Arpeni Pratama Jual 1 Kapalnya
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) telah menjual kapal berbendera Indonesia bernama MV Indrani yang dimiliki anak usahanya, PT Apol Sejahtera. Transaksi penjualan ini terjadi pada 20 November 2012 lalu.
"Penjualan kapal dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi, emgningat situasi pasar yang belum membaik dan kondisi kapal yang tidak produkstif," jelas Direktur dan Corporate Secretary Ronald Nangoi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/11/2012).
Dia melanjutkan, transaksi penjualan kapal ini tidak melanggar perjanjian-perjanjian yang dibuat perseroan dengan krediturnya sehubungan dengan restrukturisasi perseroan.
Sebelumnya, hingga kuartal III-2012, Arpeni tercatat masih mengalami kerugian usaha sebesar Rp330,99 miliar. Kerugian ini sebetulnya sudah lebih tipis dibandingkan dengan kerugian usaha pada periode yang sama sebelumnya sebesar Rp800,7 miliar.
Adapun pendapatan perseroan tercatat turun dari Rp952,57 miliar menjadi Rp880,9 miliar akibat akibat didermagakannya beberapa kapal perseroan. Di sisi lain, beban jasa perseroan tercatat naik dari Rp968,99 miliar menjadi Rp1,07 triliun.
Walau membukukan rugi usaha, emiten perkapalan itu masih membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp202,9 miliar. Keuntungan tersebut diperoleh dari program debt buy back yang dilakukan perseroan sehingga APOL memperoleh pendapatan keuangan sebesar Rp730,59 miliar. (wdi)
"Penjualan kapal dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi, emgningat situasi pasar yang belum membaik dan kondisi kapal yang tidak produkstif," jelas Direktur dan Corporate Secretary Ronald Nangoi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/11/2012).
Dia melanjutkan, transaksi penjualan kapal ini tidak melanggar perjanjian-perjanjian yang dibuat perseroan dengan krediturnya sehubungan dengan restrukturisasi perseroan.
Sebelumnya, hingga kuartal III-2012, Arpeni tercatat masih mengalami kerugian usaha sebesar Rp330,99 miliar. Kerugian ini sebetulnya sudah lebih tipis dibandingkan dengan kerugian usaha pada periode yang sama sebelumnya sebesar Rp800,7 miliar.
Adapun pendapatan perseroan tercatat turun dari Rp952,57 miliar menjadi Rp880,9 miliar akibat akibat didermagakannya beberapa kapal perseroan. Di sisi lain, beban jasa perseroan tercatat naik dari Rp968,99 miliar menjadi Rp1,07 triliun.
Walau membukukan rugi usaha, emiten perkapalan itu masih membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp202,9 miliar. Keuntungan tersebut diperoleh dari program debt buy back yang dilakukan perseroan sehingga APOL memperoleh pendapatan keuangan sebesar Rp730,59 miliar. (wdi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar