Senin, 17 Oktober 2011

Macam dan Jenis Propeller kapal


Macam - Macam Jenis Propeller (Baling-baling Kapal)

1. Propeller Biasa

 fixed pitch propeller
 
Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch prop-eller) Propeller dengan langkah tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal besar dengan rpm relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan bakar lebih ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal, biasanya di desain secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus untuk kapal tertentu akan memiliki nilai effisi-ensi optimum.
Propeller dengan pitch yang dapat diubah (con-trollable pitch propellers) Propeller dengan pitch yang dapat diubah-ubah, (controllable pitch propeller, CPP) merupakan baling-baling kapal dengan langkah daun pro-pellernya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan misal untuk rpm rendah biasa digu-nakan pitch yang besar dan rpm tinggi digunakan pitch yang pendek, atau dapat digunakan untuk mendorong kedepan dan menarik kapal mundur ke belakang, sehingga hal ini dapat menciptakan pemakaian bahan bakar seefektif mungkin
controllable pitch propellers
Propeller yang berpadu dengan rudder (Integra-ted propeller & rudder)
Propeller yang terintegrasi dengan rudder, IPR merupakan propeller yang hubnya dihubungkan dengan rudder, ini adalah pengembangan terbaru dari propulsi kapal. Kondisi ini menyebabkan arus air dari propeller yang melewati rudder akan memberikan peningkatan pengendalian dan pengaturan rudder, sehingga di peroleh penuru-nan pemakaian bahan bakar. (improved steering and control, and also reduces fuel consumption)
Integrated propeller & rudder

Propeller dengan bolt yang dapat diatur (adjustable bolted propeller).
Jenis propeller ABP, ini merupakan pengem-bangan FPP, dimana daun baling-balingnya dapat dibuat secara terpisah kemudian dipasang pada boss propeller dengnan baut, sehingga dapat distel pitchnya pada nilai optimum yang akan dicapai (allows the most efficient blade matching for optimum efficiency while simpli-fying the installation process), dengan pembua-tan daun secara terpisah ongkos pembuatan dapat ditekan (butuh satu cetakan/mold daun propeller) termasuk pengirimannya.
adjustable bolted propeller

2. Azzimuth thrusters
Azimuth thruster digunkan untuk mempermudah kapal dalam manuver, namun pemakan alat penggerak dengan posisi berada di bagian atas sehingga memberi tempat yang lebih lapan untuk menempatkan penggerak utamanya, baik berupa motor diesel atau motor listrik.

Azzimuth thrusters

3. Electrical pods
Penggunaan propulsi motor listrik mulai dari 5 sampai dengan 25 Mwatt, mengantikan penggu-naan propeller dengan poros dan rudder kon-vensional. Teknologi Pod, memungkinkan untuk menenpatkan propeller pada daerah aliran air yang optimal (hydro-dynamically optimised). Pod propeller diadopsi dari Azimuth Propeller, dengan menempatkan electro motor di dalam pod diluar dari badan kapal.

Electrical pods

4. Tunnel thrusters
Propeller yang ditempatkan didalam terowongan ini biasa digunakan untuk tujuan manuver (Strens/Bow Thruster), sehingga mempermudah kapal untuk manuver terutama di pelabuhan.


 Tunnel thrusters
5. Waterjets
Propulsi kapal menggunakan pompa yang me-ngisap air pada bagian depan dan mendorongnya kebagian belakang sehingga kapal dapat ber-gerak kedepan dengan prinsip momentum. Peng-gerak ini lebih effisein digunkan untuk kapal dengan kecepatan diatas 25 knots dengan power engine 50 KWatt sampai 36 MWAtt

Waterjets

6. Voith Scneider Propeller
Voith Schneider Propeller merupakan bentuk propulsi kapal dengan menggunakan daun ver-tikal yang diputar seperti disk, dimana setiap daun dapat menghasilkan daya dorong pada ka-pal. Sistem ini bekerja mirip pengendali langkah balig-baling helicopter (colective pitch control). Roda gigi dalam mekanisasi propulsi ini, saat berputar dapat merubah sudut serang dari tiap daun propeller (berbetuk hydrofoil) sehingga tiap daun baling-baling akan menghasilkan daya dorong (thrust) pada berbagai arah, menyebab-kan kapal tidak butuh rudder lagi.

Voith Scneider Propeller

TUGAS DINAS JAGA MESIN DI KAPAL



PERATURAN SERAH TERIMA TUGAS JAGA:

1. setengah jam perwira jaga dan oiler pengganti jaga, turun kamar mesin semua kita periksa, temp air pendingin, temp oil masuk n keluar serta dengan tekanan.
2. periksa bahan bakar, LO, pump separator dan mesin kemudi.
3. panel board, lampu indicator kita periksa.
4. temperature gas buang setiap silinder.
5. lihat log book setelah itu srah terima.

SYARAT PENGGANTI TUGAS JAGA:
1. sehat jasmani dan rohani, tidak mabuk,.
2. disiplin tepat waktu
3. harus mempunyai sertifikat pelaut.
4. dapat membaca jurnal kamar mesin
5. tahu menghitung putaran ME s3lama menjalankan tugas jaga.

SEMUA ANGGOTA TUGAS JAGA MESIN HARUS MENGENAI TUGAS :
1. menyiapkan ME untuk olah gerak.
2. menjalankan motor dan pesawat bantu lainnya termasuk AE, pump separator, mesin kemudi dan jangkar.
3. dapat berolah gerak.
4. harus dpt start dan stop semua mesin
5. harus dapat pararel generator
6. harus dpat maintenance dan mengoperasikan mesin.



OILER TUGAS JAGA;
1. membantu masinis jaga
2. meminyaki mesin yang bergerak
3. mencatat temp dan tekanan air tawar maupun minyak lumas

IKUT MENYIAPKAN MESIN UNTUK BERLAYAR:
1. membersihkan kamar mesin
2. hal yang perlu disiapkan saat kapal bergerak
3. check list engine
4. warming up engine
5. trial engine / percobaan mesin
6. stand by ( tunggu perintah dari anjungan)
7. running up/ full away

PENGETIAN TUGAS JAGA MESIN YAITU :
seseorang atau sekelompok personil tugas jaga atau suatu periode tanggung jawab seorang perwira selama mana kehadiranya di kamar mesin merupakan keharusan atau tidak menjalankan tugas jaga.

TUJUAN TUGAS JAGA :
Tugas dinas jaga mesin adalah untuk mencapai keamanan dari mesin tersebut dan kapal sampai tujuan dengan selamat.

PERSIAPAN M/E DAN A/E PADA SAAT OLAH GERAK :
1. parallel generator
2. menghidupkan pump LO
3. menghidupkan pump FW
4. menghidupkan mesin kemudi
5. isi service tank
6. turning ME kurang lebih ½ jam
7. mengisi bejana udara kurang lebih 30 kg/cm2
8. coba mesin kemudi, telegraph ME
9. menghidupkan pump air deck
10. mghidupkan mesin jangkar atau capstan
11. siap untuk olah gerak



PERSONIL TUGAS JAGA MESIN HARUS MEMENUHI SYARAT SESUAI SOLAS74 :
1. memiliki pengetahuan yg memadai ttg fungsi n cara kerja permesinan di atas kapal dan bagian terkait masing2
2. mengerti prinsip kerja yang benar.
3. memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam penanggulangan keadaan darurat dan pencemaran lingkungan laut.

PRINSIP TENTANG PELAKSANAAN TUGAS JAGA MESIN:
1. perwira memastikan bahwa tugas jaga tetap di perhatikan
2. tanggung jawab
3. mengenai tugas masing-masing

ANGGOTA TUGAS JAGA MESIN HARUS MEMILIKI PENGETAHUAN TENTANG:
1. system komunikasi internal
2. rute meloloskan diri dari kamar mesin
3. system tanda bahaya
4. alat pemadam kebakaran
5. penanganan kasus pada mesin tertentu
6. siap mengadakan perubahan kecepatan dan haluan
7. secepatnya ada dan siap menangani mesin.

PERINTAH DARI ANJUNGAN SIAP DI LAKSAKAN:
1. KKM menjamin anggotanya dan selalu melakukan tugas pemeliharaan
2. perhatian yang sungguh2
3. bila dalam keadaan olah gerak menjamin mesin siap
4. perwira tugas jaga mesin tidak boleh merangkap.

TANGGUNG JAWAB PERWIRA YANG MELAKSAKAN TUGAS JAGA MESIN:
wakil kepala kamar mesin dan terutama selalu bertanggung jwab untuk keselamatan dan efesiensi pengoperasian dari pemeliharaan mesin yang mempengaruhi keselamtan kapal dan juga bertanggung jawab dalam pemeriksaan, pengoperasian dan pengujian peralatan yang dibawah tanggung jwab tugas jaga kamar mesin.

TUGAS-TUGAS JAGA DI PELABUHAN:
1. kegiatan yang dilaksanakan bongkar muat, perbaikan, bunker, isi FW, permakan dll.
2. pemimpin bagian masing2; mualim jaga dan masinis jaga.
3. permesinan alat/apa yang beroperasi dan bila tanpa kegiatan permesinan ap yang sdang beroperasi atau yang di perbaiki serta bagaimana kondisinya.
4. mengerti pengoperasian permesinan pada saat tugas jaga termasuk dalam keadaan darurat.
5. mengetahui letak sarana penghubung/tngga/gang away,room door bila sandar( tangga monyet bila labuh jangkar)
6. pengamatan periodic tetap dilaksanakn dan dilaporkan dalam jurnal jaga.
7. pintu2 akses yang menujun tempat terbatas dan saran peringatan
8. segera matikan dan amamnkan permesinan yang tidak digunakan lagi
9. amati lingkungan perairan, apakah ada pencemaran minyak dan biala ada lakukan pencegahan secara memadai.

PERSYARATAN YANG DI PERHATIKAN DALAM PELAYARAN UMUM DAN PENGOPERASIAN PUMP BALLAST:
1. perwira tugas jaga harus mengetahui kebutuhan2 perwira dek yang berkaitan dengan peralatan untuk bongkar muat dan keperluan tambahan untuk system ballast dan system pengaturan stabilitas.
2. perwira tugas jaga harus selalu melakukan pemeriksaan setiap pump yang berjalan secara teratur untuk memastikan tidak ada kerusakan dan menjamin pump berjalan dengan normal.

JIKA KAPAL BERLABUH JANGKAR DI PERAIRAN TERBUKA:
1. suatu tugas jaga mesin yang efesien selalu di laksanakan.
2. pemeriksaan secara berkala selalu di laksanakan terhadap seluruh mesin penggerak dan mesin cadangan.
3. ME dan AE di jaga tetap siap siaga sesuai dengan perintah dari anjungan.
4. langkah untuk pencegahan pencemaran laut oleh kapal terus di lakukan dan bahwa pengaturan pencegahan pencemaran selalu di patuhi.
5. semua system pengendalian kebakaran dan pencemaran selalu siap.



APA YANG HARUS DI SIAPKAN OLEH KEPALA KAMAR MESIN DALAM RENCANA PELAYARAN (voyage planning):
1. tahap perdiapan semua mesin.
2. tahap pemilihan rute.
3. tahap perencanaanjam berangkat.
4. tahap pelaksanaan dan monitoring.
5. rencana pelayaran.

JAGA PELABUHAN;
Pada umumnya jam jaga pelabuhan dilaksanakan sesuai kesepakatan perwira kapal yang intinya harus ada salah satu perwira dek dan mesin. Serta anak buahnya yang sewaktu2 siap/mampu untuk melaksanakan olah gerak kapal bila di perlukan.

LANGKAH-LANGKAH YANG DI LAKUKAN MASINIS JAGA PADA SAAT SERAH TERIMA JAGA:
1. memastikan bahwa masinis pengganti mampu melaksakan tugas yang secara efektif.
2. memberitahukan kondisi/keadaan kamar mesin antara lain.
3. perintah harian dan petunjuk khusus dari KKM.
4. sifat pekerjaan yang dilakukan pada mesin dan system di dalam kapal.
5. ketinggian dan kondisi air/kotoran dalam got, tangki ballast, tangki air tawar dll.
6. ketinggian dan kondisi BB dalam tanki harian/endapan.
7. mengisi buku harian kamar mesin.

TUGAS-TIGAS YANG DI LAKSANAKAN SLAMA TUGAS JAGA MESIN:
1. perwira tugas jaga mesin harus menjamin bahwa pengaturan tugas jaga dilakukan tetap dipertahankan dan bahwa para bawahan yang ambil bagian dalam tugas jaga mesin ikut membantu pengopersian mesin penggerak dan mator bantu secara aman dan efektif.
2. perwira tugas jaga mesin harus terus bertanggungjawab atas pengoperasian kamar mesin waalaupun ada KKM.




YANG HARUS DI LAKUKAN OLEH KKM BILA DALAM PELAYARAN SALAH SATU PERWIRA MESIN TIDAK DAPAT MELAKSAKAN TUGAS JAGA:
1. apabila dalam pelayaran salah satu perwira mesin tidak dapat melaksanakan tugas jaga yang bersangkutan harus memberitahukan kepada KKM agar nantiny perwira yang tidak dapat melaksanakan tugas dapat digantikan sementara atau masinis yang lain atas perintah KKM.
2. jika pada saat penyerahan tugas jaga mesin atau dek suatu kegiatan penting sedang dilakukan, maka kegiatan tersebut harus di selesaikan oleh perwira pengganti jaga dengan diberi tahu oleh perwira pengganti bila mungkin perwira yang digantikan ikut membantu sampai selesai.

