Nelayan Hadapi 3 Kesulitan Saat Cuaca Buruk
JAKARTA, suaramerdeka.com - Sejumlah nelayan kesulitan melaut sejak cuaca buruk terjadi sejak sepekan lalu. Tak hanya sekedar menerjang tingginya ombak, ada banyak masaah lain yang dihadapi para pelaut.
Nurjaya, salah satu nelayan yang ditemui di TPI Muara Angke, jakarta Utara, Senin (14/1), mengatakan, melayan harus menghadapi tiga kesulitan saat cuaca buruk.
Pertama, susahnya menerjang tingginya ombak. Ombak paling tinggi, dalam kondisi normal mencapau 3 meter, nemaun saat cuaca buruk, ketinggian ombak bisa mencapai 4 meter dengan keceatan angin dari 20-30 knot.
Dengan ketinggian 4 meter lebih, menurut Nurjaya, kapal besar berukuran 60 gross ton pun hanya akan terlihat seperti kapal kecil. Bahkan, di ombak setinggi 3 meter, kapal besar 60 gross ton butuh usaha ekstra untuk melawannya. "Jadi jangan harap bisa menemukan kapal 30 gross ton ke bawah yang melaut di tengah cuaca begini," katanya.
Kedua, cuaca buruk terkadang membuat pandangan terganggu. Selain itu, air juga terlihat keruh, sehingga susah menentukan di mana letak ikan yang bisa ditangkap.
Ketiga, angin dan arus laut yang bergerak kencang menyulitkan nelayan mengendalikan kapal, ujar Nurjaya. Nelayan menjadi susah melempar jaring ke laut karena angin membuat jaring tak kunjung menyentuh permukaaan air.
"Cuaca jelek begini, air jadi keruh, arus kencang, nangkap ikan jadi susah. Kami mau nanam jangkar saja susah. Kalau cuaca bagus, saya melaut 3 bulan bisa 40 ton masuk," ujar pemilik kapal nelayan tradisional berukuran 60 gross ton ini.TMP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar