayah saya menimpali, "Iso, yakin iso... ojo lalindungo (bisa, yakin bisa dan jangan lupa berdoa)."Saya lalu mulai mengerjakan tugas dengan telaten. Selama tiga bulan saya selalupulang jam 04.00
pagi dari kampus. Padahal, jam 08.00 pagi saya sudah harus dikampus lagi untuk mengikuti kuliah.Perjuangan yang berat, apalagi tantangan musim sering menjadi hambatan karenabadan saya suka masuk angin. Tiga bulan bulan berlalu dan semuanya berjalanseperti yang saya harapkan yaitu design saya selesai dan diterima.Selama kuliah, saya tidak tinggal diam dan banyak menjalin hubungan denganorang-orang yang saya anggap bisa menjadi sumber referensi saya.Dan saya juga bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan konsultant perkapalan,mulai dari bagian kontrol dokumen (doc control) hingga
mengerjakan design.Kemudian saya juga banyak mengikuti seminar serta mendapat kesempatan bekerja disebuah badan klasifikasi kapal milik Inggris yaitu Lloys Register yang berada diKota Hamburg. Bremen ke Hamburg hanya satu jam perjalanan menggunakan kereta.Di Hamburg atau tepatnya di LR, saya banyak belajar bagaimana sebuah designdisetujui oleh badan klasifikasi. Sebab tanpa design dan perhitungan yangdisetujui oleh badan klasifikasi kapal, maka kapal tidak akan pernah bolehdibangun.Di Hamburg saya berkunjung ke perusahaan pemilik kapal yang terkenal yaituKomswroski. Perusahaan itu
banyak mendanai kapal-kapal yang di bangun untukkepentingan negara kita. Saya mencoba menawarkan galangan-galangan kapal diIndonesia yang lain selain PT.PAL yang mungkin bisa membantu proyek-proyeknya.Yang saya temui tidak hanya perusahaan itu saja, tetapi juga pemilik kapal yanglain seperti Lauterjung. Tujuan saya adalah ingin mempromosikan galangan kapaldi Indonesia yang ternyata mampu dan boleh disejajarkan dengan kemampuangalangan-galangan kapal di Eropa.Suka dan dukanya tentu ada, terutama ketika saya harus duduk satu meja denganmantan direktur saya. Dimana saya waktu itu berada di pihak owner/ pemilik kapalyang sedang dibangun di PT PAL. Saya tidak berkecil hati dengan pandangan banyakmata yang menatap sinis (ini kenyataan). Justru saya bangga karena manusia kecilseperti saya dan tidak sedang bermimpi menjadi begitu terhormat pada waktu itu.Saya menyelesaikan sekolah tepat pada waktunya dan saya putuskan untuk pulang keIndonesia (Mei 2006) dan menolak tawaran dari sebuah perusahaan untuk bekerja diJerman. Saya tetap wanita dan seorang istri, dimana harus mengikuti kemana suamisaya pergi dan anak-anak saya berada.***DI Indonesia saya hanya sempat enam bulan saja dan bekerja di sebuah
perusahaandi Jakarta. Kemudian tahun 2007, tepatnya 6 Januari saya mendapatkan kesempatanuntuk bekerja di Galangan Kapal Sembawang di Singapura.Di Singapura saya sudah bekerja di lima perusahaan dan dua diantaranya adalahgalangan kapal Sembawang dan Keppelfels. Saya memulai bekerja di SembawangShipyard, ikut berpartisipasi dalam dua proyek pentingnya membangun Pipe LyingVessel dan Jack Up Rig.Dari Sembawang saya mendapat kesempatang bergabung dengan pembangunan rig (rigbuilder) terbesar di dunia yaitu Keppelfels dan ikut mengerjakan dua proyeknya.Dari galangan kapal hingga bekerja
sebagai sebagai senior engineer di perusahaanpemilik kapal seperti Compas Energy dan Modec merupakan batu loncatan yang luarbiasa. Melalui perjuangan yang keras untuk bisa meyakinkan mereka bahwa sayasebagai wanita juga mampu menjalankan pekerjaan ini. Terbayar sudah.... (*)Sumber:http://giant41.blogspot.com/2010/12/wanita-indonesia-sang-ahli-desain-kapal.html



[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
1.      Moderator tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas asli pengirim berita.
2.      ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload ke FILE.
.

__,_._,___

Related Posts :

0 Response to "[pelaut] FW: Sebagai Motivasi"

Posting Komentar

Program Perhitungan Minyak Petroleum Create your own banner at mybannermaker.com!
bisnis tiket pesawat online Peluang Bisnis Tiket Pesawat
Draft Survey Software untuk Pelaut

cek tiket pesawat murah