Kapal penumpang dari Kabupaten Gresik menuju Pulau Bawean, Jawa Timur, terganggu akibat gelombang tinggi mencapai tiga meter yang melanda Laut Jawa.
Kepala Seksi Kepelabuhanan Adpel Gresik Nanang Afandi, Rabu (1/5/2013), mengatakan, tinggi gelombang di Laut Jawa terpantau tidak stabil yakni mencapai dua meter hingga 2,5 meter, dan beberapa kali mencapai tiga meter.
"Bila gelombang mencapai tiga meter, memang ada larangan untuk kapal penumpang berlayar, baik dari Pulau Bawean maupun sebaliknya. Namun untuk kapal barang tetap diperbolehkan meski gelombang mencapai tiga meter, sebab bahan kapal terbuat dari besi bukan fiber, sehingga aman bila terjadi gelombang tinggi," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta khususnya kepada kapal penumpang untuk tetap waspada terhadap gelombang tinggi, yang terjadi sewaktu-waktu di Laut Jawa.
"Hari ini masih bisa berlayar, sebab gelombang terpantau mencapai dua meter, dan kapal yang berangkat dari Pulau Bawean tadi pukul 09-00 WIB, sudah tiba di Pelabuhan Gresik pukul 13.30 WIB siang ini," ucapnya.
Sebelumnya, Nanang mengaku, Adpel Gresik mengeluarkan larangan berlayar bagi kapal penumpang pada Senin (29/4/2013) hingga Selasa (30/4/2013), akibat gelombang tinggi yang mencapai tiga meter.
Akibat larangan itu, pasokan sembilan bahan pokok ke Pulau Bawean sempat terhambat karena cuaca buruk yang melanda perairan.
Selain itu, sejumlah tokoh Jawa Timur yang ketika itu berada di Pulau Bawean tidak bisa kembali secara cepat, akibat adanya gelombang tinggi.
"Memang berdasarkan informasi ada tokoh Jawa Timur yang tidak bisa kembali cepat dari Pulau Bawean akibat gelombang tinggi. Salah satunya adalah Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Mutawakkil Alallah. Namun kini sudah kembali karena gelombang sudah normal," ujarnya.
0 Response to "Kapal Penumpang ke Bawean Terganggu Gelombang Tinggi"
Posting Komentar