KOMPAS/FERRY SANTOSO
Kepulauan Anambas di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, merupakan wilayah kepulauan yang masih sulit dijangkau karena kondisinya cukup terisolasi dengan lautan luas. Transportasi penduduk dengan kapal-kapal kecil hanya terbatas pada wilayah pulau-pulau yang berdekatan.
BATAM, KOMPAS.com - Pengembangan pariwisata di kabupaten paling utara Indonesia, Natuna, terkendala dana. Hal tersebut diungkapkan Asisten Sekda Natuna Bidang Pemerintahan Iswar Aspawi.
Ia mengatakan di Natuna, Jumat (18/1/2013), sebenarnya Natuna memiliki banyak potensi objek wisata yang bisa diandalkan, namun belum dikelola maksimal. Natuna terletak di ujung utara Indonesia, berhadapan dengan Laut China Selatan yang kaya ikan.
Pantai-pantai di Natuna berpasir putih dihiasi batu-batu besar, juga berwarna putih. Menurut Iswar, hingga saat ini belum ada pengusaha yang tertarik mengembangkan wisata di kabupaten itu. Padahal, kata dia, jika sektor pariwisata dikembangkan, dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah.
"Kami harus giat jemput bola, baik mendapatkan bantuan dana dari pusat maupun mencari investor yang benar-benar serius. Ini tantangan kita ke depan," katanya.
Pemkab Natuna harus mulai mencari sumber pendapatan lain, selain dana bagi hasil minyak dan gas bumi karena selama ini Natuna menggantungkan pendapatan APBD dari DBH (dana bagi hasil) Migas.
"Sampai Oktober 2013, masih 99 persen menerima DBH dari pusat, setelah itu saya tidak tahu lagi dari mana sumber APBD. Makanya mulai sekarang sudah harus membenahi sektor pariwisata dan perikanan agar nantinya dapat menjadi PAD Natuna," tuturnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar