Kamis, 17 Januari 2013

Cara Cek Detail Container Number & Traking

Cara Cek Detail Container Number & Traking

untuk mengecek detail container serta traking bisa secara online dibawah ini, silahkan masukan nomor kontainer yg ingin anda lihat date of manufacture, gross weight, net tare dan csc number dan informasi lainnya;
 
-->
Container atau yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peti kemas adalah salah satu alat untuk mengemas barang (kargo) yang dapat diangkut dengan mudah menggunakan truk, kapal, atau pesawat terbang. Dari fitur nya yang mempunyai banyak kemudahan transportasi ini, container akhirnya menjadi pilihan utama pengangkutan barang, terutama untuk lintas pulau atau lintas negara.

Keuntungan menggunakan container
• Cost relatif murah
• Lebih aman terhadap produk karena tahan karat dan anti air
• Validasi jauh lebih secure karena menggunakan segel / seal
• Kapasitas cukup besar dan tersedia dalam berbagai ukuran
• Mudah untuk dilacak karena mempunya nomer ID yang unik
Standarisasi ID Container
ID Container atau nomor container merupakan salah satu hal yang wajib ada pada sebuah container. Nomor container terdiri dari 4 buah huruf dan 7 buah angka. 3 huruf pertama merupakan kode dari pemilik container, 1 huruf berikutnya merupakan identifikasi untuk kategori container. Ada 3 buah kategori yang digunakan yaitu:
• U untuk all freight container
• J untuk detachable freight container
• Z untuk trailer
6 angka pertama merupakan serial number penanda jati diri container dari masing-masing provider. 6 nomor ini merupakan nomor yang unik. Tidak mungkin ada kesamaan. Digit angka terakhir merupakan penanda validasi dari gabungan karakter-karakter sebelumnya. Ada aturan perhitungan untuk menentukan digit terakhir dari sebuah nomor container. Berikut adalah perumusannya.
Huruf A sampai dengan Z diwakili dengan angka 10, berturut-turut sampai dengan 38, dengan melewatkan angka 11, 22, dan 33. A berarti angka 10, sedangkan Z berarti angka 38. Setelah mengkonversi huruf menjadi angka, kita mendapatkan 10 buah angka. Perhitungan selanjutnya adalah menggunakan rumus 2 pangkat n-1 dimana n merupakan urutan digit nomor container dan mengalikan hasil 2 pangkat n-1 itu dengan angka masing-masing sesuai dengan urutan digitnya. Hasil perkalian itu kemudian dijumlahkan (a) dan dibagi dengan angka 11. Ambil bilangan bulatnya, kemudian kalikan dengan angka 11 (b). Kita mendapatkan 2 bilangan dari (a) dan (b). Hitung selisihnya, itulah yang merupakan digit terakhir dari nomor container.

Sebagai contoh:
HLXU 4079216
HLX merupakan kode dari Hapag Lloyd, sedangkan U menunjukkan bahwa container tersebut merupakan freight container. 6 angka pertama adalah nomer unik dari Hapag. Sedangkan angka 6 didapatkan dengan cara perhitungan sebagai berikut:
• Step 1:
H = 18, L =23, X = 36, U = 32
• Step 2:
(18x1) + (23x2) + (36x4) + (32x8) + (4x16) +(0x32) + (7x64) + (9x128) + (2x256) + (1x512) = 3152 (a)
• Step 3:
3152 / 11 = 286.5455 ≈ 286 x 11 = 3146 (b)
3152 - 3146 = 6. Didapatkan digit terakhir adalah angka 6.

Beberapa provider layanan container terkenal di dunia adalah:
1. A.P. Moller-Maersk Group
2. Mediterranean Shipping Company S.A.
3. CMA CGM
4. Evergreen Marine Corporation
5. Hapag-Lloyd
6. China Shipping Container Lines
7. American President Lines
8. Hanjin-Senator
9. COSCO
10. NYK Line

Container dibedakan menurut ukuran (dimensi) dan jenis containernya. Keduanya merupakan gabungan kombinasi. Ada 3 jenis ukuran container yang lazim digunakan, yaitu 20', 40' dan 45'. Ketiganya tersedia dalam2 jenis, yaitu standar dan high cube. Perbedaan antara standart dan high cube adalah pada tinggi container. Container high cube mempunyai dimensi tinggi yang lebih daripada container standar, yaitu 9'6" atau sekitar 2.896 m, dibandingkan dengan tinggi container standar, yaitu 8'6" (2.591m). Biasa untuk container jenis high cube memiliki tanda berupa garis-garis miring dengan warna mencolok di atas pintunya. Ketiga container tersebut memiliki perbedaan pada panjang dimensi panjangnya, yaitu 20' (6.096 m), 40' (12.192 m), dan 45' (13.716 m). Ketiganya memiliki lebar yang sama, yaitu 8' atau sekitar 2.438 m. Semua ukuran tersebut adalah ukuran exteriornya atau bagian luar.

Berdasarkan jenis containernya, container antara lain dibedakan menjadi:
• Dry Steel

Merupakan jenis container biasa, dengan 6 sisi tertutup. Hanya dapat dibuka melalui pintu bagian belakang. Container ini biasa digunakan untuk membawa barang-barang, terutama yang sudah di packaging rapi dalam bentuk box. Jenis container ini merupakan jenis container yang paling banyak digunaka di dunia.
• Reefer

Merupakan jenis container yang dilengkapi dengan pendingin (refrigerator) dengan pengatur suhu antara -25oC hingga 25oC
• Platform

Platform adalah container tanpa dinding dan atap. Hanya mempunyai alas saja sebagai tempat membawa barang. Biasa digunakan untuk membawa drum product, crate, dan mesin
• Open Top

Merupakan jenis container yang bagian atap nya terbuka. Biasa digunakan untuk membawa mesin berat dan mineral
• Open Side

Adalah jenis container yang bagian samping nya (dinding kanan dan kir) terbuka. Biasa digunakan untuk membawa barang dengan ukuran lebar pallet yang diatas standar.


Rumus nomor container terdiri dari 4huruf 7angka (4alphabet 7 numeric) dan huruf keempat pasti ‘U‘. Kalau tidak terdiri dari 4huruf 7angka, maka perlu diklarifikasi kepada yg memberi informasi. Pasti ada kesalahan baca atau kesalahan dengar dari pihak penerima informasi.
Dan pelayaran pemilik container bisa ditebak dengan mengenali nomornya,
misalnya :
YMLU4958310 YMLU adalah 4hurufnya dan 4958310 adalah 7angkanya, sedangkan YML adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni Yang Ming Line.
MSCU4316225 MSCU adalah 4hurufnya dan 4316225 adalah 7angkanya, sedangkan MSC adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni Mediteranean Shipping Co. (MSC).
APLU4281224 APLU adalah 4hurufnya dan 4281224 adalah 7angkanya, sedangkan APL adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni American President Line (APL).
UACU3386189 UACU adalah 4hurufnya dan 3386189 adalah 7angkanya, sedangkan UAC adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni United Arab Shipping Company (UASC)
HLXU3107340 HLXU adalah 4hurufnya dan 3107340 adalah 7angkanya, sedangkan HLX adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni Hapag Lloyd
ECMU1643626 ECMU adalah 4hurufnya dan 1643626 adalah 7angkanya, sedangkan ECM adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni CMA CGM
EMCU1643626 EMCU adalah 4hurufnya dan 1643626 adalah 7angkanya, sedangkan EMC adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni Evergreen Marine Corporation.
LTIU1643626 LTIU adalah 4hurufnya dan 1643626 adalah 7angkanya, sedangkan LTI adalah identitas shipping line (pelayaran) pemilik container tersebut yakni Lloyd Triestino.
DSRU milik DSR
SENU milik Senator
NOSU milik Neptune Orient Line (NOL) tapi sekarang NOL sudah merger menjadi milik APL.
HJCU milik Hanjin
NYKU milik NYK dan seterusnya dan sebagainya.

Sampai saat ini, fungsi container masih belum dapat tergantikan dengan alat angkut apapun, terutama untuk tujuan goods movement lintas pulau dan lintas negara. Salah satu kelemahan dari penggunaan container ini adalah kemungkinan terjadinya cuaca yang tidak bersahabat selama perjalanan di laut. Menurut informasi dari National Geographic News, sedikitnya ada 10,000 container hilang setiap tahunnya di laut karena terkena badai.

Pallet adalah salah satu bagian dari warehousing. Pallet merupakan tempat untuk meletakkan barang-barang dengan tujuan memudahkan penyimpanan, perhitungan, dan transportasi. Material utama dari sebuah pallet biasanya terbuat dari kayu atau plastik. Pallet didesain dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan. Untuk lebih detail mengenai seluk beluk pallet, berikut ulasannya

Pallet berbentuk kotak segi empat, bisa persegi atau persegi panjang. Normalnya, pallet terdiri dari 3 bagian utama, yaitu atas, kaki (stinger), dan bawah. Bagian atas biasanya terdiri dari potongan papan sesuai dengan ukuran lebar yang dikehendaki, yang disusun dari depan ke belakang, dengan ada rongga diantara papan-papan tersebut. Bagian kaki biasanya berjumlah 3 atau 4, dengan 2 kaki dibagian ujung kanan dan kiri, 1 atau 2 sisanya berada ditengah. Kaki bagian tengah ini biasanya selain berfungsi sebagai penyangga, juga berfungsi sebagai pengatur keseimbangan acuan forklift dalam membawa barang.
Bagian bawah pallet terdiri dari minimal 4 buah papan yang dibentuk kotak segi empat. 2 sisi dikanan dan kiri akan bertemu dengan kaki kanan dan kiri, sedangkan papan bagian depan dan belakang akan memperkuat ketiga kaki, plus sebagai bantuan keamanan forklift dalam membawa barang.

Jenis-jenis Pallet
Menurut drive direction-nya, ada 2 jenis pallet, yaitu 2 ways dan 4 ways. Pallet jenis 2 ways hanya memungkinkan forklift untuk mengambil pallet dari 2 arah, depan dan belakang. Untuk pallet jenis 4 ways, forklift dapat membawa pallet dari 4 sisi, depan, belakang, kanan, dan kiri.

Dilihat dari bahan pembuatnya, pallet biasanya dibedakan menjadi pallet kayu, pallet plastik, dan pallet partikel. Pallet kayu merupakan pallet yang terbuat dari kayu. Jenis pallet ini paling banyak digunakan di Indonesia. Keuntungannya adalah mudah didapat, mudah maintain, dan harga relatif murah. harga pallet kayu di murah karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kayu yang cukup besar di dunia ini. Jadi untuk mendapatkan material mentah kayu sangatlah mudah. Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa pallet kayu begitu populer di Indonesia. Pallet kayu mempunyai kelemahan mudah rusak dan mudah terkena rayap. Rayap adalah salah satu musuh besar seorang logistician! Pallet plastik sudah lumayan banyak digunakan di Indonesia. Sesuai dengan namanya, pallet plastik terbuat dari plastik. Perbedaan yang mendasar selain bahannya, bila dibandingkan dengan pallet kayu adalah pada bagian atasnya. Pallet kayu umumnya pada bagian atas terbuat dari papan yang disusun melintang dan terdapat jarak diantara papan-papan tersebut. Sedangkan pallet plastik normalnya mempunyai permukaan bagian atas yang flat, tanpa ada rongga. Harga pallet plastik relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan plastik kayu, namun pallet jenis ini tidak mudah rusak dan boleh dikatakan anti rayap. Pallet plastik yang baik juga cenderung lebih berat bila dibandingkan dengan pallet kayu. Kelemahan pallet plastik yang paling mendasar adalah susah untuk di repair. Jenis terakhir yang juga sudah mulai populer adalah pallet partikel. Pallet partikel terbuat dari partikel kayu. Orang Jawa menyebutnya dengan istilah 'grajen'. Jenis ini mulai digunakan di Jepang dan China karena cost juga relatif murah. Kelemahan mendasar dari pallet ini adalah mudah rusak, terutama bila terkena air, dan tidak dapat diperbaiki. Jenis lain yang sering digunakan, terutama di Eropa adalah kardus. Di Indonesia, penggunaan pallet jenis ini kurang begitu populer.


Ukuran Pallet
ISO sudah mematenkan beberapa ukuran yang menjadi standar internasional. Di Eropa misalnya, pallet di standarkan dalam ukuran 1200 x 1000 mm. Sedangkan untuk Asia, standar ukuran pallet adalah 1100 x 1100 mm Ukuran asia dan eropa ini menjadi ukuran yang lazim digunakan juga di Indonesia.

Sewa atau Beli
Di era modern logistic, orang sudah mulai memilih untuk menyewa pallet. Apalagi dengan melihat kondisi ekonomi dunia sekarang yang terlihat gunjang-gunjing. Orang lebih memilih untuk menyewa pallet yang dihitung per hari per unit, daripada harus membeli pallet baru yang harganya berubah mengikuti pasar. Sudah mulai banyak perusahaan menyediakan rental pallet. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan dari segi biaya. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan investasi yang besar untuk membeli sebuah pallet. Belum lagi biaya operasional untuk repair dan maintainance. Hampir sama seperti sistem outsourcing. Namun untuk kasus ini, yang di outsource adalah pallet, bukan manusia-nya.
Salah satu hal yang paling ditakutkan oleh suatu perusahaan, terutama di bagian sales adalah rusaknya jalur distribusi penjualan dan juga rusaknya harga retail di pasaran. Banyak perusahaan berusaha untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya hal ini dengan cara membuat suatu sistem untuk melacak jalur distribusi barang mulai dari gudang hingga sampai ke end user. Sampai sejauh manakah cara tersebut dapat bermanfaat, mari kita lihat lebih dalam lagi.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melacak jalur distribusi mereka. Mulai dari cara yang terkesan sederhana dan tradisional, hingga ke metode yang menggunakan teknologi mutakhir. Semua metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tinggal mana yang paling cocok dengan kondisi perusahaan, itu yang dicoba untuk diterapkan. Semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu melacak jalur distribusi.

Printing method
Metode ini merupakan salah satu metode untuk melacak jalur distribusi dengan memberikan pelabelan yang dicetak pada karton packaging produk yang akan dikirim. Label tersebut biasanya berupa kode-kode khusus yang menunjukkan area pengiriman, distributor, atau agen. Label yang dicetak berupa tulisan atau logo. Keuntungan dari metode ini adalah, label tersebut tidak dapat dihilangkan karena melekat pada karton packaging. Jika ingin menghilangkan jejak harus dilakukan dengan cara merusak packaging. Tentu saja dengan rusaknya karton akan menyebabkan barang tidak dapat dikirim. Keuntungan lain dari metode ini adalah low cost karena cost nya sudah include pada biaya pembuatan packaging yang notabene hanya menambahkan sedikit printing pada salah satu bagian packaging. Adapun kelemahan dari metode ini adalah, perusahaan, terutama bagian gudang, akan sedikit kesulitan untuk melakukan swicth delivery. Untuk perusahaan dengan jumlah inventory besar mungkin tidak terlalu berpengaruh karena mereka punya stok yang cukup banyak. Namun untuk perusahaan yang mempunya level inventory rendah, dengan sistem JIT, mereka akan mengalami kesulitan jika suatu ketika terjadi reject atau mungkin kesalahan planning dalam sistem mereka. Misalkan delivery untuk distributor A 100 unit. Karena ada reject 1 unit, maka harus dicarikan pengganti 1 unit lagi. Karena ditiap-tiap karton packaging sudah diberi label distribusi, bagian gudang harus terlebih dahulu mengganti packaging. Hal ini akan sedikit memperlambat proses pengiriman. Disamping itu, dengan demikian berarti perusahaan harus menyediakan extra packaging untuk berjaga-jaga.

Stamp method
Metode ini termasuk cara yang paling sederhana, yaitu dengan membubuhkan stempel pada karton packaging. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari packaging dan stempel itu sendiri. Untuk packaging dengan permukaan yang glossy, stempel akan mudah dihapus. Hal ini akan menyebabkan sistem pelacakan menjadi tidak berfungsi. Keuntungan dari sistem ini adalah cost yang sangat rendah dan cepat dalam pelaksanaan. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, metode ini kurang cocok jika anda menggunakan packaging yang glossy karena akan mudah dihapus.

Barcode method
Sedikit lebih maju dan berbau teknologi, banyak perusahaan mulai menggunakan barcode untuk melakukan traceability terhadap jalur distribusinya. Penggunaan barcode ini sebenarnya sudah sejak lama ada di dunia ini, namun di Indonesia, pengomptimalan fungsi barcode belum terlihat nyata. Cost awal untuk investasi barcode cukup mahal, mengingat perusahaan harus menyediakan komputer, printer, dan barcode scanner sebagai alat baca. Belum lagi biaya operasional untuk kertas barcode dan tinta printer. Pertimbangan cost sering kali menjadi hambatan bagi perusahaan untuk menerapkan teknologi ini. Kelemahan lain dari barcode method adalah fail attemp yang cukup tinggi. Beberapa kasus seperti hasil print barcode yang tergores menyebabkan scanner kesulitan dalam membaca. Keuntungan dari penggunaan barcode adalah, kemampuan traceability yang tinggi, terutama untuk perusahaan manufacture. Barcode dapat digunakan mulai dari proses produksi hingga sampai ke end customer. Hal ini akan memberikan informasi yang sangat lengkap, termasuk kemungkinan value added after sales service seperti traceability terhadap jam produksi dan batch number. Biasanya, barcode menggunakan sebuah ID unik sebagai tools untuk melacak. Hal ini sudah jauh lebih maju dari 2 metode sebelumnya yang hanya melihat tempat tujuan saja. Barcode sudah mulai mengidentifikasi produk per unit nya.

RFID Method
Teknologi terbaru yang mulai populer digunakan di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan beberapa negara maju di Asia adalah RFID, Radio Frequency Identification. Secara fungsional hampir serupa dengan barcode, namun pelaksanaannya, RFID menggunakan semacam chip yang ditanam pada produk yang akan dicatat informasinya. RFID reader biasanya menggunakan semacam sensor yang membaca frekuensi gelombang radio. Invest awal jauh lebih mahal dari barcode. Namun update terkini mengatakan bahwa cost per unit RFID jauh lebih kecil dari barcode. Salah satu keuntungan tambahan RFID adalah karena menggunakan frekuensi gelombang radio. Hal ini menyebabkan RFID reader mampun membaca produk yang telah terintegrasi dengan RFID, meskipun produk tersebut tertutup atau dibatasi oleh suatu benda. RFID dapat digunakan untuk melacak jumlah barang dan jenisnya meskipun berada dalam container yang tertutup

Mencermati 4 metode diatas, perusahaan sebaiknya lebih jeli dalam memilih metode yang akan digunakan. Silakan ditimbang untung ruginya, dan disesuaikan dengan jenis produk yang akan didistribusikan.

1 komentar: