(Analisa/m ali akbar). DIGIRING:
Ke-12 tersangka penggelapan 20 ton RBD Palm Olein tujuan ekspor Myanmar,
digiring menuju ruang tahanan Mako Ditpolair Poldasu Belawan, Rabu
(26/2). Akibat aksi para kru kapal itu, pihak eksportir dirugikan
ratusan juta rupiah.
“Total tersangkanya ada 17 dan lima orang lagi masih buron,” kata Wakil Direktur Polairdasu AKBP BR Gultom, saat pemaparan di Mako Ditpolairdasu Belawan, Rabu (26/2).
Berdasarkan laporan pihak korban, pada awal Januari lalu RBD Palm Olein yang berjumlah 4.249.897 metrik ton tersebut diangkut dengan kapal MT AU Gemini dari Belawan menuju Pelabuhan Yangon Myanmar.
Meski kapal telah tiba pada 6 Januari 2014 di perairan Myanmar, namun harus labuh jangkar di tengah laut selama hampir satu bulan guna menunggu antrean masuk Dermaga Yangon.
Diduga selama masa penantian sandar itulah, para kru kapal beraksi menjual sejumlah muatan, yang masih berupa minyak goreng, kepada sejumlah awak kapal asing.
Pasalnya, ketika dilakukan sounding di Pelabuhan Yangon pada (6/2) lalu, muatan kapal berbendera Indonesia itu menyusut sekitar 20.688 metrik ton sehingga pihak eksportir yakni PT Pelayaran Samudera Layar Sentosa (PSLS), merugi Rp206 juta lebih.
“Kasus penggelapan ini diduga sudah sembilan kali terjadi di anak perusahaan dari Musim Mas Group tersebut,” ungkap Wadirpolair didampingi Kasubdit Gakkum AKBP Tri Setyadi Artono SH SIK.
Begitu pada Rabu (19/2) lalu kapal tiba seusai berlayar dari Myanmar, para tersangka langsung diciduk petugas. Di antaranya M (46) selaku bosun warga Kabupaten Sidoarjo, MA (31), selaku juru mudi warga Jawatimur, Tar (25), juru mudi asal Tj Priok, AP (26) warga Makasar, DNAS alias Devi (22), War (38) warga Jawa Tengah, GK (27) warga Papua, EJP (44) selaku electrian warga Solo, Pri (27), JWP (46) selaku masinis II asal Jateng, dan AA (24) warga Sulsel.
“Para tersangka yang dijerat melanggar pasal 363 dan 372 KUHPidana itu kini ditahan di Rutan Mako Ditpolair, guna proses hukum lebih lanjut,” ungkapnya seraya menyebut dari para pelaku disita sejumlah uang tunai dalam bentuk dolar dan rupiah diduga hasil penggelapan.
Menurut keterangan Hendra Leo, Manajer Operasional PT PSLS, selama ini aksi penggelapan seperti ini sukar dibuktikan pihak perusahaan karena para pelaku ‘bermain’ secara profesional.
Belakangan begitu adanya laporan dari pihak importir terkait berkurangnya jumlah barang sehingga kasus ini pun kemudian ditindaklanjuti. Begitu juga kecurigaan pihak perusahaan pun terbukti terhadap kerusakan salah satu tangki penyegelan No. 25 RBD Palm Olein di kapal pengangkutan.
Terhadap aksi kejahatan ini, selain diganjar hukuman penjara, pihak perusahaan akan memberikan sanksi pemecatan terhadap 12 kru kapal tersebut, ujar Leo. (maa)
0 Response to "Aksi pencurian 20 ton lebih Refined Bleaching Deodorant (RBD) Palm Olein tujuan ekspor Myanmar"
Posting Komentar