Tim SAR Basarnas mendirikan posko penyelamatan di Pantai Ambalat, Kecamatan Amburawang Laut, Kutai Kartanegara
Radit dan Mulyadi, warga Muara Koala, Kecamatan Samboja, ditemukan tewas di dalam bilik kapal yang mereka tumpangi, Selasa (15/1), dini hari. “Mereka bisa dievakuasi dari kapal pada dini hari. Mereka ditemukan ada dalam ruang mesin ketika musibah terjadi,” kata Kepala Sub Operasi Basarnas Balikpapan, Mujiono SE.
Kedua korban adalah anggota nelayan yang tengah mencari ikan di perairan Amburawang Laut, jaraknya sekitar 10 mill (17 Km) dari Pantai Ambalat, Kecamatan Amburawang Laut, Kutai Kartanegara, pada Sabtu (12/1) lalu. Mereka mencari ikan bersama Aco, Langkong, Dabo, dan Itang, yang juga warga Koala. Dengan menggunakan kapal kayu berukuran 3 x 8 meter, mereka tetap berlayar, meski cuaca laut berangin kencang, hujan, dan gelombang tinggi.
Cuaca yang tidak bersahabat itu akhirnya menyebabkan kapal terbalik. Empat nelayan, Aco, Langkong, Dabo, dan Itang, berhasil selamat. Radit dan Muliyadi diduga kuat terjebak dalam kapal ketika musibah terjadi.
Sehari kemudian, gabungan tim SAR dari sejumlah elemen relawan mencoba melakukan evakuasi untuk menemukan dua korban. Senin siang, saat arus air laut 20-24 km/jam, disertai ombak setinggi 2 meter, mereka melakukan evakuasi. Dibantu tugboat dari kelompok nelayan Koala, mereka menarik kapal tenggelam sejauh 12 mil.
“Tugboat kelompok nelayan melempar jangkar dan diperkuat dengan bantuan para penyelam Basarnas. Enam penyelam yang terjun ke kedalaman 25 meter dan jarak pandang 0 meter. Saat itu angin 0,8 knot,” kata Mujiono.
Tugboat pun akhirnya bisa menarik kapal naas itu ke Koala hingga ke kedalaman 5 meter. “Pukul 03.00, semua sudah selesai. Korban dan kapal bisa diangkat dari laut," kata Mujiono.
0 Response to "2 Nelayan Ditemukan Tewas Terjebak di Kapal Karam"
Posting Komentar