Marine Surveyor & Inspection Services

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)
Marine Surveyor

Belajar Menghitung Muatan Kapal Kargo dan Tongkang


Selamat Pagi bertemu kembali kita di halaman blog para pelaut Indonesia di Berita Kapal, Kali ini kita akan membagikan ilmu tentang belajar menghitung muatan di kapal kargo dan Tongkang, Pada bagian ini, penulis akan membagi pengetahuan bagaimana cara mengetahui berapa jumlah muatan yang telah masuk termuat/ keluar terbongkar diatas kapal.Beberapa hal yang perlu anda baca dan ketahui ulasan berikut untuk bekal dalam perhitungan muatan kapal.

Klik disini untuk lihat contoh 
BULK CARRIER dari Shipbuilding Co Ltd



A. Teori Dasar Archimedes
Sebelumnya akan mengulas hukum Archimedes yang telah diterapkan dalam penentuan besar nilai muatan yang telah berada diatas kapal. Mungkin para pembaca masih ingat akan bunyi hukum Archimedes yang berbunyi sebagai berikut;

"Benda yang dibenamkan dalam bidang air, maka benda yang bagian terbenam sebanding dengan berat/ volume air yang dipindahkan".


Dari penerapan hukum tersebut maka diatas kapal didapatkan besar nilai muatan dikapal dengan cara yaitu : 
Penentuan Muatan diatas kapal dengan mengambil nilai perubahan atau perbedaan berat/ volume benaman kapal saat akhir (Final Displacement) dikurangi dengan berat/ volume benaman kapal saat awal (Initial Displacement).



[Muatan diatas Kapal = Final Displacement - Initial Displacement]



B. Tahap Pelaksanaan Draught Survey
Berdasarkan teori Dasar Archimedes serta keterangan gambar maka kita dapatkan adanya perbedaan 
volume antara volume benaman akhir (Final) dengan volume benaman awal (Initial). Dari perbedaan tersebut diketahui bobot muatan yang berada diatas kapal. Setelah kita pahami teori hukum archimedes, mari kita memulai mengupas masalah bagaimana Draught Survey dimulai. Urutan pelaksanaan Draught Survey yaitu;
1. DRAFT READING 
Pembacaan Draft Kapal dari ke-enam titik draft kapal untuk referensi berat/ displacement kapal. Lokasi ke-enam draft kapal tersebut yaitu seperti contoh gambar berikut ini.

2. MEASURING 
Pengukuran Tanki Ballast, Tanki Fresh Water, Tanki Fuel, Tanki Diesel Oil, 
Tanki Lub Oil, Ukur Nilai Density Perairan, Ukur Nilai Density Cairan dalam tanki-tanki diatas kapal dsb.
3. DATA CHECK AND CALCULATION 
Pengecheckan Data Kapal, Data Koreksi Draft, Perhitungan Ballast, Perhitungan Fuel Oil, Perhitungan Diesel Oil, Perhitungan Lub Oil,  Perhitungan Muatan.
Dari pelaksanaan ketiga urutan diatas maka dapat diketahui nilai volume/ berat benaman kapal.






B. 1. Tahap Draft Reading

Pengenalan Draft Kapal
Mengenai Draft Reading (Pembacaan Draft) mungkin bagi pemula/ tingkat pelajar masih bingung mengenai sehingga muncul pertanyaan Apa itu Draft, Seperti apa Draft Kapal dan bagaimana pembacaan Draft Kapal? 
Memang seperti apa Draft Kapal, kami rasa pemula akan cepat memahami jenis Marking Draft Kapal, tetapi bagi pemula terkadang agak sulit khususnya pada pembacaan draft kapal, apa lagi kondisi laut yang berombak atau swell sehingga butuh waktu lama dalam pembacaan draft kapal.
Untuk menjawab rasa penasaran anda bagi pemula;
  • Apa itu Draft Kapal? "DRAFT bisa diartikan yaitu besar nilai ukur tenggelamnya kapal didalam bidang air, diukur dari Dasar Lunas Kapal hingga ke Permukaan bidang air dimana kapal tersebut berada".


  • Seperti apa Draft Kapal, selama ini draft kapal yang tergambar pada lambung kapal menggunakan dua versi unit ukuran draft, yaitu UNIT METER dan UNIT FEET INCH. Adapun contoh mark draft kapal yang menggunakan kedua unit tersebut dibawah ini.
Lihat Gambar dibawah
Contoh Draft dengan Satuan Meter

(Gambar 1.1)

(Gambar 1.2)













(Gambar 1.3)



(Gambar 1.4)
















Note:
- Pada (Gambar 1.2), Apa bila kita baca adalah sekitar  6M 32Cm / 6M 34Cm.
- Pada (Gambar 1.3), Merupakan keterangan ukuran baku, ukuran semuanya kelipatan 10Cm.
- Pada (Gambar 1.4), Apa bila kita baca adalah sekitar 10M 02Cm/ 10M 03Cm.





 Lihat Gambar dibawah
Contoh Draft dengan Satuan Feet Inch (Imperial System)

(Gambar 2.1)


(Gambar 2.2)
(Gambar 2.3)




(Gambar 2.4a)

(Gambar 2.4b)

Note :
- Pada (Gambar 2.2), Apa bila kita baca adalah sekitar  19Ft 03Inch/ 19Ft 04Inch. Setelah itu kita koversikan ke dalam satuan Meter untuk penabelan hitung Displacement.(Tergantung dari Tabel Hitung apakah menggunakan satuan Meter atau Imperial)
- Pada (Gambar 2.3), (Gambar 2.4a) dan (Gambar 2.4b), Merupakan standar dasar ukuran jarak antar angka untuk acuan dasar pembacaan draft.
Untuk akhir-akhir ini banyak kapal menggunakan satuan meter, karena lebih mudah dalam pembacaan dan konversinya. Sehingga jarang kita temui kapal dengan ukuran satuan imperial.



Trik Pembacaan Draft
Pembacaan Draft kapal terkadang membuat kita kerepotan apabila kapal berada di laut terbuka (open Waters) dengan alun laut/ ombak laut yang begitu besar/sedang serta ritme alun tersebut begitu cepat. Dari kondisi itulah terkadang bagi pemula bahkan yang sudah berpengalaman akan kerepotan dalam menentukan berapa draft kapal. Apabila anda sering menghadapi masalah seperti itu, maka anda akan lebih mudah dalam pembacaan jika anda punya trik/ cara pembacaan draft kapal.
Maka itu penulis akan membagi trik berdasarkan pengalaman serta good seamanship/ kebiasaan pelaut yang baik. 
Adapun trik pembacaan sebagai berikut;
 Ø Average Reading/ Ambil Rata-rata Alun
Dengan mengambil nilai rata-rata pembacaan alun tertinggi dan alun terendah, kita catat pembacaan tersebut setelah itu kita bagi dengan frekuensi pembacaan.
Ø Reading on Slack Condition/ Pembacaan saat Alun Tenang.
Pembacaan dengan cara ini, kita harus benar-benar tungggu kesempatan alun slack/ alun tenang disaat kondisi alun yang begitu cepat berubah dan ritme nya cepat. Disela-sela perubahan alun yang begitu cepat, akan ada kondisi alun slack/ tenang. 
Ketika alun slack kita baca draft kapal dengan baik.
Ø Reading with Floating Ball in Transparant Hose (Draft Indicator)/ Pembacaan Menggunakan Bola Apungan dalam Selang.
Pembacaan dengan bantuan alat berupa bola apungan yang diletakkan didalam selang transparan akan lebih baik, karena penempatan selang ditenggelam dengan posisi berdiri vertical sejajar dengan lambung kapal sehingga terisi oleh air dan bola apungan akan tenang mengapung didalam selang.
Contoh Gambar  peralatan pendukung pembaca draft atau Draft Indicator Reader.
Draft Indicator Reader

Sebuah tabung plastic/ selang transparan diberi lubang pada setiap ujungnya dengan panjang 1 m dan berdiameter 2 cm, diberi pemberat sekitar 1 kg, dan diberi indikator pelampung/ bola apungan dalam tabung tersebut, seperti dalam gambar diatas. Dengan adanya alat ini pada indikator apungan , bola apungan akan terlihat naik turun dengan tenang, bola apungan saat kondisi tenang tersebut merupakan titik baca draft.

Setelah melewati tahapan pembacaa draft kapal, dimana kesulitannya adalah membaca draft kapal dalam kondisi perairan yang berombak dan ritme ombak yang begitu cepat. Bila kesulitan tersebut kita telah lewati dan pembacaan draft kapal kita dapatkan figure nya, maka kita melanjutkan ke tahap berikutnya.




B. 2. Tahap Measuring

Pengenalan Alat Ukur
Pada tahapan ini, kita diminta untuk mengukur/ sounding maupun ullaging tanki-tanki yang berada diatas kapal, tanki tersebut adalah tanki ballast, tanki bahan bakar kapal, tanki pelumas mesin kapal, tanki air tawar kapal, megukur kekentalan/ density masing-masing cairan dalam tanki tersebut  dan density perairan dimana kapal itu berada. Perlu anda pahami sebelum melakukan pengukuran, beberapa alat pengukur yang digunakan, yaitu;
1. Sounding Tape
Digunakan untuk mengukur kedalaman cairan yang berada didalam tanki, apabila tanki tersebut adalah tanki ballast atau tanki air tawar, maka sounding tape kita lumuri dengan Water Paste/ Pasta Air, begitu juga sebaliknya apabila tanki yang ukur adalah tanki fuel/ bahan bakar maka kita gunakan Gasoline Paste. Karena dari kedua pasta tersebut akan menghasilkan warna yang berbeda-beda bila dicelupkan kedalam cairan yang sesuai atau berbeda.
Dipping Tape/ Pemberat

Sounding Ballast/ Fuel Tank
Sounding Tape


 
Water Paste

Gasoline Paste














2. Hydrometer dan Water Sample Dipper
Hydrometer, peralatan ini untuk mengukur tingkat kekentalan/ density suatu cairan. Jenis hydrometer yang sering digunakan yaitu jenis Zeal Hydrometer. Sedangkan Sample Dipper digunakan untuk mengambil cairan yang akan diukur, setelah itu cairan kita tempatkan pada gelas ukur atau tabung penampung, lalu kita masukkan Hydrometer untuk mengukur  kekentalan cairan tersebut. 



Tujuan dari penggunaan hydrometer yaitu untuk mengetahui berat jenis cairan dalam tanki guna perkalian volume cairan tersebut.


Dari keseluruhan hasil sounding atau ullaging tanki, maka kita konversikan hasil sounding/ ullaging dengan menabelkan untuk mengetahui volume cairan dalam tanki. Setelah kita mendapatkan volume cairan dalam tanki maka langkah berikutnya adalah mengkonversikan volume tersebut dengan rumus diatas, sehigga kita dapatkan berat cairan dalam tanki. 

Kami rasa tahap measuring cukup sampai disini, para pemula akan memahami tahapan ini dengan membaca loading manual/ manual perhitungan tanki ballast, tanki bahan bakar dan tanki air tawar.




B.3. Tahap Calculation 

Persiapan Perhitungan
Setelah anda melewati Tahap Reading dan Tahap Measuring, maka anda memasuki Tahapan Calculation/ Perhitungan, dimana tahapan ini anda diminta untuk mengerti, perhatian serta ketelitian dalam pengaplikasian suatu hasil observasi/ pengechekan kedalam rumus/ format perhitungan drauht survey.
Ketika anda selesai melaksanakan tahapan sebelumnya, maka memiliki data;
1) Draft Kapal. 
2) Data Density Perairan. 
3) Data Hasil Soundingan Tanki Ballast, Bahan Bakar, Air Tawar dll. 
     (Data Hasil Observasi/ Check bersama Mualim I/staff/crew kapal).
Dengan ketiga hasil data tersebut diatas, maka kita memasuki tahapan perhitungan. Berdasarkan data diatas kita bisa memulai persiapan pra-perhitungan yaitu;
a) Penge-checkan Data-data/ Dokumen Kapal, meliputi;
        - Ship Particular.
        - Ship Loading/ Discharging Manual Booklet.
        - Hydrostatic Table/ Hydrostatic Curve.
        - Displacement Table.
        - Tank Sounding Table (Tanki-tanki Ballast, Bahan Bakar dsb).
        - Capacity Plan & Stowage Plan
        - Loadline Document/ Certificate
        - Records of Ship Constant.
        - Light Ship/ Bobot Kosong Awal Kapal saat pertama kali dibuat.
        - Ukuran Panjang LBP (Lenght Between Perpendicular)
b) Penge-checkan Data Koreksi Draft Kapal.
        - Jarak antara Marking Draft Depan dengan Marking Draft Belakang. (LBM)
        - Jarak antara Marking Draft Depan dengan Perpendicular Depan. (LF)
        - Jarak antara Marking Draft Tengah dengan Metacenter/Midship. (LM)
        - Jarak antara Marking Drfat Belakang dengan Perpendicular Belakang. (LA)
        Biasanya disertai keterangan gambar, seperti contoh dibawah ini.

(Gambar 3.1)
      Pembacaan draft kapal yang kita dapatkan belumlah benar karena letak draft mark tidak tepat pada perpendiculer atau tipping center, maka itu perlu digeser dengan menambah/ mengurangi sesuai besar nilai koreksinya.
Setelah data-data kapal diperoleh dan total ballast, total bahan bakar, serta total air tawar diketahui, maka kita bisa memasuki tahap perhitungan muatan kapal. Dibawah ini merupakan form kurang lebihnya sama dari semua para surveyor dalam pelaksanaan urutan perhitungan Draught Survey.
(Gambar 3.2)
Keterangan Pengerjaan pada Form Calculation :

Tahapan No. 1, 2 & 3
- Untuk Mean Draft (letter a, d & g)
   Mean Fwd/ Mean Mid/ Mean Aft Draft = Draft Port side + Draft Starboard side
                                                                                      2
- Draft Correction (letter b, e & h)
  Formula Hitung 
       Draft Correction = Jarak Draft Mark dari Perpendicular x Apparent Trim
                                                                          Jarak antar Draft Mark (LBM)
                                                                                    atau
                                          = Jarak Draft Mark Tengah dari Tipping Centre x App Trim
                                                                          Jarak antar Draft Mark (LBM)
  Apabila
    a. Trim by stern (Kapal Trim Belakang), Jika letak Draft Mark berada didepan Perpendicular/ Tipping Centre maka 
       Nilai Corretion nya adalah Plus (+).
    b. Trim by ahead (Kapal Trim Depan), Jika letak Draft Mark berada didepan Perpendicular/ Tipping Centre maka 
       Nilai Correction nya adalah Minus (-).
    Kedua ketetapan diatas akan terbalik bila letak Draft Mark dibelakang perpendicular/ tipping centre. Jika anda masih bingung atau belum memahami ketetapan Draft Correction diatas, anda bisa mencoba memahami melalui gambar dibawah ini.
(Gambar 3.2)

Dari Gambar diatas dan dibawah dapat kita simpulkan bahwasanya Draft Mark yang kita baca perlu kita geser tepat menuju ke posisi Perpendicular atau Metacentre Kapal
(Gambar 3.3)
 
(Gambar 3.4)
(Gambar 3.5)

- Untuk True Draught (letter c, f dan i), Setelah anda mendapatkan besar nilai draft correction, maka anda tinggal mengaplikasikan besar nilai draft correction tersebut dengan menambahkan/ mengurangkan pada draft mean.

   True ..... Draught = Mean Draught  +/-  Draught Correction

Begitu anda memahami Gambar 3.2 sebagai acuan dasar koreksi draft. Maka anda dapat memasuki tahapan berikutnya.

Tahapan No. 4
Dari pembacaan draft serta pencarian koreksi, keseluruhannya untuk mencari draft sebenarnya secara rata-rata. Dengan istilah lain True Draft atau Quarter Mean Draft, dengan rumus perhitungan sebagai berikut;

Quarter Mean Draft = T Forward Draft + ( 6 x T Mid Draft ) + T Aft Draft
                                                                                                8

Tahapan No. 5
Displacement Correspondent dalam artian berapa nilai displacement berdasarkan Quarter Mean Draft hasil pembacaan draft survey. Nilai Displacement corespondent didapatkan dari pentabelan pada table Hydrostatic Table/ Displacement Table dengan acuan Quarter Mean Draft, pada pentabelan sering dilakukan dengan cara interpolasi untuk ketepatan nilai Displacement untuk kondisi sesuai Quarter Mean Draft.
Contoh Cara Interpolasi dalam Pentabelan:

(Gambar 3.6)


Tahap No. 6A dan 6B
Pada tahapan ini (Trim Correction) kita banyak diminta untuk lebih mengerti beberapa istilah yang digunakan dalam koreksi displacement kapal karena pengaruh adanya trim yang terjadi diatas kapal pada saat itu. Sebelum memasuki lebih dalam pada bagian ini, penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam koreksi trim yaitu sbb;






Tahap No. 7
Pada tahapan ini, setelah kita mendapatkan Nilai Trim Correction. Maka untuk mendapatkan Displacement yang telah terkoreksi oleh Trim Correction, yaitu dengan formula sbb;

      Displ after Corr by Trim = Displ Corespondent +/- Total Trim Correction


Tahap No. 8
List Correction/ Koreksi kemiringan diterapkan apabila pada saat draught survey kondisi kapal tidak tegak/ up right dimana ada kemiringan yang mempengaruhi terjadinya perbedaan antara draft tengah kanan dan draft tengah kiri kapal.
Dengan adanya kemiringan kapal, perlu anda pahami untuk mengerti kenapa ada Koreksi Kemiringan. Jika anda perhatikan pada layer yang berwarna kuning, merupakan segitiga benaman yang kita cari besar nilainya untuk menggantikan posisi layer warna biru (layer yang tidak tenggelam). Bila besar layer Kuning telah kita dapatkan untuk menggantikan layer Biru, maka kita dapat menambahkan ke Displacement yang sudah terkoreksi oleh trim.
Rumusan List Correction:

                       List Correction = 6 ( D2 - D1 ) x ( TPC2 - TPC1 )

                                         D12      = Draft midship
                                         TPC12 = TPC pada saat draft tersebut D12
                             (List Correction, Tonnase nilainya selalu Positif)


Tahapan No. 9
Setelah mendapatkan besar nilai koreksi kemiringan/ list correction, maka anda tinggal menambahkan dengan displacement yang sudah dikoreksi oleh trim koreksi.

Tahapan No. 10 dan 11
Pada tahapan ini untuk mengetahui koreksi benaman kapal pada tingkat kekentalan atau berat jenis bidang air dimana kapal berada. Untuk mengetahui tingkat kekentalan perairan sekitar kapal, maka diadakan pengambilan air untuk diukur tingkat kekentalanya. Area atau posisi mana daerah pengambilan air yaitu ke 6 titik (depan kanan, depan kiri, tengah kanan, tengah kiri, belakang kanan, belakang kiri) apabila kapal berlabuh/ tidak sandar didermaga, bila sandar didermaga maka kita ambil pada sisi laut/ perairan saja. Pengambilan sample air lebih baik adalah sedalam 50% dari draft kapal.
Kita gunakan Hydrometer jenis Zeal yang memiliki skala besar untuk memudahkan dalam pembacaan, hydrometer memiliki satuan Kg/ltr.







Untuk mencari Besar Nilai Koreksi Density menggunakan rumusan sbb;

                 Corretion by Density = ( MD - SD )   x    Displacement
                                                                          SD

                MD  = Nilai Density perairan yang di observasi (sekitar kapal)
                SD    = Ship Density/ Density Kapal berdasarkan Hydrostatic sebagai standar ukur
                             kapal ketika dibangun oleh Shipbuilder......Standar tersebut yaitu 1.025
                Displacement = Displacement kapal yang telah terkoreksi kemiringan.
                                      Nilai koreksi ini selalu bernilai "Negatif (-)"



Tahapan No. 12, 13 dan 14
Dengan mendapatkan Displacement yang telah terkoreksi oleh koreksi density, maka kita tinggal beberapa langkah tahapan yang lebih singkat untuk mendapatkan Net Displacement Kapal. Kita mendapatkan Nilai Net Displacement tersebut dengan rumusan sbb;

Net Displacement = Displacemant Corr by Density - Deduct Weight

Data Deduct Weight merupakan berat pengurangan yang berasal dari berat selain berat kapal itu sendiri dan Constant Kapal, jadi pengurangan berat ini berupa berat Ballast Water, Fresh Water, Fuel Oil, Diesel Oil, Spare Lub Oil, atau Other (berarti berat tambahan lain pada saat itu/ saat survey).

Dengan mendapatkan Nilai Net Displacement pada saat Initial dan Final, maka mendapatkan nilai muatan yang telah termuat atau terbongkar dengan cara sbb;

Muatan/ Cargo on Board = Net Displ saat Final - Net Displ saat Initial


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Untuk mendapatkan informasi tambahan lain, silahkan klik dibawah ini:



Untuk mendapatkan Panduan yang lebih Detail versi English terlengkap;
- Standar Draught Survey, Versi English.
Kami akan kirimkan data panduan tersebut diatas melalui email Anda dengan gratis setelah Anda membeli Draft Survey Software di situs http://draftsurveysoftware.com/
Kirimkan tandabukti transfer melalui email, setelah itu saya check dan segera dikirim filenya.
Jangan merasa keberatan atas Nilai Donasi diatas, tetapi mengertilah akan betapa berharganya nilai informasi diatas yang telah penulis berikan untuk anda, sebuah ilmu tentang Belajar Menghitung Muatan Kapal Kargo dan Tongkang

8 Responses to "Belajar Menghitung Muatan Kapal Kargo dan Tongkang"

  1. PT.KANAYA ABADI . ( Jasa Undername Exsport-Import & Customs Clearence )
    PT.PRIMA SAPTA UTAMA . (Undername)

    Alamat:
    Enggano Jl.Edam II No.1F Pos 8 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara INDONESIA
    Phone :+6221430 5573
    Fax :+62214390 7139
    Hp/SMS :+62852 1414 0018
    E-Mail : afrizal.dki@gmail.com

    Rizal.

    BalasHapus
  2. Saya Ki Wara...saya cm pengangguran...tolong jgn ganggu saya lg...sy cm mw hidup tenang

    BalasHapus
  3. Jika Anda sedang membutuhkan kapal tongkang,Tanker, SPOB, LCT dll Silahkan Hubungi Asep :
    081281774186 - 0857933333234 - 082110411111

    BalasHapus
  4. Jika Anda sedang membutuhkan kapal tongkang,Tanker, SPOB, LCT dll Silahkan Hubungi Asep :
    081281774186 - 0857933333234 - 082110411111
    Terima kasih

    BalasHapus
  5. alhamdulillah sangat sangat bermanfaat, klo boleh kept mnta tolong di jelaskan koreksi kemiringan lebih mendetil lagi, nilai tpc 1.tpc,2 sama d2 d1 dapat di mana yah??

    BalasHapus
    Balasan
    1. TPC1 dan TPC2 didapat dari Tabel Hydrostatic D1 dan D2 dibaca dari draft kiri dan kanan ...

      Hapus
  6. Pak kalo kebutuhan kapal dengan daya tampung 2000 sampai 3000 ton itu berarti kapal dengan ukuran daya tamping berapa dari kilo liter.. apa sama 2000 kilo liter juga atau berbeda ya.. kalo berbeda berapa perbedaan 1000 ton /metrikton ke Kilo Liter..
    Terima kasih bantuanya bila berkenan untuk menjawab..
    Saya lagi coba menjadi agen perkapalan karga.. minyak atau muat dalam tongkang..

    BalasHapus
  7. terima kasihlah buat editor aslinya
    ini dia alamat blog aslinya
    belajarcargosurveyor.blogspot.com

    klo blog ini
    http://kapal-pelaut-surveyor.blogspot.com/2012/11/belajar-menghitung-muatan-kapal-kargo.html
    copy jiplak tanpa permisi dan tanpa terima kasih

    BalasHapus

Program Perhitungan Minyak Petroleum Create your own banner at mybannermaker.com!
bisnis tiket pesawat online Peluang Bisnis Tiket Pesawat
Draft Survey Software untuk Pelaut

cek tiket pesawat murah