PERSIAPAN OHN (one hour notice) PADA SAAT KAPAL MAU BERANGKAT MENINGGALKAN PELABUHAN:
1. menjalankan generator sekaligus parallel dengan generator yang lain untuk menambah daya listrik.
2. periksa tanki BBM, expansi air tawa pendingin, tambah bila kurang.
3. periksa tekanan udara start bertekanan 30kg/cm2, isi bila kurang.
4. periksa jumlah kondisi minyak lumas dalam LO sump tank, tambah bila kurang.
5. jalankan pompa minyak lumas untuk priming.
6. jalankan turning gear lebih kurang 30 menit .
7. laukukan blow off dengan udar start.
8. tutup kran indicator.
9. bila memungkinkan, coba mesin maju mundur dengan koordinasi sama mulaim jaga.
10. bila semua sudah siap dan tidak ada masalah siapkan telegraph posisi standby engine.

  • PERSIAPKAN OHN PADA SAAT KAPAL TIBA:
1. siapkan formulir check list sebelum tiba.
2. jalankan generator sekaligus paraleldengan generator yang lain untuk menambah daya.
3. periksa tekanan udaraa start dalam botol angin.
4. selanjutnya menunggu perintah dari anjungan.
5. setelah olah gerak selesai masinis jaga tidak segera meninggalkan kamar mesin.
6. buka kran indicator untuk blow up ME.
7. turning gear selama lebih kurang 30 menit.
8. matikan pompa yang tidak di perlukan.



PRINSIP OLAH GERAK (langkah-langkah mempersiapkan mesin induk meninggalkan kapal):
1. warning up (pemanasan mesin induk)
2. trial engine (menoren mesin induk)
3. standby
4. running up/full away.

WARNING UP ( pemanasan mesin induk):
1. menjalankan kedua diesel engine generator
2. menjalankan ketel uap.
3. menjalankan sirkulasi air laut pendingin ( sea water).
4. menjalankan sirkulasi air tawar pendingin cylinder (jaket cooling fresh water)
5. memeriksa jumlah bahan bakar di tiap2 tanki
6. menjalankan sirkulasi pelumasan stren tube.

TRIAL ENGINE:
1. membuka katup udara start utama (main starting air) dan tabung udara start di cerat.
2. mematikan motor turning.
3. melepas handle dari roda gila.
4. posisi remot di pindah dari C/R ke W/H.
5. di lakukan pengetesan kemudi darurat.

STANDBY:
1. menunggu perintah dari anjungan
2. siap melakukan perubahan kecepatan
3. memperhatikan kondisi bejana udara start.

RUNNING UP (FULL AWAY):
1. mematikan salah satu diesel generator
2. menutup udara start utama
3. mematikan salah satu compressor
4. mengganti bahan bakar dari MDO dan MFO
5. menerima petunjuk khusus dari KKM

STANDAR DINAS JAGA:
1. fitness (kebugaran) untuk bertugas.
2. dalam periode 24 jam (sehari) paling sedikit 10 jam waktu untuk istrahat dua periode istrahat tidak kurang dari 6 jam.
3. bila dalam keadaan darurat/sedang latihan aturan diatas tidak diikuti.
4. periode istrahat 10 jam sehari tersebut dapat di kurangi menjadi 6 jam asal tidak boleh lebih dari 2 hari.
5. sertifikasi.
6. rencana pelayaran.



PRINSIP TENTANG PENGATURAN TUGAS JAGA MESIN:
1. komposisi harus memadai.
2. kriteria yang perlu mendapatkan pertimbangan;
3. Jenis kapal, jenis permesinan dan kondisi permesinan
4. Pengawasan mesin
5. Pengaruh kondisi cuacaburuk, perairan dangkal dan kondisi darurat.
6. Kualifikasi dan pengalaman petugas jaga mesin
7. Keselamatan jiwa, keselamatan kapal dan muatan serta keselamatan pelayaran
8. Adany peraturan intenasional, nasional dan peraturan setempat yang perlu mendapat perhatian.
9. Menjaga pengoperasian.


PENGETAHUAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH PETUGAS JAGA MESIN SELAIN TUGASNY MASING2:
1. Penggunaan system komunikasi internal.
2. Rute meloloskan diri dari kamar mesin
3. System tanda bahaya kamr mesin dan harus mampu membebaskan antara berbagai system tanda bahaya yang ada dengan referensi khusus tanda bahaya kebakaran.
4. Jumlah, letak dan jenis2 alat pemadam kebakaran dan alat pengendali kerusakan dalam kamar mesin berdama dengan penggunaanya dan berbagai kemacetan untuk keselamatan yang harus di perhatikan.


PROTECTION OF MARINE ENVIROMENT SEBAGAI SEORANG DINAS JAGA :
1. Semua petugas jaga harus memahami dan menyadari sepenuhny akibatyang timbul akibat apabila terjadi pencemaran.
2. Harus mengambil setiap tindakan pencegahan terhadap terjadiny pencemaran.
3. Tindakan pencegahan mengacu pada peraturan internasional yang berlaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar