Browser anda tidak mendukung iFrame
Juru Bicara Keluarga Bakrie Lalu Mara mengatakan, kondisi Aburizal yang akrab disapa Ical saat ini sudah lebih baik dibanding sewaktu tahun 1977 lalu.
"Alhamdulillah. Kan masih lebih baik dibanding saat beliau tahun 1977, di mana beliau saat itu merasa lebih miskin dari pengemis karena antara aset dan utangnya minusnya sangat-sangat luar biasa," ucap Lalu Mara kepada detikFinance, Kamis (29/11/2012).
Dikatakan Lalu Mara, Aburizal merupakan sosok yang tidak memikirkan harta benda atau kekayaan orang lain. "Yang utama itu, bagaimana keluarga Bakrie melalui perusahaannya bisa menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
"Kita jangan membiasakan memikirkan isi kantong orang. Pikirkan kantong sendiri," ucap Lalu Mara.
Seperti dikutip Majalah Forbes, Aburizal hilang dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun ini. Pria yang biasa dipanggil Ical ini berada di posisi 30 orang terkaya Indonesia di tahun 2011 lalu.
Tahun lalu, kekayaan Aburizal Bakrie tercatat US$ 890 juta, turun hingga US$ 1,2 miliar sekitar Rp 10,8 triliun atau setara 57% dibandingkan kekayaan Ical di 2010. Tahun ini, kekayaanya terus merosot hingga tak lagi berhak menyandang gelar orang terkaya Indonesia.
Menurut Forbes, kekayaan Ical dan keluarganya itu merosot gara-gara menjaminkan aset demi cari utang, termasuk untuk salah satu anak usahanya di bidang tambang PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sayangnya, utang-utang tersebut tidak bisa dibayar ditambah harga saham yang jadi jaminannya pun ikut anjlok.
Saham Bumi Plc, perusahaan kongsi dengan Nathaniel Rothschild dan Samin Tan yang tercatat di bursa London, sudah anjlok 70% dipicu ketegangan antara Rothschild-Bakrie.
Berdasarkan perhitungan Forbes, keluarga Bakrie punya aset senilai US$ 1 miliar (Rp 9,5 triliun), tapi belum jelas berapa yang jadi jaminan utang. Induk usaha grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menolak untuk membeberkan nilai aset dan utangnya tersebut.
Selain itu, kekayaan yang dimilikinya juga berkurang gara-gara penjualan beberapa aset seperti jalan tol. Jalan tol yang dijual ke Grup MNC milik Hary Tanoe antara lain tol Kanci-Pejagan (telah beroperasi), ataupun Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Batang-Semarang, Cimanggis-Cibitung, serta Ciawi-Sukabumi.
Akan tetapi, Grup Bakrie dinilai tidak akan bisa membayar utang-utangnya dengan cara menjual aset lainnya. Pasalnya, kebanyakan aset-aset tersebut sudah dijaminkan atau digadai untuk utang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar