"Saya sudah telpon ke ponselnya sejak kejadian, tapi tak pernah bisa," kata Pramuni, Jumat malam, 24 Desember 2011 di posko pelaporan korban hilang di Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai kartanegara, Kalimantan Timur.
Yuli Setiawan menyeberang dari Tenggarong ke Tenggarong Seberang bersama M Zainul Rosyid. Rosyid ditemukan selamat karena berpegangan pada atap kapal yang mengapung. Sedangkan Yuli tak diketahui keberadaannya hingga kini. "Dia itu tak bisa berenang," katanya.
Pramuni mengaku, sudah mengecek ke rumah sakit dan Polres Kutai Kartanegara. Ditemukan nama Yuli namun yang bersangkutan perempuan.
Sabtu (24/12), pukul 19.30 kapal kelotok penyeberangan tenggelam di Sungai Mahakam di Desa Loa Loa Raya, Tenggarong. Kapal tenggelam setelah ditabrak kapal nelayan. Kapal penyeberangan mengangkut sekitar 8 sepeda motor.
Hingga kini data Polres Kutai Kartanegara mendata 17 orang selamat. Rinciannya, 9 orang diperiksa polisi, enam orang dirawat di rumah sakit AM Parikesit dan dua orang diselamatkan warga di Loa Raya.
sebagaimana di beritakan di Berita Kapal ini, bahwa 2 kapal layu bertabrkan di Sungai Mahakam.
Ilustrasi
TENGGARONG, KOMPAS.com - Dua kapal kayu bertabrakan di Sungai Mahakam, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (25/12/2011) malam.
Salah satu dari dua kapal itu adalah kapal penyeberangan tradisional yang merupakan transportasi alternatif Tenggarong-Tenggarong Seberang setelah Jembatan Kutai Kartanegara ambruk beberapa waktu lalu.
Dari informasi yang dihimpun tribunkaltim.co.id, kapal penyeberangan tradisional sedikitnya mengangkut 12 orang dan sepeda motor. Sementara, kapal kayu yang lain tidak berpenumpang. Belum diperoleh informasi detail mengenai jumlah penumpang kedua kapal tersebut.
Peristiwa terjadi ketika kapal penyeberangan mendekati Tenggarong Seberang sekitar pukul 19.16 dan bertabrakan dengan kapal kayu lainnya yang juga tengah melintasi Sungai Mahakam
Salah satu dari dua kapal itu adalah kapal penyeberangan tradisional yang merupakan transportasi alternatif Tenggarong-Tenggarong Seberang setelah Jembatan Kutai Kartanegara ambruk beberapa waktu lalu.
Dari informasi yang dihimpun tribunkaltim.co.id, kapal penyeberangan tradisional sedikitnya mengangkut 12 orang dan sepeda motor. Sementara, kapal kayu yang lain tidak berpenumpang. Belum diperoleh informasi detail mengenai jumlah penumpang kedua kapal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar