Selasa, 18 Oktober 2011

Belajar Towing and Lashing Survey buat Pelaut Indonesia


Towing and Lashing Survey











Tiga hal yang penting dalam towing dan lashing survey:
-----Kondisi Tug Boat & Barge-----------------
-----Cargo--------------------------------------------
-----Towing arrangement serta lashing------

Towing and lashing survey bisa berarti sebuah inspection atas kelayakan sebuah kapal tugboat untuk menarik kapal tongkang beserta dengan muatan yang dibawanya aman dari pelabuhan muat sampai dengan pelabuhan tujuan sehubungan dengan kelaiklautannya.


TUG BOAT


1. Hull
Pemeriksaan kondisi lambung kapal/hull apakah layak laut sesuai sertificate dan peraturan-peraturan (regulasi) yang berlaku, pada pemeriksaan ini meliputi pada pemeriksaan kondisi sheel plate, deck plate, crews compartement, engine room, side scuttles, sky lights, deck accessories, serta kekedapan watertight door opening, manholes, dan air pipes.

Hull









2. Main engine & Auxiliary engine
Pemeriksaan secara visual atau engine trial. Jika perlu periksa juga log book untuk mengetahui kejadian-kejadian terhadap mesin.

Engine










3. Navigation, communication, steering gears and safety equipment
Pastikan tersedia 1 unit radar, 1 unit VHF radio, 1 unit SSB radio.
periksa pula kondisi navigation light agar dapat berfungsi dengan baik dan safety equipment apakah dapat berfungsi dan tidak expire.


Navigation room












4. Towing Equipment
Harus terdapat 2 coil Towing line dia 3" s/d 4" diatas tugboat, 1 coil untuk digunakan dan 1 lagi untuk cadangan. Panjang towing line antara 150 s/d 175 meter.

Towing line









5. Towing braidles
Towing braidles ini dipasang pada tongkang yang ditunda dan diikat pada towing chock (smith pad eye/smith bracket) dan dalam kondisi baik serta belum terdapat serat-serat baja yang terputus.

Braidles











6. Shackles
Shackle yang harus tersedia diatas tug boat disesuaikan dengan kapasitas bollard pull, minimal tersedia 3 buah untuk keperluan singgle tow 25 ton, 5 s/d 10 ton minimal 3 buah untuk penempatan shackle tersebut pada bagian antara towing line dengan braidles, dan antara braidles dengan towing chock.

Shackle









7. Towing hook
Periksa apakah towing hook dapat berfungsi dengan baik


Towing hook








8. Towing Arch
Bagian ini berfungsi sebagai pengaman dari towing line pada saat kondisi towing.


Towing Arch









9. Sertificate
yang dikeluarkan BKI :
- Seaworthiness Certificate (Hull & machinery)
- Load line certificate
- Certificate of registry
Direktorat Perhubungan Laut :
mencakup Kesempurnaan dan Lambung timbul

10. Bunker oil
Harus dipastikan bahwa bahan bakar cukup untuk pelabuhan tujuan.
olehnya itu perlu diketahui Horse power tugboat, Fuel capacity, fuel consumption, speed, dan voyage.

Menurut jenisnya Tugboat digolongkan :

1. Ocean Tugboat : yang digolongkan Ocean Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) lebih dari 2000 BHS, dengan panjang antara 38–76 m.

2. Coastal Tugboat : yang digolongkan Coastal Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) antara 600 sampai dengan 2000 BHP, dengan panjang 21 – 36 m.

3. Inland Tugboat : yang digolongkan Inland Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) dibawah 600 BHP.

4. Harbour Tug : yang digolongkan Harbour Tug ialah tugboat dengan kekuatan mesin kurang lebih 800 HP, tetapi sesuai dengan perkembangan besarnya kapal, seperti adanya super tanker, bulk carrier dan kapal penumpang samudera, Harbour Tug ada yang bertenaga sampai 3600 HP.

Menurut fungsinya dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Tugboat yang digunakan untuk membantu olah gerak kapal besar selama di pela-buhan sewaktu akan sandar atau berangkat.
2. Tugboat yang khusus digunakan untuk menangkap ikan dengan pukat tarik.
3. Tugboat digunakan untuk menunda tongkang sebagai sarana transportasi antar pelabuhan.
4. Hydroconic Tug.
5. Kort Nozzle Tug.
6. Voith Schneirder Tug.
7. Docking Tug.

BARGE / TONGKANG


1. Hull
Pastikan draught mark, plimsoll mark tertera dengan jelas pada lambung tongkang dan periksa kondisi lambung teutama pada resiko kerusakan lambung berlubang atau bocor yang dapat menyebabkan tongkang tenggelam.

Hull









2. Deck
Memeriksa kondisi deck cargo space apakah rusak atau keropos.

deck cargo








3. Double bollard dan Fender
Pemeriksaan kondisi double bollard untuk keperluan tambat dan Memeriksa ketersedian dan kondisi Half round fender atau Tire fender


Double bollard










Tire fender








4. Tow chock/smith pad eye
Umumnya smith ini dilengkapi pin dan pengunci untuk mengikat braidles dengan kuat.

smith pad eye









5. Manhole
Manhole pada tongkang terdapat 2 buah untuk tiap kompartement/tangki. Manhole mesti dilengkapi oleh rubber gasket, tightening bolts dan bila perlu disemen agar terjamin kekedapannya.

Manhole









6. Sideboard beserta Stanchion
Sideboard dan stanchion berfungsi sebagai penahan barang diatas tongkang.

Sideboard with stanchion









7. Rampdoor dan Lamp pole
Rampdoor adalah tempat keluar masuk barang/alat-alat berat.
Lamp pole pada tongkang terdapat pada bagian depan kiri dan kanan serta satu dibelakang bagian tengah.

Rampdoor








Berdasarkan fungsinya Tongkang/Barge dibagi atas :
Oil Barge : jenis tongkang dengan konstruksi khusus untuk memuat berbagai jenis minyak. Bentuk bangunannya sama dengan Flattop Barge hanya ada penambahan pipa sounding, pipa udara, pipa untuk muat-bongkar bahan bakar dan tank hatch untuk setiap kompartemennya

Flattop Barge : jenis tongkang dengan konstruksi sederhana dari suatu bangunan yang diberi sekat-sekat membagi bangunan tersebut menjadi beberapa ruangan kedap air.

Flattop Oil Barge : jenis tongkang yang fungsinya di atas main deck untuk muatan dry cargo dan di dalam kompartemen dapat diisi muatan minyak (cair).

Water Barge : jenis tongkang dengan konstruksi untuk memuat air tawar. Bentuk bangun-annya sama dengan Flattop Barge dengan penambahan pipa sounding, pipa pengisian dan pipa udara di setiap kompartemennya.

Flattop Water Barge : jenis tongkang dengan konstruksi perpaduan antara Flattop Barge dan Water Barge.

Hold Barge : jenis tongkang yang konstruksinya merupakan satu atau lebih kompartemen yang terpisah, dibagian atas diberi tutup dengan wooden boards atau pontoons.

Lash Barge : jenis tongkang yang konstruksinya hampir sama dengan Hold Barge, hanya konstruksi hull merupakan kotak tidak ada swimend/rake.

Piling Barge : jenis tongkang flattop dengan penambahan alat pancang sebagai sarana untuk pekerjaan pemancangan.

Working barge : jenis tongkang flattop dengan penambahan akomodasi di atas dek untuk para pekerja, apabila mengerjakan pekerjaan di laut.

Hopper Barge : jenis tongkang dengan konstruksi khusus untuk memuat lumpur. Tongkang ini dipergunakan untuk membantu kapal keruk, untuk menampung lumpur yang telah dikeruk. Konstruksinya hampir sama dengan Hold Brage tetapi mempunyai ruangan samping dan bottom tengah yang dapat dibuka untuk membuang lumpur.

Crane barge : Tongkang yang dilengkapi alat angkat/crane.

Sistem menarik/menggandeng tongkang antara lain :
1. Tandem Tow
2. Single Tow
3. Tandem Tugs
4. Side Tow
5. Honolulu / X’mass Tree
6. Breasted Tugs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar